Chapter 47 : Joy

397 33 12
                                    

Cessie's POV ...

Aku memberanikan diri untuk menghampiri Minho dan para glader, aku duduk di samping Minho, sama seperti mereka. Minho tidak menatapku sama skali, dia lebih cuek dari sebelumnya. Kadang aku bingung menafsirkan dirinya. Beberapa saat yang lalu dia bermohon agar kami bisa bersama, tapi lihatlah dia sekarang. Bahkan menatapku saja tidak.

"Mommy, apa yang mommy pikirkan?" Tanya anak itu membuyarkan lamunanku.

Aku segera memeluk Nick, mencium pipinya lalu menjawab pertanyaan yang masih menggantung.

"Tidak, mommy hanya senang melihatmu bermain." Ucap Cessie.

"Tenang saja mommy Cessie, Nick aman bersama kapten Gally dan Aris." Sambung Gally.

Aku masih bisa melirik Minho tersenyum saat Gally menyebut dirinya kapten.

"Ay, ay, kapten." Ucap Nick sambil memberi Gally hormat.

Aku tak bisa membayangkan betapa Gally membenciku waktu itu, dan sekarang, lihat dia, selalu merebut Nick dari Newt dan bermain bersama Nick.

Aku melihat Gally berbisik sesuatu pada Nick, apa lagi yang akan dia rencanakan? Disampingku Minho masih diam memperhatikan Nick. Mungkin dia sedang merenungkan sesuatu sembari menatap anakku.

Nick kembali meloncat ke arah Minho membuat pria itu tertawa namun tetap tegas dengan menyuruh Nick berhati-hati.

"Kau tak bisa langsung menghampiri orang dan melompat kearahnya Nick. Mereka bisa aja menyingkir dan kau jatuh. Kau jelas bukan anak yang nakan kan?" Ucap Minho menasehati anak itu dengan jari telunjuk yang mengarah pada Nick, seperti seorang guru yang sedang mengajar.

Aku bisa menyaksikan ekspresi Nick berubah. Hidungnya memerah, mulutnya terkunci rapat dan mulai bergetar, matanya berkaca-kaca. Sesaat kemudian anakku menangis.

Brenda di tempatnya duduk tertawa melihat kami. Bahkan Jorge sempat masuk untuk melihat siapa yang membuat Nick menangis lalu pergi menemui Marcus di bawah.

Maklum saja, ini pertama kalinya Nick menangis di depan mereka. Gally dan Aris langsung menyerbu Nick mencoba menenangkan anak itu.

"Apa yang ku lakukan?" Tanpa Minho sadari dia mulai berbicara pada Cessie. Mungkin dia bingung kenapa Nick menangis.

"Daddy marah. Nick tidak nakal." Ucap anak itu di sela-sela dia menangis.

Gally menyapu kepala Nick lalu menciumnya. Yah ampun. Mereka sangat lucu. Lebih lucu lagi ekspresi Minho yang panik melihat Nick menangis. Dia menatapku dengan ekspresi kebingungan.

"Aku tidak melakukan apapun." Ucap Minho mengangkat kedua tangannya seperti orang Mexico yang berbicara.

"Tidak. Kau tak melakukan apapun. Tak ada orang yang bercerita dan menyebut kata nakal padanya. Itulah kenapa dia menangis." Sambung Newt di belakang Minho. Newt segera mengambil Nick dari Gally walaupun Gally awalnya tidak ingin melepaskan Nick.

"Kau dengarkan, aku hanya menanyakan bahwa dia bukan anak yang nakal." Sambung Minho. Aku tertawa melihat pria itu. Dia sangat polos soal anak kecil.

"Tenang saja pahlawan kecil. Daddy tidak memarahimu dengan menyebut mu nakan. Dia hanya mengatakan bahwa kau bukanlah anak yang nakal. Okay?" Ucap Newt menasehati anak itu.

"Maklum saja, dia masi kecil. Mungkin pemikirannya terlalu jauh hingga dia salah mengartikan kalimatmu. Tak usah dipikirkan." Ucapku pada Minho.

"Kau mau susu? Ayo ikut paman ke dapur. Kita bobol kulkas grandpa Marcus dan kita ambil semua susunya, kau mau?" Ucap Newt sedikit berbisik namun masih bisa di dengar.

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang