Author pov.
Bugh
"Aahk ukhuk ukhuk sakit baby ssh" Lisa meringis memegangi punggungnya.
"Lasakan, tendangan maut baby enak kan?" Lili menggoyangkan kedua alisnya.
Lisa menggeleng sambil menggerakkan tangannya.
"Aniya itu sakit tau" Lisa mempoutkan bibirnya.
Saat ini keduanya tengah bermain di ruang tamu, dengan Lisa yang menjadi sasaran empuk putrinya.
"Makanya Dadda jangan nakal" Lili melipat kedua tangannya.
"Dadda hanya mencium pipi mu baby, nakal darimana nya coba?"
"Baby tidak suka Dadda cium lama-lama" Lili mengerucutkan bibirnya.
"Baby pilih kasih, dengan Mommy boleh sedangkan Dadda tidak boleh. Huhh menyebalkan"
Setelah itu Lisa berbaring di atas karpet.
"Kalena baby suka ciuman Mommy"
"Ah sudahlah Dadda ngambek" Lisa ngambek membelakangi Lili.
Lili semakin memajukan bibirnya.
"Yasudah" Lili ikut membelakangi tubuh Lisa.
Gemas sekali anak dan Dadda ini.
"Baby, honey, lihat Mommy bawakan apa" Jennie tersenyum membawa cemilan di tangannya.
"Waah ada esklim!" Lili berbinar bertepuk tangan.
Sedangkan Lisa memilih cuek. Dasar bayi besar.
Jennie meletakkan cemilan di atas meja dan membiarkan Lili mengambil eskrim rasa coklat.
Melihat Lisa hanya diam Jennie menghampirinya dan menyentuh lengannya.
"Honey"
"Hem"
Jennie mengerutkan keningnya.
"Kenapa hemm" lembut Jennie mengusap lengan Lisa.
Lisa tidak menjawab, dia mengangkat kepalanya memilih tidur di atas paha Jennie.
"Wae?" Jennie mengusap kepala Lisa.
Lisa menggeleng di perut Jennie.
"Mommy" Lili mendekati Jennie memperlihatkan sisa eskrim di sudut bibirnya.
Jennie mengambil tisu menyeka sisa eskrim di sudut bibir putrinya.
"Baby, kenapa Dadda hanya diam saja" tanya Jennie sambil mengusap kepala Lili yang kini bersandar di dadanya sambil menikmati eskrim.
"Dadda ngambek" jawab Lili.
"Ngambek"
"Eum" angguk Lili.
"Ngambek kalena baby tidak suka di cium Dadda lama-lama. Baby suka ciuman Mommy xixixi"
Jennie tersenyum menggelengkan kepalanya.
"Kekanak-kanakan sekali. Dasar bayi besar" Jennie tersenyum.
Chup
Jennie mencium lama pipi Lisa setelahnya.
"Honey sudahlah tidak usah ngambek seperti ini" bujuk Jennie sambil mengusap pipi Lisa.
Lisa menggeleng manja.
"Lebih lucu Leo embul" kata Lili.
"Ck" decak Lisa menekuk wajahnya.
"Hahaha telsindil ya"
"Honey lihat nakal sekali meledekku" Lisa sedikit merengek mengadu pada Jennie.
"Baby tidak boleh seperti itu okey" Jennie menasehati.
"Okey Mommy. Hihihi" Lili menampilkan gummy smile nya.
"Pintar anak Mommy" senyum Jennie menepuk pelan puncak kepala Lili.
"Honey perhatikan aku.." rengek Lisa menarik-narik ujung baju Jennie.
"Ssst, ayo duduk dan makan camilannya"
"Tapi hon-"
"Tidak ada tapi tapian Lalisa Manoban" Jennie memasang wajah garangnya yang membuat Lisa takut dan langsung duduk di sampingnya.
"Xixixi takut istli" gumam Lili terkikik menutup mulutnya.
"Baby ayo minta maaf pada Dadda, Mommy tidak suka melihat kesayangan Mommy bertengkar" kata Jennie dengan tegas.
Lili tidak membantah langsung mengulurkan tangannya.
"Baby say solly Dadda"
Lisa menghela nafas lalu mengangguk menerima uluran tangan Lili.
"Dadda maafkan"
Lili tersenyum lalu mencium tangan Lisa.
Lisa juga melakukan hal yang sama, mencium tangan kecil Lili lalu membawanya ke dalam pelukannya.
Chup
Lisa mencium pipi Lili.
"I love you baby"
Chup
Lili balas mengecup bibir Lisa.
"I love you too Dadda"
Jennie tersenyum melihat dua kesayangannya berbaikan.
"Kemari kesayangan Mommy" Jennie merentangkan kedua tangannya.
"Mommy.." Lisa dan Lili berhamburan kedalaman pelukan Jennie.
"Aigoo"
Chup
Chup
Jennie secara adil mengecup bibir kedua kesayangannya.
•••
Tbc
28/10/23
Mau juga di ciomm.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.