Author pov."Lili main yuk.." terdengar suara nyaring Lauren dari luar.
Lili yang tengah asik menyusu kini berhenti dan turun dari pangkuan Jennie.
Lili berlari tergopoh-gopoh tidak memperdulikan panggilan Jennie.
"Ck, seharunya Lili sudah tidur siang sekarang" Jennie berdecak kembali mengancingkan bajunya.
Bocah kecil itu menarik kursi lalu memanjat untuk membuka pintu.
"Lili!" Lauren memekik senang melihat kemunculan Lili.
Lili tersenyum menghampiri Lauren, dia membiarkan pintu terbuka.
"Mau main di mana?" Tanya Lili.
"Main di taman saja yuk" Lauren memeluk lengan Lili.
"Oke" angguk Lili dan saat hendak melangkahkan kaki Jennie tiba menghentikan kedua bocah itu.
"Heh, mau main kemana?" Jennie berkacak pinggang dengan mata sedikit melotot.
"Aunty hihihi kita mau main ke taman, boleh ya" Lauren mengedipkan matanya.
"Mommy.." Lili memberikan puppy eyes nya.
Jennie menghela nafas.
"Seharunya baby tidur siang, kamu juga Lauren, kenapa tidak tidur siang?"
"Tidak ngantuk aunty, Laulen bosan dan ingin main saja belsama Lili"
"Anak ini ck. Kalian berdua jangan terlalu lama bermain di luar, ingat langsung minta tolong pak satpam jika ada hal yang mencurigakan. Seharunya aman karena penjagaan komplek ini sangat ketat"
"Iya Mommy baby ngelti, baby juga kuat kok hihihi" Lili memperlihatkan gigi kecilnya.
"Siap aunty Laulen akan melindungi Lili" senyum Lauren malu-malu.
Jennie memutar mata.
"Yang ada Lili yang akan melindungi mu anak centil" batin Jennie.
"Yasudah. Cium Mommy dulu" Jennie berjongkok mempoutkan bibirnya.
Lili maju dan mengecup bibirnya.
"Sudah ya Mommy, love you and pye pye" Lili menadah.
"Love you more baby" Jennie tersenyum ikut melambaikan tangannya.
Sesampainya di taman, Lili dan Lauren langsung berbaur dengan anak-anak yang ada di sana.
"Tangkap Laulen Lili hihihi" Lauren berlari dengan Lili yang mengejarnya.
"Kaki Laulen pendek mudah saja untuk Lili menangkap Laulen" Lili menyeringai, mengulurkan tangannya menggapai Lauren.
Hap
Lili berhasil menangkap Lauren.
"Hahaha sudah Lili bilang Laulen itu mudah di tangkap" Lili tertawa.
Lauren cemberut menghentakkan kakinya.
"Issh Lili culang" rengek Lauren.
"Culang? Not my type" Lili memutar matanya.
"Hei Lauren kenapa kamu bersedih" masih ingat Baron, yah dia adalah bocah tengil yang menyukai Lauren..
"Aku tidak sedih" bantah Lauren.
"Kamu membuat Lauren ku sedih ya" Baron menunjuk Lili.
"Kamu jangan memarahi Lili ku" Lauren berdiri di depan Lili, menjadi tameng.
"Padahal aku membelamu Lauren, kenapa kamu malah marah padaku" Baron cemberut.
"Dlama sekali" Lili menguap bosan.
"Lili tidak salah. Ayo Lili kita main ayunan saja" Lauren menarik tangan Lili ke arah ayunan.
Dengan kepala tertunduk Baron kembali menghampiri teman-temannya.
Baron sad boy.
"Hei kamu Halu anak balu itu kan? Gantian bialkan aku dan Lili belmain ayunan" Lauren menatap Haru yang ternyata ada di sana juga bermain ayunan sendirian.
Haru mendongak, senyumnya merekah bisa bertemu Lili di taman.
"Lili tinggal di komplek ini juga ya" Haru menatap Lili.
Lauren menekuk wajahnya tidak suka melihat sikap caper Haru pada Lili.
"Iya" angguk Lili dengan wajah datarnya, dia jadi tidak suka melihat Haru karena Appa nya berusaha merebut Mommy nya.
"Sudah lama kami tinggal disini, kamu saja yang baru. Awas aku dan Lili ingin bermain ayunan" Lauren secara paksa menarik Haru.
"Aaw kamu menyakiti ku Lauren" Haru meringis di pergelangan tangannya.
Lauren hanya memutar matanya tanda tidak peduli.
"Lili duduk duluan" suruh Lauren.
Lili menurut lalu setelahnya Lauren duduk di pangkuan Lili sambil memeluk lehernya.
"Yaak belat" protes Lili.
"Sst" Lauren meletakkan jarinya di bibir Lili.
"Mulai ayunkan Lili sayang" Lauren seolah memperlihatkan tanda kepemilikannya pada Haru.
Lili mendengus namun tetap menuruti perkataan Lauren, mengayunkan kaki jenjangnya sambil menatap lurus ke depan.
Haru hanya menatap mereka, dia sedikit sedih karena tidak biasa sedekat itu dengan Lili.
"Kita bikin lomantis.." Lauren bersenandung ria sambil menatap wajah Lili.
Lili menatap Lauren.
"Bikin paling lomantis.." senyum Lauren menempelkan keningnya di kening Lili.
"Yaaak Lili Lauren! Pulang sekarang, aissh bisa-bisanya kalian bersikap romantis di sini" Lisa berjalan tergesa-gesa menghampiri mereka.
"Ayo pulang" Lisa langsung menggendong Lili.
"Dadda tampan kita masih mau main" protes Lauren.
"Tidak Lauren kamu genit sekali, baby jangan mau di modusi Lauren haish baby itu milik Dadda dan Mommy. Kita pulang sekarang" tegas Lisa, tanpa memperdulikan protes dari Lauren Lisa langsung membawa anaknya pulang.
Lili cemberut hanya bisa menurut pada Dadda nya.
"Love you Dadda" Lili memberikan Lisa ketengan dengan mengucapkan kata cinta.
"Love you too baby" balas Lisa dan kekesalannya luruh seketika
Lili tersenyum kemudian menidurkan kepalanya di bahu Lisa.
Lisa ikut tersenyum mengusap-usap punggung Lili.
"Anakku" guamam Lisa.
•••
Tbc
04/04/24
Hahaha Lauren bener bener lu ya😭🤣 kurung aja Lili nya Dadda, biar ga di modusin Lauren genit.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.