Author pov.
"Ini buka mulut mu Lili, aa" Haejin menyodorkan buah strawberry ke mulut Lili.
Lili membuka mulutnya menerima suapan Haejin.
"Gomawo unnie" kata Lili dengan mulut penuh.
"Lili ayo main ayunan" ajak Lauren.
"Eum" angguk Lili dan berlari kecil menuju ayunan.
Lauren juga berlari menghampiri Lili.
Sedangkan Haejin dan Jean memilih bermain jungkat-jungkit.
"Ayo pegangan tangan" Lauren mengulurkan tangannya.
"Nanti jatuh Laulen"
"Tidak akan Lili kita akan pelan, ayo pegang tangan Laulen"
Karena tidak mau mendengar kebawelan Lauren Lili akhirnya menurut menggenggam tangan Lauren.
Lauren tersipu malu mengulum bibirnya.
"Hihihi lucu ya" kata Lauren.
Lili mengangguk saja.
Keduanya asik bermain ayunan sambil berpegangan tangan sampai tidak menyadari tatapan tidak suka dari Haejin dan Jean.
"Hei kamu Lili anak baru kan? Aku Lui berada di kelas B" gadis kecil bernama Lui berdiri di depan Lili bersama teman-temannya.
Lauren langsung menatap sinis ke arah mereka.
"Eum" Lili mengangguk.
"Ini coklat untukmu" Lui dengan malu-malu memberikan coklatnya untuk Lili.
"Eoh?" Lili mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Ambilah, semua orang membicarakan mu hari ini. Mereka bilang kamu sangat cantik dan menawan, dan aku membuktikannya sendiri kamu sangat menawan dan emm tampan"
"Hei hei pelgi kalian, jangan ganggu aku dan Lili-ku" usir Lauren.
"Kami tidak menganggu, kami hanya ingin melihat Lili wleek" balas teman-teman Lui.
Lauren mendengus sebal menekuk wajahnya.
"Ini Lili" Lui meletakkan coklat itu pangkuan Lili.
"Makasih" Lili tersenyum.
Lui dan teman-temannya gemas melihat Lili tersenyum.
"Eum sama-sama Lili"
"Sudahkan? Apalagi pelgi sana, shoo shoo" usir Lauren lagi.
"Anak kecil ini, sopan kah begitu?" Lui berkacak pinggang.
"Hello.. kamu juga anak kecil ya disini. Jangan melasa sok dewasa please" Lauren memutar matanya malas.
"Hei apa ini ribut-ribut, Lili gwenchana?" Haejin datang bersama Jean.
"Tidak apa-apa unnie, Lili baik-baik saja tok" Lili turun dari ayunannya begitu juga dengan Lauren.
"Kenapa kalian mengerubungi Lili?" Jean melipat kedua tangannya sambil menatap Lui dan teman-temannya.
"Hanya ingin melihatnya, tidak bermaksud nakal kok" balas Lui.
Lili hanya menatap mereka lalu menarik-narik baju Haejin.
"Unnie Lili mau uyyu" pinta Lili.
"Ayo kita ambil Lili" ajak Lauren.
"Lili mau main disini" Lili menggeleng.
"Biar aku yang ambilkan" Jean segera berlari masuk kedalam kelas.
"Halo teman-teman balu Lili.." sapa Lili.
"Hai Lili" balas teman-teman Lui.
"Lili senang punya banyak teman" Lili menampilkan gummy smile nya.
"Aaw kiyowoo.." mereka gemas, sangat gemas sampai ingin menguyel-uyel pipi gembul Lili.
"Ini Lili" Jean kembali dan dengan lembut menyerahkan botol susunya.
"Telimakasih Jean" Lili tersenyum dan menghisap susunya.
Mereka semua berdiam diri memperhatikan Lili menyedot susunya.
"Lucu" gumam Jean tersenyum mengigit bibirnya.
"Aah, ayo main pelosotan teman-teman" Lili berlari dan diikuti yang lainnya dari belakang.
"Ayo beldua" Lauren memegang tangan Lili.
"Yaa jangan serahkan, dari tadi kamu saja yang menguasai Lili. Biarkan aku sekarang" Haejin melepaskan tangan Lauren kemudian menggenggam tangan Lili.
"No!" Pekik Lauren.
"Sssh" Lili meringis mendengarnya.
"Wleek aku tidak peduli" ledek Haejin.
Lili pusing, kenapa mereka memperebutkannya? Pikir Lili.
"Issh kalian beldua libut sekali. Lili dengan Jean saja, ayo" Lili memegang tangan Jean mengajaknya menaiki perosotan.
Jean tersenyum senang Lili sendiri yang memilihnya.
Lauren dan Haejin? Masih adu mulut sampe sekarang.
"Lili di belakang Jean di depan oke"
"Oke"
"Biar aku bantu dari mendorong dari belakang Lili" kata Lui dan Lili mengangguk.
Sesuai perkataan Lili Jean berada di depan dan Lili di belakang sambil memeluk pinggang Jean.
"You leady?" Bisik Lili.
"I'm ready" angguk Jean memegang tangan Lili.
"Kyaaaa!" Pekik keduanya saat Lui mendorong punggung Lili.
"Hahahaha selu sekali" Lili tertawa.
"Ya sangat menyenangkan" Jean tersenyum malu-malu.
"Huwaaaa! Lili tidak sayang Laulen lagi.. kenapa hiks memeluk Jean d-dan teltawa belsama huwaaaa Lili jahat" tangisan kencang Laure membuat mereka panik.
Lili melepaskan pelukannya dan berlari kecil menghampiri Lauren.
"La-"
"Laulen ngambek!" Lauren berlari memasuki kelas.
"Biarkan saja Lili dia sangat menyebalkan. Dia pikir dia saja yang boleh berdekatan dengan Lili? Tidak ya!" Kata Haejin.
"Ya aku setuju dengan Haejin. Dia terlalu posesif" kata Lui.
"Nee itu benar sekali Lili, dia menyebalkan" kata teman-teman yang lainnya.
"Jangan menghakimi Lauren guys, dia masih kecil maklum saja" kata Jean.
Lili menatap Jean, dia tersenyum karena menurutnya ucapan Jean yang masuk di akal.
"Laulen teman baik Lili" batin Lili.
•••
Tbc
28/09/23
Lili udah punya banyak teman.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.