Author's POV ...
Cessie mendapati dirinya bersama Newt dan Andrea disebuah meja panjang yang ada di laboratorium milik Andrea.
Mereka menatap persediaan untuk serum mereka. Lima tahun dan setiap tahunnya Andrea harus membuat serum untuk menangkal virus dalam tubuh mereka.
Ada salah satu zat yang sudah tidak bisa Andrea temukan di dalam Crank city. Waktu mereka hanya seminggu sebelum masa vaksin penangkal mereka habis.
"Kita akan mati." Ucap Cessie.
Newt menatap Cessie dengan seksama. Tak ada hal lain yang bisa mereka pilih selain mengikuti apa yang Newt pikirkan.
"Tak ada jalan lain Cessie. Kita butuh Minho." Ucap Newt. Andrea menatap mereka berdua lekat-lekat.
"Pria itu? Apa kau yakin? Ini akan membahayakan nyawanya. Maksudku, bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa masih ada organisasi Wicked diluar sana yang mengharuskannya mengikuti program repopulasi?" Tanya Andrea.
Cessie mengangguk diikuti tatapan frustasi dari Newt.
"Aku lupa bagaimana rasanya mati." Ucap Newt tersenyum kearah Andrea.
"Baiklah tuan Newton. Kau sudah pernah mati yah, aku baru ingat..kalian berdua adalah mayat hidup." Gurau Andrea.
Cessie tertawa mendengar ucapan Andrea. Wanita itu masih sempat-sempatnya menertawakan situasi yang mereka hadapi.
"Bagaimana dengan Nick?" Tanya Andrea. Seketika Cessie menatap Andrea dengan tajam.
"I said no, Andrea. Harus berapa kali aku mengatakan pada kalian? Aku takut. Bagaimana jika tidak berhasil? Dia masih terlalu kecil untuk tes-tes sialan seperti yang kita lakukan." Ucap Cessie dengan nada yang tajam.
Andrea berdesis dengan kesal, walaupun dia tau apa yang sebenarnya Cessie katakan adalah benar.
"Tapi bagaimana jika berhasil? Kau tak ingin mencobanya? Atau nyawa kita yang hilang. Aku akan melarikan diri dari tempat ini jika hal itu terjadi. Aku tak ingin berubah menjadi Crank fase empat yang akan mereka bawa keparit untuk dibakar." Ucap Andrea penuh kengerian.
Cessie menarik nafasnya. Dia tampak memikirkan apa yang Andrea katakan.
Jika berhasil, maka mereka akan sembuh, tapi Cessie masih memiliki sembilan puluh lima persen rasa takut untuk menguji coba tubuh anaknya."Tidak. Pemikiran ku sudah bulat. Aku tak akan menyerahkan Nick." Ucap Andrea.
"Maka persiapkan dirimu untuk mati. Nick akan jadi yatim jika itu terjadi." Ucap Andrea. Newt hanya diam merespon mereka.
"Lalu, bagaimana nasib kita?" Tanya newt. Andrea dan Newt menatap Cessie dengan seksama.
"Apa?, Ah sialan. Kenapa harus anakku yang Imune astaga." Ucap Cessie frustasi.
"Salahkan dirimu berhubungan dengan pria itu. Lagian Cess, di tengah kekacauan dunia ini dan kalian masih sempat-sempatnya melakukan hal itu." Ucap Andrea menggelengkan kepalanya menatap Cessie.
Pipinya memerah, Cessie selalu salah tingkah ketika mereka membahas tentang hubungannya. Newt memalingkan wajahnnya. Pria itu menyandarkan kepala di meja.
"Lagian itu hanya..."
"Hanya apa?" Ucap Newt terpotong.
Cessie tampak gugup saat Newt buka suara menanyakan hal itu.
"Kesalahan." Jawab Cessie. Newt menyeringai ngeri kearahnya.
"Kesalahan? Maksudmu Minho memaksamu?" Tanya Newt dengan nada yang kesal. Andrea menatap pria itu dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)
FanfictionDi antara reruntuhan kota terakhir, seorang gadis menemukan dua jiwa yang terbaring tak berdaya, dengan sedikit detak nadi yang masih terasa. sebelum pasukan Wicked membersihkan kota dari para Cranks, gadis itu memutuskan membawa dua tubuh tak berda...