Author pov."Babyyy!" Jennie merentangkan tangannya begitu melihat Lili keluar dari gerbang sekolah.
"Momyyy!" Lili berlari kecil menghampiri Jennie.
Hug
"Aah aku begitu merindukan putriku ini" batin Jennie.
Jennie memeluk erat tubuh kecil putrinya.
"Miss you baby"
Chup
Chup
Chup
Jennie menciumi seluruh wajahnya.
"Xixixi Miss you too Mommy" Lili terkikik geli.
"Hai princess" sapa Lisa mengusap kepala Lili.
"Dadda" Lili tersenyum manis.
"Ayo pulang baby" Jennie menggandeng tangan kanan Lili.
"Eum" angguk Lili.
"Kajja" Lisa ikut menggandeng tangan kiri Lili.
Lalu keluarga kecil itu pergi meninggalkan sekolah Lili.
Author pov.
Di dalam mobil Lili tampak memikirkan sesuatu.
"Hei nak kenapa diam saja? Ada sesuatu yang menganggu pikiran baby?" Jennie yang peka langsung menanyakan putrinya.
Lisa ikut menoleh menatap putrinya.
Lili menghela nafas lalu memutar tubuhnya menghadap Jennie.
"Mom"
"Hem?"
"Laulen ngambek"
Jennie dan Lisa mengerutkan kening.
"Biasanya kalian selalu akur. Kenapa Lauren ngambek?" Tanya Lisa.
"Laulen ngambek kalena baby memilih belmain pelosotan dengan Jean teman balu baby. Laulen juga tesal talau baby dekat dengan Haejin unnie dan teman-teman baby yang lainnya. Laulen hanya ingin baby dekat dengannya saja" jelas Lili.
Jennie menatap Lisa dan wanita jakung itu seakan tau apa arti tatapan istrinya.
"Haissh tidak mungkin" sangkal Jennie.
"Aigoo cinta kanak-kanak" gumam Lisa.
"Baby tan mau banyak teman, mom, dad" Lili cemberut.
"Lauren hanya belum terbiasa baby, dia takut baby tidak memperhatikannya lagi. Besok bujuk dia okey, kasi coklat maka dia akan luluh" saran Lisa mengacak-acak rambut Lili.
"Benalkah Dadda" Lili berbinar.
"Eum cobalah" Lisa tersenyum mencubit pelan pipi Lili.
Jennie mendengus mendengarnya.
"Honey Lili bahkan tidak salah, Lili ingin banyak teman bukan hanya Lauren saja" Jennie sedikit kesal mengetahui Lauren menyukai putrinya.
"Lauren teman Lili dari balita ingat, aku menyukainya. Dia lucu dengan sikap cerewetnya" kata Lisa.
"Haejin juga teman Lili dari balita" balas Jennie tidak mau kalah.
Lili hanya memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang meributkan Lauren dan Haejin.
"Mommy, Dadda, sudah hentikan. Tenapa jadi libut sih"
"Sorry baby" kata Lisa.
"Huh kamu menyebalkan honey" Jennie menatap kesal ke arah Lisa
"Mianhe" Lisa mengambil tangan Jennie lalu mengecup punggung tangannya.
Jennie sudah luluh dengan perlakuan sederhana Lisa.
"Hem" dehem Jennie menyembunyikan senyumnya.
"Kamu senyum ya" Lisa mencolek dagu Jennie.
"T-tidak" elak Jennie.
"Aigoo istriku yang manis" Lisa memajukan tubuhnya untuk mengecup pipi Jennie.
Chup
Jennie mengulum bibirnya, merah merona di pipinya jelas terlihat sekarang.
Dia tersipu.
"Bucin bucin" Lili memutar matanya malas.
Lisa tertawa sedangkan Jennie tersenyum malu.
"Baby haus Mommy" Lili mendusel di dada Jennie.
Seakan mengerti Jennie membuka kancing bajunya.
"Hem hisap lah baby" Jennie menyodorkan putingnya.
Lili membuka mulutnya mengulum puting kenyal Mommy nya itu.
"Aku malam ya honey" Lisa mengedipkan mata dan mencolek dada Jennie.
"Mesum" cicit Jennie malu-malu.
"Hanya padamu Mommy" bisik Lisa lalu menjilat telinga Jennie.
"Hisshh yaak" Jennie merinding di buatnya.
"Hahaha aku mau kamu memakai gaun tipis okey" lagi-lagi Lisa mengedipkan mata dengan genit.
"Dalam mimpimu Manoban" kata Jennie namun saat nanti malam tiba dia pasti akan menjadi kucing liar memenuhi semua keinginan Lisa.
•••
Tbc
04/10/23
Mommy J belum tau aja di sekolah lebih banyak yang suka Lili.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.