Author's POV ...
Minho terbangun dengan perlahan, matanya masih terpejam sebelum akhirnya dia membuka mata, cahaya hangat matahari memancar masuk ke dalam kamar dengan lembut. Di sisinya, Luna masih tertidur dengan wajah yang tenang. Minho sempat terkejut namun dia akhirnya kembali ke kenyataan dimana luna baru saja keguguran.
Satu hal yang mengusik pikirannya, bagaimana dia bisa menyembunyikan Nick dari Wicked? Sebelum Luna bangun, Minho bergegas mencuci wajah dan tak lupa menggosok giginya yang rapi. Minho mengenakan kaos hitam dan celana joger hitam yang membuatnya terlihat berotot dengan baju ketat yang terbalut pada tubuhnya. Minho segera mengenakan boots hitamnya lalu segera berjalan keluar dari kamar dimana Luna masih terbaring tidur.
Saat keluar, Minho menemukan sosok Thomas berdiri sambil mengacak-acak rambutnya.
"Hey, shuck face. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Minho berjalan kearah Thomas. Pria itu tampak terkejut.
"Minho. Syukurlah. Aku sudah hampir sejam menunggumu bangun." Ucap Thomas masih dengan wajah andalannya. Minho menaikan alisnya.
"Kenapa tak bangunkan aku saja?" Tanya Minho balik. Thomas tertawa kecil.
"Membangunkanmu? Aku berharap adikku yang tidur bersama mu, tapi sayang sekali itu Luna, jadi aku memutuskan untuk menunggumu bangun saja." Ucap Thomas sedih.
Sejak perpisahannya dengan Cessie lima tahun lalu, Thomas merasa Minho pantas untuk mendapatkan Cessie. Tapi apa boleh buat, selama lima tahun mereka tau bahwa Cessie telah tiada.
Minho menepuk pundak Thomas dengan lembut sambil mengisyaratkannya untuk berjalan.
"Kenapa kau kemari? Biasanya kau akan menungguku di bawah bersama Gally dan yang lain." Kata Minho.
"Rumit. Aku jadi semangat saat Jorge mengatakan bahwa kau menemui Cessie akhir-akhir ini. Apa lagi kata jorge dia memiliki an-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Minho segera menutup mulut Thomas dengan panik.
"Jaga mulutmu, kawan. Kau bisa saja membahayakan mereka." Ucap Minho dengan tegas. Sekarang, Cessie dan Nick harus di sembunyikan. Tapi Minho masih memiliki tugas yang lain yaitu untuk menyembuhkan Newt dari flare.
"Maafkan aku. Ayo, kita harus segera ke ruang pertemuan. Aku yakin, Carol dan yang lain sudah menunggu kita disana." Ucap Thomas. Minho mengangguk. Mereka berjalan disepanjang lorong dengan canggung. Hingga akhirnya mereka memasuki ruangan yang megah dengan cat putih dan ornamen berwarna emas berkilau disetiap sudutnya.
Minho mendapati dirinya duduk bersama yang lain di sebuah meja panjang, saling berhadapan, dimana Carol berdiri di ujung meja sambil tersenyum kearahnya.
"Bagus, Minho. Aku akan memulai kembali apa yang sudah aku katakan pada mereka." Ucap carol dengan percaya diri. Mata Minho tertuju pada Jorge yang duduk tepat disampin Carol. Pria itu mengisyaratkan Minho untuk tetap tenang.
"So, seperti yang kalian semua ketahui. Luna mengalami kecelakaan yang menyebabkannya keguguran. Kalian tau betapa berharganya anak dalam kandungannya. Kita sudah berhenti untuk mencari anak-anak yang kebal sejak kehamilan Luna. Mungkin sekarang sudah saatnya kita kembali mencari anak yang kembali. Kita tak punya pilihan lain, walaupun dalam kasus ini, aku sangat kecewa padamu, Minho. Para ilmuwan mengatakan kau jarang di markas. Itu membuatku yakin, kaulah penyebab utama Luna keguguran. Maklum saja, wanita itu sendirian dan dia butuh seseorang untuk menemaninya."jelas Carol. Minho tersenyum sinis namun tetap menahan emosinya untuk tidak mengomel balik ke arah Carol.
"Hari ini aku akan membiarkan kalian bebas dari tugas. Tapi besok, akan ku pastikan kalian semua untuk menjelajahi scorch dan kembali ke crank city untuk memeriksa. Aku sangat menyayangkan kejadian Luna. Semoga kalian paham semua yang kulakukan adalah yang terbaik. Ah, sial sekali. Padahal para presiden sudah sangat senang dengan repopulasi yang kita buat." Ucap Carol. Minho hanya menunduk, menatap mejanya dengan seksama.
Tidak terduga, pertemuan kali ini cukup singkat. Carol memutuskan untuk pergi meninggalkan Jorge, Gally, Thomas, Brenda, frypan dan Minho.
Jorge beralih menatap Minho. Sementara Gally terlihat mengecek depan pintu memastikan Carol benar-benar pergi.
"Jadi, begini rencananya. Kita tak bisa menggunakan lab disini. Aku takun carol akan menemukan keberadaan dan percobaan yang akan kita lakukan." Jelas Jorge.
"Lalu apa maksudmu?" Tanya frypan.
"Ceritanya di tempat Cassie peralatannya tidak secanggih disin Jorge." Ucap Brenda.
"Yah, aku tau. Maksudku, mungkin akan lebih baik jika sebentar larut malam, kita menyeludupkan peralatan lab ke dalam pesawat. Mereka tidak akan berada di lab larut malam." Jelas Jorge dengan senyum bangga.
"Bisa juga. Tapi bagaimana menyeludupkan alat-alat itu kedalam kota Crank? Bukannya para penjaga Imune selalu berjaga disana?" Tanya Gally.
"Yup. Tapi tidak di malam hari. Mereka sangat percaya diri sehingga tak mengkhawatirkan sewaktu-waktu Crank city dibobol. Aku selalu membayar mereka di siang hari agar mereka bisa mengijinkanku masuk." Kata Minho. Jorge tersenyum lagi.
"Kalau begitu, fix. Kalian semua ikut kan?" Tanya Jorge. Mereka mengangguk kecuali Minho.
"Aku tak bisa." Katanya lembut.
Semua menatap pria itu dengan seksama, menyaksikan ekspresi wajahnya yang berubah.
"Ada apa lagi, Minho? Kau kan yang di butuhkan. Untuk apa kita kesana jika kau tidak ikut?" Ucap Brenda.
"Tidak. Hari ini aku akan tetap disini. Aku akan memberi kalian alamat nya. Aku masih akan disini membiarkan Luna percaya bahwa tidak ada yang ku sembunyikan. Aku takut dia akan mencari tau apa yang ada di Crank city." Jelas Minho.
Awalnya mereka pikir pria itu memiliki masalah pribadi dengan Cessie. Tapi, setelah mendengar penjelasannya, mereka bisa paham.
Minho berdiri meninggalkan mereka di ruangan itu. Pria itu tampak berpikir keras. Tekanan hidup semakin terasa dalam benaknya. Andai saja dia tidak kemana-mana kemarin, mungkin Luna tidak akan keguguran, dan Minho bisa dengan leluasa memastikan Cessie dan Nick aman walau mereka berjauhan.
Apapun itu, rasanya sangat berat jika harus disuruh memilih. Minho tau, jawabannya akan selalu Cessie. Tapi dia memiliki rencana-rencana yang cukup membuat Cessie mempertanyakan cintanya. Tidak bisakah Cessie berpegang teguh bahwa apapun yang Minho lakukan adalah yang terbaik untuknya?.
Sejak kejadian ini, semua menjadi rumit. Minho tak tau lagi apa yang akan terjadi. Jika Cessie dan Nick tidak dia temukan, mungkin dia sudah bunuh diri beberapa hari yang lalu. Cessie begitu tertanam dalam hatinya. Semua yang ada pada Cessie membuat pria itu gila. Luna juga cantik. Dia memiliki wajah dan bentuk tubuh yang khas keturunan Mexico.
Namun, lihatlah Minho sekarang. Dia tampak seperti seorang pria bajingan yang menyetubuhi seorang wanita dengan fantasi liar yang mengandaikan wanita itu adalah Cessie. Miris bukan? Tidak ada yang tau isi hati seorang Minho.
TO BE CONTINUE...
HY... LONG TIME NO SEE...
KANGEN GAK?
KAMU SEDANG MEMBACA
Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)
FanfictionDi antara reruntuhan kota terakhir, seorang gadis menemukan dua jiwa yang terbaring tak berdaya, dengan sedikit detak nadi yang masih terasa. sebelum pasukan Wicked membersihkan kota dari para Cranks, gadis itu memutuskan membawa dua tubuh tak berda...