The Confusing Situation [Sequel 3 : Strong mother] ✓ [Tamat]

[The Last Extra Part] : Meski Itu Selamanya 🔞

Playlist_song by :
Shawn Mendes ft. Camila Cabello - Senorita (Slowed + Reverb)

~ Selamat Membaca ~

🌹🌹🌹

Hari berganti, dengan langit masih sedikit gelap. Menunjukan jika sang Mentari belum sepenuhnya muncul.

Xella yang berbalut jubah tidur warna hitam berbahan dasar satin itu, terlihat bertelanjang kaki menuruni anakan tangga bersama tatanan rambut yang diikat asal.

Senyum tipis namun penuh kebahagiaan, terus terpancar. Seolah tidak peduli jika waktu berhenti. Hal itu tidak menyurutkan buncahan menggelitik dihatinya.

Menggeleng pelan, mengenyahkan bayang-bayang panas dan menggairahkan semalam bersama Sang Suami.

Memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju dapur rumah pribadi mereka.

Yeah, tepat satu bulan setelah usia pernikahan. Chris sangat, teramat sangat bersikeras untuk tinggal berpisah.

Awalnya jelas Xella menolak, karena itu adalah akar permasalahan akhir mereka sebelum pernikahan.

Mana mungkin Xella menyetujuinya. Tapi, ternyata saat tahu jika mereka masih satu tempat dengan hanya berjarak beberapa ribu kilometer. Membuat Xella setuju.

Bekerja di DH Agent, tidak membuat mereka menetap di Texas. Anggap saja seperti pekerja lepas.

Baik D, Xella, Chris, James bahkan Farhan sekalipun. Mereka hanya akan pergi saat ada rapat dan bertugas.

Sedang para Agent inti, dalam artian Agent yang memiliki gelar Leader. Boleh ambil cuti dan menolak misi sesuka hati mereka. Jika menganggap misi itu mudah dan bisa dikerjakan oleh Anggota Agent lainnya.

Kecuali, misi sudah berbaur tentang mafia atau pembunuhan masal dan gembong narkoba.

Hal terbesut tidak boleh ditolak, karena bisa memakan banyak korban.

Sedang D, sama halnya. Dia hanya akan turun tangan ke ruang pengontrol jika ada Agent Inti yang kesulitan dalam tuga lapangannya.

Dirinya bertugas mengawasi dan bersiap mengirim bantuan kapan saja. Jika tidak ada Agent Inti yang bertugas. Itu sama seperti waktu rehatnya.

Dan inilah salah satu hari tersebut. Selain weekend, dengan jemari lentik Xella yang sibuk mengaduk kopi hangat digelasnya.

Baik dirinya dan Chris tidak ada tugas. Begitupun yang lainnya. Hingga,

Grepp!

Pelukan tiba-tiba dari belakanga, dimana tangan kekar Chris memeluk erat pinggangnya. Hampir membuat Xella tersentak kaget dan melayangkan tinjunya.

"I'm your husband, my queen. Kau ingin memukul ku, huh?" Bisik Chris seduktif, terkekeh pelan.

Astaga, jika bukan saja bagian selangkangannya terasa perih karena kegiatan panas mereka.

Demi apapun, suara boriton ditambah nada khas serak bangun tidur Chris benar-benar membuat Xella meleleh.

Tubuh dan hatinya terus mendamba. Ingin lagi dan lagi, bahkan cenderung lebih. Dan tidak terpuaskan.