09🐣

5K 689 8
                                    



Author pov.

"Jangan lari disitu nak nanti jatuh" ini sudah kesekian kalinya Jennie melarang putri nakalnya berlarian di area yang banyak kabel kabel listrik.

Lili berlarian di lokasi syuting, bocah nakal itu tidak mendengar Mommy nya dan malah asik melompat melewati setiap kabel listrik yang berserakan di lantai.

Lisa membawa istri dan putrinya ke lokasi syuting, dia hanya tidak ingin Jennie dan Lili merasa bosan jika di rumah terus.

Sementara saat ini Lisa sibuk mengarahkan para kru nya menyiapkan segala kepentingan yang akan di butuhkan.

"Baby jangan nakal nanti jatuh menangis, cepat kesini atau Mommy akan marah"

"Hahahaha baby tan sudah plo Mommy ndak atan jatuh tenang saja" lihat keras kepala sekali anak Manoban ini.

"Kemari baby dengarkan Mommy bicara"

"Baby dengal tok Mommy baby ndak tuli hihihii" Lili terkikik menutup mulutnya.

"Anak ini benar-benar" Jennie berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Lili.

"Aaaak nooo! Baby di kejal singa hahahaha" Lili berlari mengelilingi seorang kru yang sedang bekerja membenarkan posisi lampu.

"Ck baby hati-hati" Jennie khawatir Lili terjatuh.

"Xixixi sudah plo Mommy J" Lili mengedipkan matanya dan saat hendak melompat satu kakinya tersangkut kabel yang mengakibatkan dirinya terjatuh.

"Kan apa Mommy bilang" Jennie dengan segala kekhawatirannya berjalan cepat mencapai putri nakalnya.

"Aduh baby jatuh hihihi" Lili tidak menangis, dia malah terkikik sambil menggosok lututnya.

"Ck lihat luka yang kemarin belum kering sekarang jadi luka lagi. Kalau Mommy bilang menurut Lili Manoban jangan keras kepala" omel Jennie sambil menggendong Lili menghampiri Lisa.

Lili cemberut memainkan jemarinya.

"Tan baby ndak nangis mom, baby tuat tauu"

"Kuat kuat, gemas sekali melihat anak nakal ini" Jennie gemas mencubit bibir tebal Lili.

"Mommy aaaah" Lili merengek meringsek di leher Jennie.

"Honey lihat anakmu terjatuh lagi, susah sekali di bilang jangan berlarian di sekitar kabel listrik itu" adu Jennie.

"Tapi baby ndak nangis Dadda, baby tan tuat"

"Iya baby kuat tapi kalau Mommy berbicara di dengarkan oke, tidak boleh melawan nanti masuk neraka. Baby kan anak baik" kata Lisa dan mengambil alih Lili dari gendongan Jennie.

"Iya Dadda" Lili mengangguk.

"Sini Mommy obati dulu lukanya"

Jennie memberikan alkohol pada kapas, memegang kaki kecil Lili lalu dengan perlahan membersihkan luka putrinya.

"Ssh pelih mom" Lili memejamkan mata meremas jaket Lisa.

Lisa mengusap-usap punggung Lili dan menciumi pelipisnya.

"Itu makanya baby mendengar ucapan Mommy" Jennie memberikan handiplast di lutut Lili setelahnya.

"Halo PD nim Mrs Jennie, hai cute girl" Eunwoo aktor tampan itu menyapa Lili dengan nada riangnya.

"Oppa.." Lili menampilkan gummy smile nya.

"Kiyowoo" Eunwoo gemas, hendak mencubit pipi gembul Lili tapi takut ada Mommy nya yang tidak membolehkan pipi putrinya di sentuh sembarangan.

Apalagi jika di cubit, Jennie benci itu! Pipi Lili sensitif dan akan memerah jika di sentuh sembarangan orang. Hanya dirinya dan Lisa boleh menggemasi pipi putri mereka.

"Eunwoo-ssi latihan dulu sebelum kita mulai syuting. Lawan main mu juga sedang latihan di dalam" kata Lisa.

"Nee PD nim, kalau begitu aku masuk dulu. Bye bye cute girl Oppa latihan dulu okey" Eunwoo mendadah sambil memasuki ruangan.

"Pyee Oppa" Lili juga mendadah.

Lisa tersenyum, menggandeng tangan Jennie membawa istrinya duduk di sofa.

"Honey besok aku dan team ku akan berangkat ke Amerika untuk melakukan syuting di sana" Lisa menatap Jennie.

"Baby itut yeyyy!" Lili kesenangan mengangkat tangannya.

"Berapa hari memangnya?" Tanya Jennie.

"Bukannya kalian tidak boleh ikut honey tapi aku takut kalian kecapean. Hanya dua hari dan kami langsung pulang" jelas Lisa.

"Aaaak baby itut Dadda baby tuat tok, baby ndak atan cape pwess" rengek Lili membujuk Lisa.

"Tidak baby Dadda hanya sebentar, kita di rumah saja nee. Atau kita akan bermain te tempat Chu bagaimana" bujuk Jennie.

"Ndak mau Mommy baby mau sama Dadda saja.. boleh ya Dadda baby itut" Lili memberikan puppy eyes nya.

Jennie mencubit pinggang Lisa agar tidak luluh dengan jurus andalan putri mereka.

"Hissh putriku menggemaskan sekali, aku jadi tidak tega! Tapi mau bagaimana lagi istriku akan marah jika aku mengiyakannya" batin Lisa cemberut.

"Sorry baby" Lisa menggeleng pelan.

"Huwaaaaak Dadda jahat!" Lili menangis keras memukul-mukul tubuh Lisa.

Lisa pasrah jika sudah begini.

"Baby jangan nak Dadda kesakitan" Jennie hendak menghentikan Lili tapi Lisa menggeleng memegang tangan Jennie.

"Biarkan honey, biarkan Lili melampiaskan amarahnya sampai puas. Nanti dia akan berhenti sendiri jika sudah lelah" kata Lisa dan Jennie menghela nafasnya.

•••

Tbc

28/08/23

Baby natal cih. Ya tacian ndak boyeh itu xixixi.

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang