❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗
❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}Hari demi hari telah berlalu hingga siang ini Zahra memutuskan untuk kembali ke pesantren tempat nya menimba ilmu, koper pun sudah ia turun kan dari bagasi mobil ayah nya. "Eh Usman" Sapa Kyai Hasan pada sang sahabat.
"Hasan" Balas nya seraya memeluk erat tubuh sahabat nya itu, yang juga di balas oleh Kyai Hasan.
"Oh ya, anak mu mana Hasan?" Tanya Usman sembari melepas pelukan nya.
Sambil tersenyum hangat, Kyai Hasan menjawab, "Lagi ngurus acara buat nanti malam"
"Mampir dulu" Ajak Kyai..
Usman menggeleng. "Nanti, kapan kapan lagi lah, soal nya di rumah lagi sibuk banget" Tolak nya.
"Oh ya sudah"
"Kalau begitu saya pamit"
"Nak, Abi pamit nggih" Ujar Usman seraya mengelus pelan pucuk kepala sang anak.
Zahra mengangguk lalu mencium punggung tangan ayah nya. "Jaga kesehatan di sini, tiga hari lagi Abi jemput" Titah Usman.
"Siap Abi" Balas Zahra sembari menirukan gaya hormat tentara, yang sontak saja membuat Usman terkekeh.
"Pamit Hasan" Ucap nya seraya menepuk pelan pundak Kyai Hasan, ia kemudian berlari kecil menuju pintu kemudi.
Kyai Hasan tersenyum ramah. "Hati-hati" Peringat nya, yang langsung di balas acungan jempol oleh Usman.
Zahra yang melihat dua manusia yang bersahabat itu pun hanya bisa geleng-geleng kepala, "Kyai pamit mau ke Hafidz ya nak Zahra, mari, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Pamit beliau kepada Zahra.
"Nggih Kyai, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" Sahut Zahra.
"Zahra!!" Seru seorang gadis dari arah belakang nya.
Zahra menoleh, ia mendapati Yuyun berlari ke arah nya. "Yun, inget kamu cewek"
"Lah emang kenapa? Aku kan kangen berat sama sahabat aku yang satu ini" Ucap nya.
GREP!!
Yuyun memeluk Zahra kuat yang membuat sang empu kaget akan hal itu. Mungkin saja ia akan tumbang karena pelukan secara tiba-tiba itu kalau tidak di tahan oleh kaki nya. Lalu setelah nya ia pun juga membalas pelukan Yuyun. "Aku juga kangen kamu Yun" Tutur Zahra.Sembari melepaskan pelukan tersebut. "Eh iya, cieee yang duet sama Gus" Goda Yuyun yang kemudian menarik satu buah koper milik Zahra ke arah asrama mereka.
"Apaan sih Yun" Sarkas Zahra yang akhirnya ikut menyusul Yuyun yang sudah mulai menjauh, tanpa membawa apa-apa, karena ia hanya membawa satu buah koper saja.
"Heleh, gak usah menyangkal, aku tau kok, aku liat sendiri, video nya lewat di beranda ku" Jelas Yuyun.
"I-iya" Cicit Zahra.
"ZAHRAAAA!!" Pekik Diana yang baru saja datang dari arah pekarangan asrama. Ia nampak kesusahan membawa koper koper milik nya terlihat dari raut wajah nya yang sedikit badmood.
Yuyun meletakkan kan koper milik Zahra di dekat tempat tidur nya, lalu ia beralih membantu Diana yang membawa dua buah koper, "Diana, gimana kabar nya?" Tanya Zahra.
"Baik, Alhamdulillah" Jawab nya.
"Yuyuuuunnnnnnn!! Makasih loh ya" Ujar Diana.
"Yee, Itung-itung nambah pahala di bulan Ramadhan" Sahut Yuyun, membuat kedua gadis itu terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
JALUR LANGIT
RomanceIni tentang kisah cinta dalam diam di pondok pesantren Al-Qamar, pondok pesantren ternama di kota Jakarta, dengan di pimpin oleh Kyai Hasan selaku anak tunggal dari pemilik pesantren yang sudah lama meninggal. Zayyad Hafidz Al-Ghifari, laki-laki ta...