❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗
❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}Sekitar jam enam lewat sepuluh, Zahra masih tertidur pulas di atas kasur milik Aminah, setelah tadi shubuh melakukan shalat tahajjud dengan di lanjutkan bertadarus sampai masuk waktu shalat shubuh berjama'ah.
Perlahan gadis cantik itu mulai membuka mata nya, berbarengan dengan seseorang yang memanggil manggil nama Aminah berulang kali.
"Kak Meina" Seru orang itu sembari membuka pintu kamar Aminah perlahan.
Pintu itu terbuka lebar menampilkan Gus Hafidz berdiri di ambang pintu, "Astaghfirullah hal'adzim!!" Pekik nya ketika melihat seseorang terduduk di atas kasur milik sang kakak.
Zahra yang tengah mengucek ucek mata nya pun menatap ke arah orang yang mengucapkan istighfar tadi, "Maaf sebelumnya, saya kesini untuk mencari Kak Meina, ada?" Cerca Gus Hafidz seraya menunduk.
Mengangguk dua kali, Zahra kemudian beranjak dari tempat duduknya sambil berjalan ke arah depan pintu kamar mandi, "Kak, ada Gus Hafidz nyari kakak"
Hanya deheman yang Zahra dapatkan, dan di detik berikutnya pintu kamar mandi itu terbuka, "Gantian, kamu mandi gih" Titah Aminah lalu berjalan melewati Zahra begitu saja.
Sembari mengangguk Zahra mengambil handuk yang menggantung di samping pintu kamar mandi, namun sebelum ia memasuki kamar mandi, Aminah sempat berucap, "Eh Zahra, nanti selesai mandi langsung susul kakak di bawah ya"
"Nggih kak" Sahut Zahra seraya memperhatikan Aminah yang berlalu pergi meninggalkan nya, lalu setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandi, dan memulai ritual mandi nya.
Tidak terlalu lama Zahra di dalam kamar mandi, hingga ia keluar dari tempat itu dengan aura yang sangat segar tetapi masih memakai baju yang ia pakai shubuh tadi. Karena pakaian itu baru beberapa jam dipakai nya.
Gadis cantik itu berjalan menuruni undakan anak tangga dari lantai dua menuju lantai satu setelah menutup rapat pintu kamar Aminah.
Baru saja ia menginjakkan kaki nya di lantai satu, sebuah suara yang amat sangat nyaring mulai menyapa indra pendengaran nya.
"KAK ARLAAA" Pekik Annisa menggunakan suara cadel nya sembari berlari menerjang tubuh Zahra dengan sangat kencang, membuat Zahra sedikit terhuyung ke belakang karena belum siap menerima pelukan yang tiba-tiba dari gadis kecil itu.
Meregangkan pelukan nya kemudian berjongkok mencoba menyamakan tinggi Annisa, Zahra mulai menatap gadis kecil itu sambil tersenyum hangat ke arah nya.
"Akak cerlu au malin, nica apat teman cana" Seraya mendengarkan Annisa berceloteh, perlahan Zahra membawa gadis kecil tersebut ke dalam gendongan nya dan berjalan ke arah ruang makan, tempat dimana seluruh keluarga ndalem kumpul.
"Kak Ara aja di peluk erat, masa pas tante Meina tadi kok beda ya" Cibir Aminah sembari memalingkan wajah nya.
"Ante Meina tembulu njih?" Tanya Annisa lalu berjalan mendekati Aminah dan mencoba meraih tangan nya.
Semua orang di tempat itu tidak bisa menahan kegemasan nya terhadap Annisa, termasuk Aminah, ia menoleh seraya mencubit pipi gembul Annisa, "Gak jadi" Sahut Aminah.

KAMU SEDANG MEMBACA
JALUR LANGIT
RomanceIni tentang kisah cinta dalam diam di pondok pesantren Al-Qamar, pondok pesantren ternama di kota Jakarta, dengan di pimpin oleh Kyai Hasan selaku anak tunggal dari pemilik pesantren yang sudah lama meninggal. Zayyad Hafidz Al-Ghifari, laki-laki ta...