Author's POV ...
Langit menampakan bulan dengan warna kelabu yang menghiasi cakrawala. Cessie terduduk di depan teras dalam keheningan malam. Ini adalah situasi di mana rasa rindu melanda dirinya.
Seorang pria berambut pirang yang menyadari keberadaan Cessie, memutuskan untuk menghampirinya.
"Berkenan jika aku duduk disampingmu?" Tanya pria itu dengan sopan dan senyum yang manis.
"Yeah. Haruskah kau sesopan itu padaku, uncle pirang?" Balas Cessie tertawa kecil.
Pria itu duduk disamping Cessie dengan tawa kecil yang muncul akibat ucapan Cessie.
"Ah, kau ini. Kau memanggilku sama seperti Nick. Anak itu tak buang setengah dari ayahnya." Ucap Newt. Tanpa sengaja, kata itu menyakiti hati Cessie. Lebih tepatnya, menyakitkan mengingat anak sekecil Nick harus hidup tanpa mengenal siapa ayahnya.
Hidup sangatlah tidak mudah untuk wanita seperti Cessie. Dia bukan seorang gadis lagi, melainkan wanita yang terpaksa harus berusaha memperbaiki dirinya agar bisa menjadi seorang ibu yang pantas untuk Nick.
Cessie mulai meringkuk. Tubuhnya tertunduk dalam posisi duduk. Wajahnya terbenam dalam kedua telapak tangannya. Seketika, bahu Cessie mulai bergerak naik turun tak teratur dan sangat cepat, membuat Newt menyadari bahwa Cessie menangis dalam hening.
Newt memeluk Cessie dengan lembut, tak pernah terpikir olehnya untuk melihat Cessie seterpuruk ini.
"Maafkan aku. Maafkan aku telah melakukannya." Bisik Newt lembut.
Tak bisa pungkiri, Newt merindukan teman-temannya itu. Tapi sejak mengetahui diri mereka tak kebal, memilih untuk berhenti mencari dan berharap bahwa mereka akan bertemu kembali adalah hal yang mustahil.
Cessie kembali duduk dengan tegap, menatap Newt sambil tersenyum dengan air mata yang masih tampak tinggal dikelopak matanya.
"It's okay Newt. Aku hanya... Merindukan mereka." Ucap Cessie.
"Aku juga. Tapi kau harus fokus menjaga Nick. Aku punya berita buruk. Awalnya aku memilih untuk tidak memberitahu mu, tapi saat aku menceritakannya pada Andrea, dia bilang ada baiknya jika aku segera memberitahu mu." Ucap Newt serius.
Cessie tampak bingung awalnya dan memutuskan untuk benar-benar serius saat Newt selesai mengatakan hal itu.
"Oh astaga, aku pikir tak kan pernah ada berita buruk selain menyadari diri kita adalah Crank." Ucap Cessie sinis terhadap dirinya sendiri.
"Saat di tempat boling, aku tak sengaja mendengar para penjaga yang kebal menanyakan tentang... Nick. Mereka memang tidak menanyakan hal itu padaku, mungkin mereka tak mengenalku. Aku beruntung mendapat jacket ini, jadi aku bisa menggunakan tudungnya agar orang tak mengenalku." Ucap Newt.
Cessie mulai khawatir saat Newt menyebut para penjaga yang kebal dan Nick.
"Apa? Kenapa harus Nick? Apa mereka sudah mengetahuinya?" Tanya Cessie.
"Belum sepenuhnya. Mereka curiga jika Nick adalah anak kita berdua. Maksudku mereka tak percaya jika Nick adalah anak Andrea. Mereka menanyakan bagaimana bisa Andrea mengandung anak tanpa pria. Dia bahkan jarang terlihat dengan laki-laki lain selain aku. Dan yeah, ini kedengaran sangat konyol. Mereka lebih mencurigai bahwa Nick adalah kita. Mungkin mereka pikir kita adalah sepasang kekasih. Mereka mencurigai Nick adalah kebal. Dia tak tampak seperti anak Crank pada umumnya. Itulah sebabnya mereka berpikir bahwa dia adalah anakmu." Jelas Newt. Cessie bergidik ngeri mendengar ucapan Newt
"Mereka bahkan sama konyolnya dengan pasukan Wicked yang lain. Aku tak ingin mereka mengetahui Nick sebagai anakku. Tolong, bantu aku newt. Aku tak mau Nick bernasib sama denganku." Pinta Cessie.
Selama mengandung, Cessie tak pernah keluar dari bangunan itu. Juga Andrea. Dia sama halnya dengan Cessie. Mereka sudah merencanakan hal itu sejak jauh hari. Nick memanggil Cessie dengan sebutan mommy. Dia tau Cessie adalah ibunya. Andrea dan Newt sebagai Aunty dan uncle dari Nick.
Cessie mengajarkan Nick untuk tidak memanggilnya mommy saat di luar. Dan anak itu benar-benar paham setiap hal yang diajarkan ibunya.
"Tidak akan pernah. Aku tak kan biarkan mereka mengetahui semua ini." Jelas Newt.
Hening memenuhi udara. Cessie dan Newt terdiam selama beberapa waktu hingga akhirnya Newt mulai menanyakan hal yang sensitif.
"Cess, kau taukan? Mereka mulai mencurigai kita bertiga. Tetangga kita sudah lama di eksekusi. Mereka mencurigai kita dan berusaha untuk mencari tau apa yang membuat kita bertahan sejauh ini. Andrea cukup pintar dalam hal meracik, mungkin jika kau berkenan, kenapa tak coba saja melakukan uji coba sendiri pada Nick?" Ucap Newt sedikit ragu. Cessie menatap tajam kearah Newt.
"Apa kau mulai gila? Efek serummu sudah habis ya? Tidak! Aku takkan berpikir dua kali untuk mengatakan tidak. He's just a boy. Itu tak kan berhasil. Aku tak mau Newt. Aku tak ingin kehilangan Nick. Hanya dia yang aku miliki sekarang. Aku tak ingin dia merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai seekor kelinci percobaan." Ucap Cessie dengan tegas.
Newt sudah tau jika Cessie akan menolaknya.
"Aku tau. Aku mengerti maksudmu. Maka dari itu, ada baiknya kita harus mulai mencari jalan keluar untuk menemukan Minho dan yang lainnya. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk kembali ke kawanan kita yang dulu. Apa yang dikatakan Andrea adalah benar. Minho bisa menyelamatkan kita. Minho, Thomas, Brenda, Gally, fry dan yang lain." Ucap Newt meyakinkan.
Cessie mulai berdiri menatap Newt dengan ketidaksukaannya.
"Kau memaksaku? Aku sudah bilang tidak! Jika mereka memikirkan kita, pasti mereka akan berada disini. Lima tahun sudah berlalu sejak kita berdua dinyatakan meninggal di kota itu. Mereka bahkan tak berniat mencari bangkai kita. Sekarang kau mau kita berdua yang sudah dianggap mati, mencari mereka di safe Haven yang entah dimana keberadaannya? Lebih baik kau memikirkan hal itu dengan matang." Ucap Cessie.
Newt mulai berdiri menenangkannya. Newt tak bermaksud memaksa atau apapun pada Cessie. Dia hanya menyarankan hal yang mampu dipikirkan manusia untuk lepas dari pengawasan para penjaga kebal.
"Cess, kumohon jangan marah padaku. Aku tau semua yang kau katakan sangat benar. Aku tau kau mau yang terbaik, tapi Nick akan aman diluar sana bersama mereka. Dan jika bersama mereka, kita pasti memiliki harapan untuk tetap hidup dan sembuh dari virus sialan ini." Jelas Newt.
Cessie tampak memikirkan apa yang Newt katakan. Newt memang pria yang bijak. Tak heran jika Nick menyukai Newt yang bijaksana dan penuh kelemah lembutan.
Cessie mulai merasa bersalah saat mengetahui saran yang Newt sampaikan adalah untuk kebaikan anaknya. Sial! Aku belum siap jika harus bertemu dengan Minho. Ucapnya dalah hati.
Newt menaikan alisnya, menunggu keputusan dari Cessie, sebelum akhirnya Cessie memutuskan untuk membalasnya.
"Then i'll give Nick to Minho."
Terima kasih masih stay dicerita ini. Semoga kalian suka. Mohon maaf apabila ada kata tidak baku yang terselip dikalimat baku, ataupun sebaliknya. Jika berkenan, bantu correct typo ya.
Tell me anything about your feeling when you read this chapter.
Comment if you like it. (✿ ♡‿♡)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)
FanficDi antara reruntuhan kota terakhir, seorang gadis menemukan dua jiwa yang terbaring tak berdaya, dengan sedikit detak nadi yang masih terasa. sebelum pasukan Wicked membersihkan kota dari para Cranks, gadis itu memutuskan membawa dua tubuh tak berda...