39🐣

2K 390 26
                                    


Author pov.

Di hari weekend ini Jennie dan Lisa sudah di pusingkan dengan suara teriakan nyaring Lili dan Lauren.

Lisa yang seharusnya menikmati waktu liburnya kini malah terganggu akibat kehadiran Lauren.

Gadis kecil genit itu di titipkan oleh Mama nya pada Jennie dan Lisa, Mama Lauren pergi bersama Papa nya karena ada urusan bisnis yang mendadak. Baby sister pulang ke rumah jika di hari weekend, sementara rumah kakek neneknya sangat jauh berada di Amerika. Jadilah Lauren di titipkan pada Jenlisa karena mereka terpercaya dan juga Lauren berteman dekat dengan Lili.

"Hentikan kekacauan mereka, aku ingin tidur setidaknya tiga puluh menit" kata Jennie pada Lisa.

"Hari weekend ku kacau, huhh" Lisa menghela nafas panjang.

"Bila perlu suruh mereka tidur siang, jika tidak mau setidaknya katakan jangan berisik karena aku sedang tidur"

"Arasso" Lisa merosotkan bahunya lesu.

Chup

Lisa mencium kening Jennie lalu keluar dari kamar.

"Lauren kenapa suaramu nyaring sekali, seperti kaleng bekas saja" Lisa menghampiri Lili dan Lauren di ruang tamu.

"Dadda tampan sibuk plotes saja. Kami kan sedang main lahilan, iyakan chagiya" kata Lauren yang memang sedang berbaring dengan boneka pinguin di dalam bajunya, dia berlagak seperti ibu hamil yang hendak melahirkan.

Lisa memberikan tatapan geli tidak percaya.

"Yaak anak-anak seharunya bermain masak-masakan, bukan main lahiran" protes Lisa.

"Ssst Dadda tampan diam, aaah! Chagiya pelut Laulen sakit, mungkin bayi kita akan segela lahil aaaak!" Drama Lauren meremas tangan Lili.

Mata Lisa membulat, dia jadi mengingat saat Jennie melahirkan Lili dulu.

"Shit! Anak ini, itu hampir sama persis seperti saat Jennie melahirkan Lili" batin Lisa.

"Dolong telus Laulen sayang, menyala ibu calon anakku!" Lili mengikuti drama Lauren.

Lisa menganga, dia shock melihat putrinya mengikuti drama gila Lauren.

"Aaaak! Huh huh huh uugh" Lauren mengejan.

Lisa menutup wajahnya dengan bantal, dia malu sungguh, anak sekecil itu berperan seperti orang dewasa.

"Bayi nya kelual! Dia laki-laki yayyy!" Lili bertepuk tangan saat si pinguin keluar dari baju Lauren.

"A-aku huh ingin melihat anak kita chagiya" Lauren ngos-ngosan ingin melihat bayi pura-pura nya.

"Ini sayang, tampan kan" Lili menimang-nimang boneka pinguin lalu memberikannya pada Lauren.

"Eum tampan sekali milip dengan Lili" Lauren tersenyum mengusap pipi boneka pinguin.

Lisa meringis mengigit bantal yang di pegang nya.

"Hentikan bocah bocah, kalian terlalu kecil untuk tahap ini" kata Lisa.

"Dadda tampan diam dulu, dlama nya belum selesai" kata Lauren.

"Kami hanya main Dadda" kata Lili.

Lisa meremas rambutnya, sedikit frustasi dengan kedua bocah itu.

"Jadi kita beli nama siapa bayi ini? Cgagyia ada saran?" Lauren melanjutkan dramanya.

Lili tampak berpikir mengetuk-ngetuk dagunya.

"Emm bagaimana dengan Lio?"

"Yah sule chagiya, Lio Manoban" Lauren tersenyum senang.

"Hentikaaan drama gila ini, aaarggh!" Lisa frustasi meremas rambutnya.

Lili terkikik melihat Dadda nya frustasi.

"Granny L, ini lihat cucumu tampan kan?" Lauren memperlihatkan boneka pinguin pada Lisa.

"No!" Lisa memekik.

"Lalisa Manoban!" Jennie datang dari arah kamar, raut wajahnya di tekuk bertanda dia sedang marah.

"Sayang.." Lisa merengek hendak memeluk Jennie namun Jennie malah menarik telinganya.

"Aku menyuruhmu untuk menghentikan teriakan Lili dan Lauren, kenapa malah teriakan nyaring mu yang aku dengar, hah. Dasar bocah besar" geram Jennie melototi Lisa.

"Sayang sakit huhuu, aku berteriak karena Lili dan Lauren bermain lahiran. Itu membuatku geli, dan lihat boneka pinguin itu, mereka memberi namanya Lio Manoban" adu Lisa.

Jennie mengalihkan tatapannya pada Lili dan Lauren.

"Hai granny J, lihat cucumu Lio Manoban, tampan kan?" Lauren memperlihatkan boneka pinguin nya pada Jennie.

"Lio tampan milip baby kan Mommy" Lili tersenyum lucu.

Reaksi Jennie? Dia hampir pingsan.

"Honey, ayo bawa lari Lauren ke rumah sakit jiwa. Aku tidak mau anakku ikutan gila" Jennie memegang lengan Lisa.

"Ayo sayang" Lisa mengangguk lalu keduanya menatap Lauren tanpa ekspresi.

"Omaygod, ayo lali chagiya" Lauren menarik tangan Lili, mereka berlari mengelilingi ruangan.

"Yaaak kemari kamu anak genit" Jennie ikut mengejar.

"Aku akan mengambil karung sayang, nanti kita tinggal membuang Lauren ke sungai Han" Lisa menakut-nakuti.

"No way! Tidak boleh membuang Mommy Lio Manoban ke sungai Han, Laulen ini menantu kesayangan kalian Mommy Dadda!" Pekik Lauren terus menghindar dari kejaran Jennie dan Lisa.

"Never!" Teriak Lisa dan Jennie bersamaan.

"Hahahaha ini selu" Lili terkikik senang, dirinya merasa sedang bermain kejar-kejaran bersama Jennie dan Lisa.

•••

Tbc

08/06/24

Lauren sama Lili ada-ada aja tingkahnya, Lio Manoban huwaaa😭🤏

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang