28🐣

2.6K 398 20
                                    


Author pov.

Mengandung sedikit 🔞🌚
Dosa tanggung sendiri!

"Aahh.. honey sudah aku lela-aaahhh" Jennie mendesah panjang saat mencapai pelepasan yang kesekian kalinya.

Masih dengan posisinya mengukung tubuh Jennie, Lisa membenamkan wajahnya di leher Jennie kemudian memberikan menghisapnya memberikan tanda cinta.

"Enghh aaahh" erang Jennie mengacak-acak rambut Lisa.

"Honey.. sudah ya aku lelah" rengek Jennie memelas.

Ini sudah jam dua pagi dan Lisa benar-benar membuktikan ucapannya membuat Jennie bergadang.

"Kamu membuatku cemburu Jennie Manoban" bisik Lisa lalu melumat kasar bibir Jennie.

"Mmhh aaah" Jennie menggeliat saat jari-jari nakal Lisa memainkan payudara nya.

"Hon mmph aku keluar aaaahh.." Jennie mendesah nikmat.

"Huh huh huhh" Jennie terengah-engah mengambil pasokan oksigen.

Lisa menimpah tubuh Jennie, tangannya terulur mengelus bibir bawah istrinya.

"Kamu membuatku kesulitan berjalan, honey" protes Jennie memukul pelan pundak Lisa.

"Ssst, aku ingin mendengar penjelasan dari mu dulu Mommy" Lisa meletakkan jari telunjuknya di bibir Jennie.

"Penjelasan apa?" Jennie mengernyitkan keningnya.

Lisa sedikit bangkit menjadikan sikunya menyanggah tubuhnya. Dia menatap Jennie dengan intens.

"Lili mengatakan kamu bertemu dengan seorang pria di sekolahnya"

"Dia Hajoon, ingat kami tidak bertemu secara pribadi hanya kebetulan bertemu saja si sekolah Lili. Jangan salah paham" Jennie mengusap pipi Lisa.

"Sepertinya kamu terlihat senang bertemu dengannya, terlebih kamu memanggilnya oppa" Lisa mengejek.

Jennie menghela nafas berat, ini yang dia tidak suka dari Lisa.

Lisa bisa sangat menyeramkan dan menyebalkan jika sedang cemburu, jadi dia harus lebih bersabar menghadapinya.

"Honey, jangan berkata yang tidak-tidak, aku memanggilnya oppa karena dia senior ku dulu dan dia juga lebih tua dariku"

"Kamu bisa memanggilnya sunbae"

Jennie memejamkan mata sejenak.

"Serius honey, kamu mempermasalahkan hal ini sekarang?" Jennie mulai kesal.

"Iya, kamu milikku dan Lili, tidak akan ku biarkan dia mendekatimu apalagi sampai merebut mu. Kamu kira aku tidak tau motifnya mendekati mu? Dia jelas menyukaimu dan menginginkan mu menjadi miliknya. Kamu ingat istrinya sudah tiada dan dia memiliki seorang putri yang mesti dia rawat dan besarkan, jelas sekali dia sedang mencari pasangan dan ibu dari anaknya"

"Kamu berlebihan Lisa, pemikiran mu sangat jauh. Sudahlah aku ingin tidur" Jennie memejamkan mata, lebih baik dia tidur daripada berdebat dengan Lisa.

"Selalu, kamu selalu menyepelekan hal-hal seperti ini. Kamu juga selalu menghindar setiap ada masalah" Lisa menggulingkan tubuhnya ke samping, dia duduk menyenderkan tubuhnya di kepala kasur.

"Aku hanya menghindari pertengkaran" kata Jennie dan memunggungi Lisa.

"Justru kamu menghindar, masalah akan semakin membesar. Huh kamu keras kepala sekali" Lisa bangkit, mengambil piyamanya yang berserakan kemudian memakainya.

"Mau kemana" Jennie membuka pejaman matanya melihat Lisa yang hendak keluar kamar.

"Kamar putriku" dingin Lisa dan keluar dari kamar.

"Huh.." Jennie menghela nafas panjang, memilih berbaring terlentang sambil menatap langit-langit kamar.

"Aku sangat mencintaimu Lisa, mana mungkin aku meninggalkanmu. Terlebih lagi kita sudah memiliki malaikat kecil yang lucu dan menggemaskan seperti, Lili" lirih Jennie.

•••

Tbc

25/03/24

Prahara di mulai.

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang