11🐣

4.5K 681 15
                                    


Author pov.

"Omoo Jennie-yaa.." Jisoo segera berlari kecil ketika melihat siapa yang datang ke rumahnya.

"Eonnie" Jennie tersenyum ikut merentangkan tangannya.

Hug

"Bogosipeo" Jisoo memeluk erat tubuh Jennie.

"Nadoo" Jennie mengusap-usap punggung Jisoo.

"Sudah lama kau tak kesini. Aku juga terlalu sibuk belum sempat main ke rumah mu" Jisoo melepaskan pelukannya.

"Hahaha ibu rumah tangga eonnie, aku sibuk mengurus keluarga kecilku" Jennie tertawa kecil.

"Chu-yaa, baby dengal Chu pelnah memalahi Mommy tan. Mau baby putul eoh" Lili si gadis kecil itu menunjukkan tinju kecilnya.

Jisoo yang baru sadar ada Lili langsung memekik senang menggendong anak itu.

"Lili my baby!" Jisoo menciumi wajah Lili kecuali bibir.

"Aaaak baby ndak mau di cium! Huwaaaa Mommy.." Lili merengek mendorong wajah cantik Jisoo.

"Chu sangat merindukan mu anak nakal. Aigoo gemas sekali muach" Jisoo menekan bibirnya di pipi gembul Lili.

"Baby ndak suka ciuman Chu, huhuuu baby suka ciuman Mommy J" rengek Lili memukul-mukul dada Jisoo.

"Iya Mommy Jisoo" goda Jisoo tertawa.

"Ndak! Mommy Jennie Luby Jane Manoban! Mommy gendong baby.." Lili merentangkan tangannya.

Jennie menggeleng lalu mengambil Lili dari gendongan Jisoo.

"Haejin mana eonnie?" Tanya Jennie sambil duduk di sofa.

"Di kamarnya, dia sedang belajar menggambar" kata Jisoo.

Haejin putri Jisoo dan Haein berumur lima tahun.

"Baby mau menganggu unnie ah" Lili turun dari pangkuan Jennie dan berlari kencang menuju kamar Haejin.

"Yaak Lili jangan bertengkar arasseo" peringat Jisoo.

"Ndak janji hihihi" Lili terkikik dan nyelonong masuk kedalam kamar Haejin.

"Aku dengar dari Lisa, drama baru yang suami eonnie mainkan berperan sebagai tentara Korut" Jennie membuka obrolan.

"Nee, aku juga sibuk menemaninya syuting akhir-akhir ini. Kau tahu suamiku itu sangat manja" Jisoo tersenyum malu.

"Sama saja dengan Lisa, tapi jika bepergian jauh Lisa jarang meminta di temani. Dia tidak tega jika aku dan Lili kecapean"

Jisoo menyimak dengan baik cerita Jennie.

Setelah itu keduanya sama-sama curhat dan sesekali tertawa keras saat menceritakan kegiatan ranjang mereka. Duh bukibuk banyak anak kecil disini.

Di dalam kamar Haejin, sesuai dugaan Lili si bocah nakal itu mulai mengacu membuat Haejin kesal.

"Hahah gambal nya jelek hahaha" ledek Lili menunjuk-nunjuk gambar Haejin.

"Ini bagus! Ini adalah Eomma Appa dan Haejin. Lili buta ya tidak bisa melihat gambal bagus" sinis Haejin.

"Helooow Lili buta? Mata secantik dan belsinal ini buta? Omaygod mata unnie bulik ndak bisa melihat bwahahaha" Lili tertawa mengejek sambil memegangi perutnya.

Haejin mendengus, melipat kedua tangannya lalu menekuk wajahnya.

"Lili jelek lebih tampan Dadda Lisa dan Appa Haein, wleek" Haejin menjulurkan lidahnya.

Lili tidak mau kalah melipat kedua tangannya.

"Unnie lebih jelek milip monyet. Uua uua uaaa" Lili memeragakan gerakan monyet

"Hahahaha Lili pelsis milip monyet hahahaha" Haejin menertawakan Lili.

Lili cemberut menghentakkan kakinya kesal.

"Chitin! Unnie milip chitin"

"Tidak tuh. Wleek Lili jelek Lili jelek kaya monyet bwahahaha"

Karena kesal di ejek Lili langsung mendorong pundak Haejin.

Dugh

Haejin jatuh dari kasurnya.

"Huwaaaa Eomma!" Pekik Haejin.

Lili panik, bocah nakal itu berlari bersembunyi di balik gorden.

"Ssh baby ndak sengaja selius" gumam Lili cemas meremas jari-jarinya.

"Ada- omoo anakku!" Jisoo berlari menuju Haejin.

Jennie menghela nafas berat, sudah tahu kalau putrinya lah yang membuat ulah.

"Keluarlah Lili Manoban" intonasi suara Jennie pelan namun menakutkan untuk di dengar.

Lili berkaca-kaca menutup mulutnya agar tidak menangis.

Srrek

Jennie menyibak gorden.

"Mommy huwaaaa baby salah maaf!" Lili menangis keras memeluk paha Jennie.

Jennie menggenggam tangan Lili lalu membawanya mendekati Haejin.

"Minta maaf" datar Jennie.

Lili tersedu-sedu, dia mengambil tangan Haejin lalu mengecup punggung tangannya.

"M-maaf unnie Lili hiks salah"

Haejin masih menangis tidak mau melihat Lili.

"Menghadap ke dinding sebelum Haejin memaafkan mu Lili Manoban" tegas Jennie.

Lili mengangguk, berjalan dengan kepala tertunduk sambil menghapus mengucek matanya.

Kasihan tapi lucu.

"Jen tidak usah maklum anak-anak sedang bermain" larang Jisoo.

"Biarkan eonnie, Lisa juga harus tahu jika putrinya kembali membuat ulah" Jennie mengambil ponselnya, merekam Lili yang menghadap tembok dan Haejin yang masih terus menangis.

Dadda Lili ❤️

Send video📹

Lihat putrimu nakal mu berulah lagi honey.

Lili membuat Haejin menangis!


"Huh anak ini ck" Jennie berdecak menatap punggung kecil putrinya.

•••

Tbc

05/09/23

Yaah baby di hukum hahaha.

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang