Chapter 41 : Escape

265 31 1
                                    

Aris dan Minho berlari sambil menggenggam tangan Cessie. Mereka menerobos setiap koridor yang dipenuhi oleh para ilmuwan, medis, dan beberapa pasukan.

Sesekali Minho melakukan perlawanan kepada beberapa orang yang berusaha menahannya, sementara Aris tak sekalipun membiarkan tangan Cessie terlepas dari genggamannya.

"Ayo, bergegas. Kita lewat disini." Seru Minho yang masih dengan tetapan waspada. Pria itu menatap kiri dan kanannya, memastikan tidak ada bahaya yang akan memblok jalan mereka.

"Di mana mereka?" Tanya Minho ketika mereka tiba di ruangan di mana Minho melihat keberadaan Nick bersama Carol dan yang lainnya tadi. Mereka sudah tidak ada disana membuat kepala Minho terasa akan meledak.

"Shit! They're not here." Ucapnya emosi.

"Aku yakin Thomas berhasil. Dia memiliki rencana tersendiri untuk penyelamatan anak itu. Itulah sebabnya kenapa alarm sudah berbunyi." Jelas Aris. Cessie tampak menahan kesakitan.

"Apa yang akan kita lakukan, yh Tuhan, guys. Mereka banyak." Ucap Cessie menatap kebelakang. Pasukan sudah bersiap dengan senjata ditangan mereka.

Mereka berlari sekuat tenaga, sementara Minho di belakang Cessie dan Aris memperlambat para pasukan agar mereka tidak menangkap Cessie.

Tiba-tiba Gally melompat dari atas ventilasi tepat di hadapan Cessie dan Aris hingga membuat mereka berdua kaget.

"Biar ku tangani." Ucap Gally berjalan menerobos Cessie dan Aris lalu berdiri di samping Minho dengan menembakan beberapa tempakan ke arah para pasukan.

"Whoa, shit Gally." Ucap Minho kaget tapi tetap melanjutkan aksi mereka.

"Ayo lari." Ucap Aris masih menuntun Cessie. Aris berlari menyeimbangkan kecepatannya dengan kondisi Cessie, sementara Minho dan Gally berada di belakang mereka.

Sementara disisi lain, Thomas berhasil membawa Nick. Pria itu bersembunyi di sebuah ruangan dan memutuskan untuk kembali berlari ketika mereka mulai menjauh dari posisi Thomas. Nick sudah tak sadarkan diri. Thomas tidak yakin apa yang terjadi pada anak itu, intinya dia tidak mati, namun tidak bangun juga. Thomas akan memeriksa anak itu juga semua sudah aman.

Brenda datang menuntun jalan untuk keluar, sementara Jorge, dan Fry sudah berada di pesawat.

"Bagaimana dengan Sonya dan yang lainnya?" Tanya Thomas masih berlari menggendong Nick.

"Mereka mengurung subject dari grup B. Keadaan semakin kacau. Carol sudah merencanakan suatu hal yang buruk sejak awal. Ayo Thomas." Ucap Brenda.

Brenda segera mengambil Nick dari pelukan Thomas, sementara anak itu memang tidak sadarkan diri sama skali.

Saat mereka berlari, tiba-tiba mereka berhasil bertemu dengan Minho, Aris, Fry dan-

"Oh Gosh. Cessie " ucap Thomas panik langsung memeluk Cessie. Thomas dan Brenda cukup kaget melihat darah yang sudah mengering di kepala Cessie.

Cessie segera menotice anaknya di tangan Brenda namun anak itu tidak bangun. Cessie berusaha ingin menggendong Nick tapi Brenda menyuruhnya untuk tidak melakukan itu.

"Yh Tuhan. Aku tidak akan menanyakannya. Ayo kita keluar dari sini sebelum mereka mendapati kita." Ucap Brenda.

"Wait, bagaimana? Pintu pastinya sudah mereka tutup." Ucap Minho menjelaskan hal yang memungkinkan terjadi. Hal yang sama dengan Wicked pertama.

"Shit, Minho. Kau kurang update. Fry sudah membobol semua sistem mereka." Jelas Gally menatap sekelilingnya.

"Tapi kita tak bisa meninggalkan Sonya dan yang lainnya. Mereka adalah subject kita juga." Ucap Thomas memiliki tekad menyelamatkan Sonya.

"Apa kau bodoh? Mereka banyak. Dua kali lipat dari pasukan milik Ava. Jika kau kesana, maka kau akan bernasib sama dengan mereka." Jelas Brenda.

Akhirnya mereka tiba di pintu depan, Minho membuka pintu baja besar dibantu oleh Gally dan mereka semua keluar. Namun sangat di sayangkan, seseorang menembak kaki Thomas, membuat Thomas tersungkur lalu jatuh di belakang mereka.

Minho berlari untuk segera menarik tangan Thomas, tetapi Gally menahan tangannya.

"Minho, GO!! Just Go and don't come back!" Teriak Thomas saat pasukan mulai menyeretnya.

Pasukan itu menangkap Thomas lalu menembakan beberapa tembakan ke arah Minho dan yang lainnya. Mereka semua masuk ke dalam pesawat kecuali Thomas dan grup B.

Cessie dengan nafas yang tersengal-sengal dia tak bereaksi apapun memikirkan Thomas tak berhasil menghindar.

"Cessie, kepalamu." Ucap Brenda panik.

"Aris, bantu bersihkan kepalanya. Dia bisa infeksi jika lukanya menganga seperti itu." Ucap Brenda tak bisa membantu, dia harus mengecek Nick walaupun pikirannya kacau, kekasihnya Thomas tidak melarikan diri bersama mereka.

"Gally, bantu aku memeriksa anak ini." Panggil Brenda. Jorge masih fokus menerbangkan pesawat itu.

Minho bersandar pada bagian pesawat di pojok, mengacak rambutnya dengan kasar sambil mengumpat segala umpatan yang mengarah kepada Thomas.

"Argh.." Cessie menjerit ketika Aris mulai mengelap setiap noda darah yang ada di sekitar lukanya.

"Bagaimana bisa kau mendatkan luka ini. Ini cukup dalam tapi tidak membuat tengkorakmu retak." Tanya Aris. Minho dari posisinya tidak bisa mengalihkan perhatiannya pada Cessie. Memang matanya tertutup dengan kedua tangan yang menopang berat kepalanya, namun telinga Minho terus mendengar setiap kalimat yang Cessie ucapkan dari seberang.

"Aku.. Luna menyandera ku sebelum dia membawaku ke penjara." Ucap Cessie serak. Minho tampak terkejut namun masih dengan posisi yang sama.

"Luna? Dimana dia menyandera mu? Tampaknya dia tak punya banyak rencana untuk dia lakukan" Sambung Fry sesekali membantu Aris untuk membasahi kapas dengan alkohol.

Cessie sempat melirik Minho sebentar ketika mengingat hal itu.

"Kamarnya." Ucap Cessie singkat. Benar saja, Minho mendengarnya sangat jelas membuat pria itu mengangkat wajahnya dan menatap wajah Cessie lekat-lekat dari posisinya.

"Sejak kapan" Minho memberanikan dirinya untuk bertanya ketika semua pertanyaan muncul dikepalanya.

Cessie tak menatap pria itu sedikitpun. Dia hanya menatap tangan Aris yang tampak hadir sedikit menghalangi pandangannya di depan wajahnya.

Cessie tak ingin memberitahu Minho, dia benar-benar ingin berbohong agar Minho tidak tau jika dia menyaksikan semuanya, namun hatinya tak bisa dia perintah. Perasaan itu sangat sakit dan Cessie harus menerimanya.

"Sejak sebelum kau tiba hingga setelah kau pergi" ucap Cessie datar. Frypan dan Aris tampak melihat sedikit kecanggungan diantara Cessie dan Minho namun mereka tak mau masuk campur untuk sekarang ini.

Minho terlihat berdiri dari posisinya lalu berjalan menghampiri Cessie. Matanya terlihat sangat gelap, tak ada ekspresi disana membuat suasana semakin dingin.

"Katakan dimana posisimu?" Tanya pria itu dengan nada memerintah. Cessie tersenyum sinis menengadahkan wajahnya hingga bertemu dengan Tatapan Minho. Jorge, Brenda dan Gally di seberang rupanya mengikuti pembicaraan mereka.

"Dalam kegelapan.Di sudut kamar. Tepat di depan ranjang."

Shock! Sangat shock untuk Minho. Yang lainnya tidak tau arah pembicaraan Cessie.

"Kawan, aku menyaksikanmu dan jalang itu bercinta lebih dari setengah jam."

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang