34🐣

2K 364 26
                                    


Author pov.

"Honey bangun" Jennie menciumi pipi Lisa untuk membangunkannya.

Lisa menggeliat lalu memeluk pinggang Jennie.

"Ayo bangun honey" Jennie menepuk-nepuk lengan Lisa.

"Uugh aku masih mengantuk sayang" kata Lisa dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Tapi kamu harus bangun honey, sekarang bukan waktunya libur" lembut Jennie.

Dengan berat hati Lisa membuka matanya.

"Kiss" Lisa memajukan bibirnya.

Chup

Jennie langsung memberikannya.

"Sudah, mandi duluan Lili biar aku yang mandikan" Jennie mengelus pipi Lisa.

Lisa mengangguk, sebelum turun dari kasur Lisa lebih dulu mencium kening, kedua pipi, dan terakhir bibir tipis istrinya.

Lalu Lisa menunduk mencium seluruh wajah putrinya.

Lili sedikit menggeliat.

"Aku mandi dulu" Jennie mengangguk dan Lisa berlalu ke kamar mandi.

Kemudian Jennie beralih pada manusia kecil di sampingnya.

"Tidurnya nyenyak sekali" gumam Jennie mengelus sayang pipi Lili.

"Baby, bangun nak" lembut Jennie membangunkan Lili.

Jennie mencium pipi Lili berkali-kali, dia gemas karena pipi Lili mulai mengembang seperti dirinya.

Lili merengek menjauhkan wajah Jennie.

"Bangun sayang waktunya mandi" senyum Jennie menggelitik perut Lili.

"Mommy.." Lili terbangun, gadis kecil itu merengek mendusel di dada Jennie.

"Ya baby" Jennie menepuk-nepuk pantat Lili.

"Uyyu" Lili mengucek kedua matanya.

Jennie menghentikannya.

"Nanti perih nak. Ya sudah uyyu dulu setelah itu mandi ya" Jennie menyingkap kaos kebesarannya.

Lili mengangguk dan dengan tidak sabaran langsung mengulum puting Mommy nya.

"Ssh" Jennie mengigit bibirnya merasakan hisapan kencang Lili.

Sementara Lili kembali memejamkan mata menikmati susunya.

"Hei jangan kembali tidur baby" Jennie mengelus pipi Lili.

Dengan malas Lili membuka matanya sambil memainkan dada kiri Jennie yang menganggur.

"Kebiasaan" kata Jennie sambil mencubit hidung Lili.

Plup

Lili melepaskan kulumannya sebentar.

"Baby tau dali Dadda" polos Lili kemudian melanjutkan kulumannya.

Mata Jennie membulat, dia shock bagaimana bisa Lili mengetahuinya.

"Dari mana baby tau?" Jennie menetralkan suaranya.

"Tadi malam, Dadda mainin uyyu Mummy caat baby pula-pula tidul" kata Lili tanpa melepaskan kulumannya.

Jennie menepuk dahi dan menghela nafas berat.

"Baby, jangan ingat itu lagi okey, intinya baby tidak usah banyak tanya"

Lili mengangguk saja.

"Huh, inilah pentingnya anak tidur di kamar sendiri" kata Jennie dalam hati.

-

"Be good girl, baby" Lisa mengacak-acak rambut Lili.

"Ya Dadda" Lili tersenyum memeluk leher Lisa.

"Tapi jika ada yang menyakiti baby jadilah anak yang kuat okey" bisik Lisa membuat Lili mengangguk-angguk.

Chup

Lisa mencium lama pipi Lili.

"Love you sweetie"

"Love you mole Dadda"

Lisa tersenyum kemudian menurunkan Lili dari gendongan nya.

"Nak, belajar yang rajin ya, jika baby sedang malas setidaknya jangan menganggu teman yang lain oke" nasehat Jennie mengusap sayang kepala Lili.

"Iya Mommy" angguk Lili patuh.

"Good" Jennie tersenyum mengelus pipi Lili.

"Cium dulu" Jennie memajukan bibirnya.

Chup

Jennie tersenyum senang mendapatkan ciuman Lili.

"Love you sweet heart"

"Love you mole Mommy"

Keduanya berpelukan setelahnya.

Lisa tersenyum lebar melihat interaksi hangat istri dan anaknya.

"Lili masuk ya mom, dad. Sampai beltemu nanti, pye pye" Lili mendadah.

Jennie dan Lisa juga mendadah.

"Ayo sayang" Lisa menggandeng tangan Jennie.

Setelah itu keduanya pergi meninggalkan sekolah.

"Molning teman-teman" dengan nada cerianya Lili menyapa teman sekelasnya.

"Molning Lili!" Jawab mereka serempak, mereka sangat senang melihat kehadiran Lili.

"Omaygod omaygod Lili! Ada kabal telpanas yang menggembilakan" Lauren segar berlari menghampiri Lili.

"Kabal apa Laulen?"

"Halu! Halu pindah sekolah, dia tidak disini lagi yayy!" Senang Lauren bertepuk tangan.

"Benalkah?" Lili tampak kaget sekaligus senang.

"Ya Lili, akhilnya saingan Laulen belkulang" Lauren memegang dadanya menghela nafas lega.

Lili menggelengkan kepala melihat tingkah Lauren.

"Ayo kita duduk" ajak Lili dan Lauren langsung memeluk lengan Lili.

"Kajja chagiya" Lauren tersenyum malu-malu.

Lili hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

•••

Tbc

24/05/24

Makanya pastikan dulu anak tidur. Emang temen mu satu itu udah ga ketolong baby 😭

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang