Author's POV ...
Atmosfer diruangan terasa sangat panas, Minho mendapati dirinya duduk bersama Newt dengan Nick yang berpangku dipangkuan Newt.
Sesekali anak itu melirik Minho dengan senyum kikuk. Mungkin dia juga bingung kenapa pria itu tampak mirip dengannya.
"Jadi?" Ucap Newt angkat bicara.
"Aku bingung harus bagaimana. Aku sangat senang menemukan kalian berdua ditempat ini." Ucap Minho menatap Newt dengan mata yang berbinar.
"You look so much different dude, you have more meat in your bones." Ucap Newt menatap otot ditangan Minho yang masih bisa dilihat walaupun menggunakan jacket.
Cessie yang mendengar percakapan para pria malah merasa salah tingkah sendiri.
"Jadi," ucap Cessie berdehem saat suaranya keluar serek membuat Minho menatapnya dengan tatapan yang jelas berbeda. Pria itu tampak sangat humble.
"Bagaimana safe Haven?" Tanya Newt. Andrea hanya menyaksikan mereka berbicara dan menyimak semua yang terjadi.
Minho menyisir rambutnya dengan tangan sambil membuang nafas perlahan. Tampaknya dia sedang stress. Mungkin ada beban yang dia tanggung.
"Buruk. Sangat buruk. Tak sampai seminggu disana, mereka menyerang tempat kita." Jelas Minho.
Newt mengerutkan dahinya, begitu juga Andrea dan Cessie.
"Apa maksudmu diserang?" Tanya Cessie.
"Ingat apa yang terjadi di malam terakhir kota Denver? Ava, Johnson, Teresa is dead." Jelas Minho. Wait. Cessie memberhentikan Minho dengan isyarat tangannya.
"Teresa? Apa... Apa aku tak salah mendengarmu?" Ucap Cessie memastikan.
Minho mengangguk, membuat mata Cessie berair. Dia saat itu hanya seorang bocah yang mepakukan hal bodoh yang dikira terbaik. She deserves better.
"Dunia begitu luas. Kita tak kan pernah tau apa yang terjadi di bagian bumi lainnya. Wicked bukan hanya satu, mereka sangat banyak. Mereka berlomba-lomba untuk membuktikan organisasi yang dipimpin siapa yang bagus. Mereka membawa semua subject ke markas Wicked yang baru, tapi mereka bekerja cukup manusiawi saat ini. Mereka tak mengadakan uji maze dan scorch. Mereka hanya-" ucap Minho terdiam.
Dia tampak menatap Cessie sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Mereka berjanji tidak ada ujian seperti yang kita alami, hanya saja mereka memintaku untuk membantu seorang wanita agar dia bisa mengandung anak dengan DNA yang aku miliki." Ucap Minho.
Andrea mengangguk. Cessie membuang pandangannya kearah Nick seakan tak ingin menatap Minho.
"Ada benarnya jika mereka melakukannya. Aku sudah cukup lama juga berpikir tentang hal itu. Kau taukan? Crank tidak hidup selama lebih dari sebulan. Aku memiliki penangkalnya. Tapi cukup bahaya jika terlambat divaksin." Ucap Andrea menatap Cessie.
"Jadi ini semua berkat dirimu? Kalau begitu aku berhutang nyawa padamu, Andrea." Ucap Minho tersenyum pada Andrea.
Cessie menyeringai menatap Minho, pria itu tampak sangat kalem kali ini. Dimana Minho yang dulu? Si tuan penting yang tak ingin dilawan.
"Anytime. Aku tak percaya bisa bertemu orang sepertimu. Di kalangan Crank, manusia yang diuji Wicked dan keluar sebagai Pure imune sangatlah terkenal. Kau bagai artis disini." Jelas Andrea.
"Jadi kau kini bekerjasama dengan Wicked yang baru? Lalu apa yang kalian lakukan disini kemarin saat Cessie terpisah dengan Nick?" Tanya Newt.
"Misi mereka mengacaukan kesadaran pikiranku. Aku tak bisa melakukannya dengan orang yang tak kucintai. Aku ingin semuanya berakhir dengan cepat, kerja samaku dengan wanita itu. Tapi semakin lama, aku semakin tak ingin melakukannya. Kami diberi jadwal untuk melakukan hal itu, aku juga bingung kenapa wanita itu tidak hamil saja dan semua urusanku beres. Lagian anak itu akan dijadikan subject tumbal sepenuhnya untuk serum. Aku tak menyukai atau memiliki dasar cinta padanya. Aku melakukan itu hanya untuk sebuah obat. Dia benar-benar membuatku gila. Sejak mereka menyuruhku untuk merelakan mu dan Cessie, harapanku hilang. Rasanya aku tak tau harus tunduk pada siapa, membuat mereka mengontrolku dan dengan senang hati aku melakukan apapun yang mereka suru. Sempat heboh, di Crank city ada seorang anak yang dikira kebal, saat aku bertemu dengan anakmu, memang dia terlihat beda dari anak Crank lainnya. Aku mengikutinya dan mendapati bahwa dia adalah anakmu." Ucap Minho kepada Newt tapi saat mengatakan anakmu, pria itu menatap Cessie. Cessie tak percaya dengan yang dia dengar.
"Bagaimana bisa wanita itu tidak hamil? Bukankah kau hanya sekali melakukan itu pada ce-"
"Argh!. Sakit, Andrea." Ringis Newt. Andrea menatap Newt dengan tatapan kematiannya, membuat Newt mengangguk dan meminta maaf hampir membuka kartu rahasia keluarga kecil mereka.
"Maksudku, apa mereka sudah memeriksa kalian berdua?" Tanya Newt.
"Hampir setiap jadwal sebelum melakukannya mereka memeriksa kami. Uh, bodoh sekali. Aku tak ingin mengingat hal itu lagi. Makanya mereka memberi tim ku misi khusus untuk menemukan anak itu di sini." Ucap Minho.
Tetap saja Minho sudah pernah menyentuh gadis itu. Jika dia tak hamil, bisa dipastikan Wicked akan menyuruh mereka untuk melakukannya hingga wanita itu hamil.
Cessie berdiri dari kursinya sambil tertawa.
"Wait, jangan bilang kau mata-mata mereka? Demi Tuhan Minho, jika kau memberi tau mereka keberadaan Nick, aku bersumpah tak kan ingin melihat wajahmu lagi." Ucap Cessie dengan wajah yang memerah.
"Kau yakin kami bisa mempercayaimu kan sobat? Aku takut, kau tiba-tiba bekerjasama dan tunduk pada mereka lagi, mengingat kau terpengaruh." Ucap Newt. Andrea mengernyit.
"Hey, sejak kapan kalian tak mempercayaiku?" Tanya Minho.
"Sejak kau mengatakan bahwa kau tak menyukai wanita itu. Kemarin jelas-jelas dia menggandeng dan menciummu dihadapanku." Ucap Cessie. Newt terkekeh melihat wanita itu. Dia tampak seperti seorang anak kecil yang mempermasalahkan sesuatu pada seorang ayah.
"Duduklah Cessie. Aku lebih suka melihatmu duduk dari pada berdiri seperti itu." Ucap Minho dengan nada yang sangat lembut. Apapun yang dia ucapkan, dengan nada selembut apapun, namanya Minho yang mengatakan hal itu, maka semua yang dia katakan terdengar menusuk dengan gaya.
Cessie menggoyangkan kepalanya. Lalu berjalan kearah Newt. Minho tak lepas dari keberadaan wanita itu.
Cessie meraih Nick di pangkuan Newt. Anak itu tampak tertidur membuat seulas senyum terukir di wajah Minho. Minho masih bertanya-tanya tentang keberadaan kekasih Cessie yang baru, ayah dari anak yang ada dipelukan Cessie.
"Aku akan membawanya kedalam." Ucap Cessie. Minho tampak berdiri mengikuti Cessie. Cessie berhenti lalu membalikan badannya menatap Minho yang berdiri dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Cessie.
Minho hanya menggeleng. Cessie yang menengadah berusaha memposisikan dirinya untuk melihat wajah Minho. Maklum saja, tinggi mereka jauh berbeda sekarang.
Rasanya Cessie semakin kecil karena tubuh Minho yang semakin kekar.
"Tunggulah bersama mereka." Ucap Cessie.
"Tidak. Aku ingin melihatnya tidur."
Terima kasih masih stay dicerita ini. Semoga kalian suka. Mohon maaf apabila ada kata tidak baku yang terselip dikalimat baku, ataupun sebaliknya. Jika berkenan, bantu correct typo ya.
Tell me anything about your feeling when you read this chapter.
Comment if you like it. (✿ ♡‿♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)
FanfictionDi antara reruntuhan kota terakhir, seorang gadis menemukan dua jiwa yang terbaring tak berdaya, dengan sedikit detak nadi yang masih terasa. sebelum pasukan Wicked membersihkan kota dari para Cranks, gadis itu memutuskan membawa dua tubuh tak berda...