Author pov."Maaf menyela, aku setuju dengan Mrs Jennie, kamu sangat kekanakan dalam menanggapi permasalahan anak-anak, Hajoon-ssi. Aku tidak membela pihak Manoban, namun aku sebagai orang dewasa mengerti jika anak sekecil Lili masih polos dan hanya berucap sesuai apa yang dia tau" ucap kepala sekolah.
Mendengar itu Hajoon semakin malu. Dia adalah orang dewasa namun sikapnya masih labil seperti remaja.
"Tidak apa-apa jika dia ingin menuntut putriku pak kepala sekolah, aku jamin aku pasti memenangkan persidangan. Aku hanya perlu menjentikkan jariku" kata Lisa dengan datar.
"Aku serahkan pada Lisa, aku tidak perlu capek-capek berdebat dengan orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan" kata Jennie setelah itu mengangkat Lili ke gendongannya.
Hajoon merasa tersindir menunduk malu.
"Honey ayo pulang saja aku muak disini" Jennie merangkul lengan Lisa.
"Permisi. Ayo sayang" Lisa menarik tangan Jennie keluar dari ruangan kepala sekolah.
Saat mereka hendak pergi terdengar suara Lauren dari arah belakang.
"Lili Lili Lili" Lauren berlari kencang.
"Mom tulun" Lili menggerakkan kakinya.
Jennie segera menurunkan Lili.
"Hah hah Laulen hah capek lali" Lauren tengah-tengah memegangi dadanya.
"Kenapa Laulen?" Tanya Lili, tangannya terulur mengusap punggung Laulen.
"Laulen mau tanya, apa Lili di malahi pak kepala sekolah?"
"Tidak Laulen"
"Ah baguslah Laulen senang mendengalnya. Sekalang Lili mau kemana?"
"Pulang Laulen"
Lauren cemberut.
"Kenapa cepat sekali, Laulen saja belum boleh pulang. Laulen pasti kesepian kalau Lili pulang"
Jennie dan Lisa memutar mata malas mendengar keluhan manja Lauren.
"Kenapa dia genit sekali sayang?" Bisik Lisa pada Jennie.
"Tidak tau honey" balas Jennie berbisik.
"Kan masih ada teman yang lain Laulen, Haejin eonnie dan Jean"
"Ah malas, meleka menyebalkan telutama Haejin"
"Dia tidak tau kalau dia juga sama menyebalkan nya" kata Jennie dan Lisa mengangguk.
"Laulen tidak boleh gitu ya, tidak baik. Nanti kita beltemu di lumah oke, sekalang Lili mau pulang dulu" Lili menepuk-nepuk pundak Lauren.
Dengan berat hati Lauren menganggukkan kepalanya.
"Oke tapi cium Laulen please" Lauren tersenyum manis menunjuk-nunjuk pipinya.
Jenlisa membulatkan mata.
"Hell no!" Kata mereka serempak.
Lalu Lisa segera menggendong Lili.
"Ayo sayang sebelum si genit ini semakin menjadi-jadi" Lisa mengajak Jennie pergi.
"Ayo ayo" Jennie dan Lisa berlari kecil meninggalkan Lauren.
"My Lili.. oh no! Kalian membawa lali Lili ku calon meltua.." Drama Lauren memegang dadanya.
"Sudah tidak tertolong honey, aku takut" Jennie meringis.
Lisa tertawa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sementara Lili hanya tersenyum sambil melambaikan tangan kecilnya pada Lauren.
•••
Tbc
22/05/24
Lauren bisa-bisanya kamu😭
Pengen cepet-cepet end biar bisa bikin ff baru.
Vote komen lanjut.
![](https://img.wattpad.com/cover/349858395-288-k57583.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[L]ili✓
Fanfiction"pelan-pelan pak cupil" start : 15/08/23 end : 10/06/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 9.