PART 14 - INSTAGRAM

343 25 0
                                        

❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗

❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}

Zahra berjalan menuju ke arah lantai dasar, ia mendapati ummi serta Abi nya sedang duduk santai di sofa ruang tamu. Berbeda, langkah kaki nya malah membawa nya ke arah meja makan, ia duduk di salah satu kursi, tangan nya pun dengan cepat menjangkau camilan kesukaan nya yang berada di atas meja.

Kaki nya berayun ayun dengan tangan sebelah kiri memegang ponsel nya yang berwarna ungu muda, ia berselancar di sosial media, mulai dari whatsapp, telegram, dan yang terakhir instagram, mata gadis itu menangkap sesuatu dari dalam aplikasi tersebut.

Satu permintaan pertemanan? Ia membuka nya. Betapa terkejut nya Zahra saat tahu siapa yang mengirimi nya permintaan pertemanan itu. Jantung nya juga sekarang berdetak lebih cepat daripada biasa nya saat ia membaca username dari seseorang itu. Ia membuka profil akun milik orang tersebut. Namun akun nya sengaja di kunci oleh pemilik akun.

Zahra menghela nafas pelan, seraya mengelus dada nya, mencoba untuk menetralkan detak jantung nya. "Bismillah" Ucap nya, lalu menekan tombol ikuti balik. Setelah nya, cepat-cepat Zahra menekan tombol home. Ia malu. Bahkan sekarang wajah nya sudah memerah menahan malu.

Ting!!
Satu notifikasi yang berasal dari ponsel milik Zahra berhasil membuat jantung nya kembali berdetak tak karuan, ia mengangkat ponsel milik nya, sudut bibir gadis itu seketika tertarik ke atas membentuk lengkungan, ia tersenyum kala melihat notifikasi tersebut.

fidzzalghifariii mengizinkan anda untuk mengikuti nya.

"AAAAAAAAAA" Pekik Zahra.

Bugh!!
Sungguh ia terlalu senang ketika mendapatkan notifikasi dari Gus Hafidz, hingga membuat nya lupa kalau ada kaki meja di depan lutut nya. Alhasil ia menendang nya dengan sangat keras, karena hal itu juga sontak membuat nya meringis. "Awww, huhh, sakitt" Ringis gadis itu sembari mengelus pelan lutut nya.

"Kamu kenapa nak?" Tanya sang Ayah yang masih setia duduk di sofa ruang tamu.

"Zahra cuman ketendang kaki meja, Abi" Jawab nya sedikit berteriak dengan di akhiri kekehan kecil.

"Oalah, Hati-hati maka nya nak" Peringat sang Ayah.

"Iya Abi" Balas Zahra, seraya melihat ke arah bawah, ia menyingkap gamis panjang milik nya hingga sebatas lutut untuk melihat lutut nya yang tadi menendang kaki meja, dengan jelas ia melihat lutut nya memerah, membuat Zahra kembali meringis pelan.

Ting! tong!
"Sebentar" Ujar Aisyah, ia bangkit dari tempat duduk nya setelah mendengar bel yang di tekan.

Aisyah membuka kan pintu nya dan tersenyum ketika mendapati Lisa beserta kedua orang tua nya lah yang tadi menekan bel rumah nya. "Assalamu'alaikum" Ucap mereka secara bersamaan setelah di persilahkan masuk.

"Wa'alaikumussalam, duduk dulu dek, sebentar saya bikin kan minuman"

"Gak usah repot-repot toh Ai" Tolak Hanum, ibu dari Lisa.

"Gak repot dek, bentar ya" Sanggah nya yang kemudian berjalan menuju ke arah dapur, arah di mana Zahra masih berada di sana.

"Buat siapa Ummi?" Tanya Zahra saat melihat Aisyah membikin kan empat minuman, padahal mereka sekarang hanya tinggal bertiga.

Aisyah menoleh ke arah sang putri. "Buat tante Hanum sekeluarga" Jawab nya lalu kembali mengaduk beberapa cangkir yang berisi kan teh hangat, hingga selesai, ia pun beranjak pergi dari tempat itu.

JALUR LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang