[TCS 49] : Kekalahan Sejak Awal

221 31 0
                                    

Playlist_song by :
Bolbbalgan4 - To My Youth

~ Selamat Membaca ~

🥀🥀🥀

Esoknya, dengan langit Waterland Kingdom yang dilanda kegelapan dipagi hari.

Xella hanya bisa menatap datar kearah luar jendela kaca, ruang kerja di Menara Kabinet.

Dimana, para jajaran Bangsawan kasta tinggi sudah berkumpul dengan berdiri tegap dibelakangnya.

Sedang arah mata Xella, menatap miris dan nanar pada pemandangan diluar sana. Dimana, pepohonan terlihat melengkung dibawah derasnya hujan badai.

Tidak hanya itu, meski jam dinding ruangan menunjukan pukul sepuluh pagi. Tapi, kilat dan dentuman petir sejak semalam tidak ada hentinya menyambar tanah kota.

Membuat semua para Bangsawan khawatir akan bencana yang mungkin terjadi.

Bahkan, seolah layaknya kota mati. Tidak ada cahaya sang Fajar yang sejak terbit mampu menembus dan menenangkan putaran angin di kota tersebut.

Huftt,,
Tap!

Berbalik, Xella berjalan dan duduk kekursi kebesarannya. Yang mana tubuhnya dibalut indah dengan gaun formal Kerajaan.

Dengan keputusannya yang penuh tekad. Membuat Xella akhirnya terus menolak Madam Choa yang membantunya mencoba untuk memakai Dress Resmi Kerajaan.

"Apa jalanan kota sudah dikosongkan?" Tanya Xella tenang.

Setelah itu, dengan serempak para Bangsawan berkasta tinggi duduk serempak di sofa yang sudah disediakan. Kecuali Devardo dengan ipad ditangannya berisi laporan.

"Sudah, Royal Highness. Dari cctv pengawas, kami juga sudah memastikan toko semua tutup dan perusahaan juga tutup. Bahkan semua jalanan kota baik masuk atau keluar, semuanya telah ditutup. Tidak hanya itu, kami juga sudah memastikan tidak ada korban jiwa sama sekali. Pasokan pangan bagi warga kota juga dibagikan kemarin, sesuai perintah anda. Bisa dikatakan, saat ini semua aman terkendali." Jawab Sang Grand Duke Devardo dengan senyum tipis. Setelahnya dirinya kembali duduk.

Entah kenapa hatinya merasa tenang dan yakin, jika wanita pemilik hatinya akan memilih tahta mereka dari pada kehidupan luar.

Dan senyum Vardo, tidak luput dari pandangan ayahnya Abercio Veuros. Yang mana, kini setelah berjanji pada mendiang Raja sekaligus sahabatnya. Kembali dilanda kebingungan, paham apa yang sangat diinginkan Putra tunggalnya itu.

Sedang Xella yang sudah menteralkan wajahnya, hanya mengangguk paham. Lega dengan laporan tersebut.

"Selain itu, apa ada masalah?" Tanya Xella kembali, mata dan jemarinya sibuk dengan lembar berkas laporan tentang keuangan yang dikeluarkan Istana untuk semua peristiwa tersebut.

Yang terkejutnya, bahkan mencapai hampir 8 Triliun lebih. Dimana itu berisi dari awal hingga detik ini badai terjadi.

"Hanya beberapa bangunan roboh karena banyak pohon tumbang dan mengenainya. Serta beberapa pembatas jalan bahkan ikut hancur karena terseret badai. Tapi, bersyukurnya tidak lebih parah dari pada di pesisir pantai." Jawab Abercio kalo ini, tenang tanpa berdiri. Dan akan hal tersebut tidak ada yang tersinggung sama sekali.

Karena semua tahu, posisi Abercio bisa dikatakan 'dituakan' sebagai Bangsawan dengan jabatan tinggi. Bahkan, posisi sebelum sang Putri.

Abercio yang meski sudah melepas jabatan Grand Duke, mengambil alih agar singgasana tidak runtuh.

The Confusing Situation [Sequel 3 : Strong mother] ✓ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang