Chapter 4 : Lost from sight

292 42 0
                                    

Author's POV ...

Cessie memasuki tempat boling yang ramai, suara pin yang jatuh dan tawa riang memenuhi udara. Dia melihat-lihat jalur-jalur boling, mencari tanda keberadaan Newt. Akhirnya, dia melihat Newt di salah satu jalur, bersiap-siap untuk gilirannya.

Dengan senyum di wajahnya, Cessie mendekati jalur tersebut. Nick sangat bersemangat berada di sana, matanya melebar dengan kegembiraan. Newt memanfaatkan waktu sejenak untuk berinteraksi dengan Nick, membuat wajah lucu dan bercanda untuk membuatnya tertawa.

"Tumben kau membawa Nick." Ucap Newt sambil menggendong Nick, sesekali tangan Newt menepuk-nepuk Nick agar dia nyaman.

"Yeah. Aku tak punya ide lain selain membawanya jalan. Lagian sudah lama aku tak mengajak Nick berjalan. Nick selalu menghabiskan waktu diluar bersama kau dan Andrea." Jelas Cessie.

Newt mengangguk dengan tangan yang memainkan ribut Nick. Rambutnya terlihat hapus, sehat dan mengkilau. Newt mulai menatanya lagi membuat Cessie memukul tangan Newt dengan spontan.

"Aww. Kenapa?" Tanya Newt polos.

"Sudah ku bilang berhenti menata rambutnya atau rambutmu saja yang akan kupotong." Ucap Cessie menakut-nakuti Newt.

"Ibumu memang seperti itu yh Nick. Untung saja kau tampan. Kalau tidak, dia akan membuangmu bersama para Crank di parit." Ucap Newt pada Nick.

Nick menatap Cessie dengan ngeri membuat Cessie tertawa geli lalu memukul bahu Newt. Mereka kembali tertawa dengan ria.

Saat menatap Newt, ada hal yang membuat Cessie ingin segera memperbaikinya.

"Rambutmu sudah panjang sekali, Newt. Apa kau tak terganggu dengan poni yang menutup matamu itu?" Tanya Cessie.

Gadis itu menyentuh ujung rambut Newt yang jatuh tepat depan matanya, menyisir dengan tangannya hingga kebelakang kepala Newt.

"Aku akan memotongnya sebentar dan kau tak boleh menolaknya." Ucap Cessie dengan tegas. Newt mengangguk sambil menatap Cessie dengan tatapan yang kagum.

"Kita terlihat seperti satu keluarga Crank yang romantis." Ucap Newt menggoda Cessie.

Beberapa Crank yang masih waras menatap mereka sambil berbisik-bisik. Mungkin mereka mencurigai bahwa anak itu adalah anak Cessie dan Newt.

Newt menatap Cessie sejenak lalu menatap Nick dan kembali menatap Cessie.

"Alright. Mereka sekarang mencurigai kita." Ucap Newt sambil menggelitik Nick.

Anak itu tertawa hingga meminta tolong menatap Cessie dengan penuh harapan agar Cessie menyuruh Newt berhenti menggelitiknya.

"Okey. Stop it, newt. Giliranmu melempar." Ucap Cessie.

Sungguh menyenangkan melihat kegembiraan dan kepolosan Nick di tengah tantangan yang mereka hadapi di luar tempat boling.

Saat Newt bersiap-siap untuk lemparan berikutnya, Cessie dan Nick menonton dengan penuh antisipasi. Setiap kali Newt menggelindingkan bola boling, Newt bertujuan untuk mencetak strike sempurna, ingin mengesankan penggemar kecilnya. Nick memberikan tepuk tangan dan sorak-sorai, tawa mereka bergema di seluruh tempat boling.

Mereka melakukan hal itu hingga pukul empat sore. Cessie memutuskan untuk mengantar Nick pulang dan segera memandikan anak itu. Cessie dan Newt berpisah tepat didepan bangunan boling. Newt akan menemui Jonesy berbelanja daging untuk kebutuhan makan malam nanti.

Cessie berjalan sambil menggandeng tangan Nick menyusuri kota tersebut. Cessie menatap ke salah satu toko yang memiliki kamar mandi.

"Dengar, mommy ingin buang air sebentar Saja. Kau duduk manis disini dan jangan pernah kemana-mana. Siapapun yang memanggilmu, jangan ikut bersama mereka. Okey?" Jelas Cessie sebelum akhirnya dia meninggalkan Nick sendirian.

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang