Chapter 16 : Descendants of Minho

416 39 16
                                    

Author's POV ...

"Kau mau berhenti?" Tanya Minho tepat dihadapannya dengan jarak hitungan inci dari bibir Cessie.

Cessie mengangguk. Cessie merasakan sesuatu masuk dari baju tipis yang dia kenakan. Tangan Minho terasa hangat hingga pria itu menyentuh sesuatu dari dalamnya.

Cessie meringkuk, dia tak bisa menahan dirinya dan sensasi aliran listrik yang menjalar disekujur tubuhnya.

"Masih mau bilang berhenti? Jika kau memintaku untuk berhenti, aku akan melakukannya berbalikan." Bisik Minho. Ucapan itu terdengar begitu sensasional.

Apa yang harus kulakukan? Mungkin mengatakan kalimat berlawanan.

"Kalau begitu...lanjutkan saja. Aku tak ingin... Kau.. berhenti."

Cessie tak memikirkan apapun selain situasi ini.

"Katakan padaku. Kapan? Kapan terakhir kau melakukan ini?" Tanya Minho dengan tangan yang menari diatas kulit Cessie.

Cessie bergumam, bahkan untuk menjawabpun Cessie tampak lemah.
Minho tetap melemparkan banyak ciuman ke bibir Cessie yang masih panik dan tak menutup mulutnya.

"Dulu. Lima tahun lalu. Aku... Aku hanya melakukannya, bersamamu." Ucap Cessie.

"Jika aku melakukannya lagi, apa kau mau?"

Cessie tersenyum. Dalam kegelapan, Minho masih bisa melihat bentukan Cessie yang terbaring tak berdaya dibawahnya.

"Kau ... Kau gila." Itu saja yang keluar dari mulutnya.

"Minho.." ucap Cessie. Gadis itu sudah sangat lemah. Pipinya terasa panas. Dia yakin jika Minho menyalakan lampunya pasti wajah Cessie sudah sama merahnya dengan seekor kepiting yang baru keluar dari cangkang.

"Please... I'll do anything.. anything to make you stop." Mohon Cessie.

Minho tiba-tiba terhenti dari aktivitas itu. Dia tampak menjauh membuat Cessie lengah bisa menghirup udara lebih banyak. Lututnya terasa lemah. Minho benar-benar menguras energi, padahal mereka hanya berciuman sejak tadi.

"Anything?" Tanya Minho memastikan.

Perasaan Cessie tak enak lagi. Dia agak ragu harus mengatakan Ya, tapi apa boleh buat. Mungkin jika Minho melanjutkannya, Cessie akan berteriak meminta tolong kepada siapa saja. Refleks Cessie mengangguk.

"Then, crawl to me" satu kalimat yang membuat Cessie gila.

Merangkak? Kearahnya?

Benar kata Newt saat di glade. Fantasi pria sangat luar biasa. Itulah sebabnya mengapa mereka sangat agresif dalam bercinta.

Dengan pikirannya yang gila, Cessie mengangguk. Membuat Minho tersenyum puas.

Minho tampak liar, mungkin ini karena dia tak bisa memuaskan imajinasi, mengingat wanita itu, wanita yang bekerja sama dengannya tak bisa memberi Minho apa yang mampu Cessie berikan. Secara teknik, Luna memang memberi tubuhnya pada Minho, tapi percuma jika yang dibayangkan Minho adalah Cessie.

Sesuai permintaan, Cessie melakukan semua yang diucapkan Minho, sekalipun memuaskan pria itu.

Aku gila. Aku benar-benar gila. Ucap Cessie.

Dia cukup terkejut. Minho mengizinkan dirinya untuk menyentuh tubuh Minho. Tak sama seperti Minho yang dulu. Hanya fokus memuaskan keinginan tanpa memikirkan lawan mainnya.

Mereka melakukan itu cukup lama, hingga Cessie tak bisa menahan. Tubuhnya mengalami kontraksi yang sangat luar biasa. Kaki menegang, bergetar dengan sendirinya dan memuntahkan cairan dari tubuh Cessie sambil berteriak. Tangan Minho tetap setia dimulut Cessie, memastikan tak ada Crank yang akan mendengar kisah mereka.

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang