Lisa pov."Terimakasih, kembaliannya simpan saja" setelah membayar belanjaan ku di kasir aku keluar dari toserba.
Aku membelikan Jennie dan Lili banyak cemilan, ada eskrim kesukaan mereka dan susu coklat untukku, hehehe.
Aku menggunakan sepeda listrik karena jarak toserba dari rumah ku cukup dekat.
Lalu aku membelokkan sepedaku ke arah kiri menghampiri kedai Lee ahjumma si penjual mandu.
"Ahjumma, mandu nya dua" aku membentuk tanda dua.
"Tunggu sebentar Lisa-ssi" ahjumma segera membungkus mandu untukku.
Sekitar lima menit ahjumma menyiapkan pesanan ku.
"Ini, ahjumma memberi bonus untuk istrimu dan anak mu" ahjumma memang pengertian, setiap aku membeli mandu dia tidak pernah melupakan Jennie dan Lili.
"Terimakasih ahjumma. Ini bayarnya juga aku lebihkan" aku memberikan beberapa lembar uang untuk ahjumma.
"Hisshh tidak, ahjumma ikhlas. Ini gratis, sekali-sekali bawalah istri dan anak mu kesini, ahjumma merindukan bocah nakal itu"
"Ck ahjumma, terima saja eoh" aku memberikan uangnya.
"Tidak, pulanglah ini sudah sore. Ahjumma juga mau tutup" tolak ahjumma.
Aish aku tidak punya pilihan lain.
"Ahjumma ada kecoak!" Aku menunjuk temboknya.
Ahjumma menoleh ke arah yang aku tunjuk, dengan cepat aku meletakkan uang di atas meja kemudian bergegas pergi sebelum ahjumma mengomeli ku.
"Tidak ad- yaaak Lalisa Manoban!"
"Hahaha maaf ahjumma, kapan-kapan aku akan membawa istri dan anak ku kesini. Annyeong!" Aku tertawa melajukan sepeda ku pulang ke rumah.
-
Author pov.
"Esklim nya enak.. nyam nyam nyam" Lili duduk selonjoran sambil menikmati eskrim rasa coklat.
"Eum, enak sekali" Jennie juga menikmati eskrim rasa vanila sambil duduk selonjoran di samping putrinya.
Mereka tampak seperti dua bocah.
Lisa memerhatikan kedua kesayangannya, dia tersenyum lalu mengambil handphone untuk memvideokan kesayangannya.
"Hai babies.. say hai to Dadda" Lisa memvideokan istri dan anaknya.
Lili dan Jennie sama-sama mendongak, keduanya menampilkan gummy smile dan mendadah setelahnya.
"Hai Dadda hihihi" sapa Lili.
"Hai Dadda honey hihihi" sapa Jennie.
"Aww kiyowoo" Lisa gemas mencubit pipi Jennie dan Lili bergantian.
Setelah memvideokan keduanya, Lisa mengunggahnya di Instagram miliknya.
"Uuh like nya cepat banyak, tiwibalabla yang nomor satu" gumam Lisa kemudian meletakkan handphone nya di atas meja.
"Dada, buta cotlatnya juceyo" Lili memberikan coklat pada Lisa.
"Kiss dulu" Lisa memajukan bibirnya.
Chup
Tanpa berlama-lama Lili mengecup bibir tebal Dadda nya.
Lili menjilat bibirnya tidak sabar menantikan coklatnya.
"Igo, makan setengah saja ya baby nanti jika berlebihan giginya sakit. Sisanya besok ya nak" Lisa mengusap kepala Lili.
"Eum, makacih Dadda" angguk Lili mulai memakan coklat nya.
"My pleasure baby" Lisa mencium pipi Lili.
Chup
"Hon, buka ini please" giliran bayi besar yang meminta di bukakan penutup mandu.
"Kiss honey" Lisa menyeringai memajukan bibirnya.
Jennie cemberut dan memajukan bibirnya mencium bibir Lisa.
Chup
Lisa tidak membiarkan Jennie menarik bibirnya, dia menahannya dan melumat lembut bibir tipis istrinya.
"Honeyyy" rengek Jennie memukul pelan pundak Lisa.
"Hehehe" cengir Lisa dan menyuapkan mandu untuk Jennie.
"Emmm mandu ini enak sekali" Jennie bertepuk tangan sambil menggerakkan kepalanya.
Lisa terus tersenyum seperti orang bodoh, dia senang melihat dua kesayangannya makan dengan lahap.
Momen seperti ini begitu berharga, pikirnya.
"Aigoo" Lisa terkekeh menyeka saos di sudut bibir Jennie.
"Maacih" Jennie menggunakan suara bayinya.
"Hem, makan yang banyak honey. Baby, sudah setengah sisanya untuk besok" Lisa mengambil alih coklat dari tangan Lili.
"Xixixi otey Dadda sayang, muach!" Dengan mulut yang penuh coklat Lili sengaja mencium pipi Dadda nya.
"Astaga.. anak ini benar-benar" Lisa menggeleng dan tersenyum setelahnya.
•••
Tbc
15/08/23
Gemesin ya bayi dadda. Pengen culik dua-duanya.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.