07🐣

5.3K 743 17
                                    


Author pov.

"Honey cepat panggil anakmu kesini, ini waktunya makan siang. Kenapa dia belum balik juga, apa seasik itu bermain dengan Lauren?" Ucap Jennie sambil menata piring di atas meja makan.

Lisa yang tengah bermain PS kini bangkit bersiap menjemput si bocah nakal dari rumah Lauren.

"Mungkin" Lisa menghampiri Jennie dan memeluknya dari belakang.

"Yaak panggil Lili kemari aku bilang, bukan malah memeluk ku" Jennie menyikut pelan perut Lisa.

Lisa tersenyum mesum menjulurkan tangannya meremas gunung kembar Jennie.

"Satu ronde honey, aku tidak tahan melihat pantat mu dari balik gaun tipis yang kau kenakan" Lisa menampar pantat Jennie.

"Tidak yaak aaaah Lisaaa" Jennie mendesah dan merengek saat jari-jari nakal Lisa bekerja membelai area sensitifnya.

"Janji hanya satu ronde" Lisa mengecupi leher Jennie.

"Aaah tidak kau pembohong, nghhh j-jangan sekarang honey Lili bisa saja tiba-tiba muncul dan melihat aksi kita" Jennie meremas tangan Lisa yang berada di perutnya.

"Lili pasti masih lama honey, aku akan cepat janji" Lisa menelusup kan tangannya kedalam bra Jennie.

"Aaah sssh hentikan! Panggil Lili kesini kita akan makan siang" Jennie mendorong tubuh Lisa dan dia segera memperbaiki pakaiannya.

Lisa menekuk wajahnya merasa kecewa di tolak.

"Jahat menolak suami" kata Lisa, hendak pergi ketika Jennie menahan pergelangan tangannya.

"Nanti malam honey, terserah mu mau berapa ronde. Jangan marah hmm" lembut Jennie mengusap tangan Lisa.

Lisa mengerutkan bibirnya menahan senyum.

"Yasudah. Aku akan memanggil Lili" Lisa berbalik dan tersenyum dengan lebar.

"Yess!" Batin Lisa bersorak senang.

Lisa berlari kecil sambil bersenandung kecil, dia lagi senang karena nanti malam akan mendapatkan jatahnya.

"Ahahaha kejal Lili ayo, Laulen lambat hahahaha" tawa Lili menghindari tangkapan Lauren.

"Iish Lili kakinya panjang, Laulen susah kejalnya" Lauren mendengus sebal.

Saat ini kedua bocah itu bermain kejar-kejaran di halaman rumah Lauren.

"Yuhuu baby.. kata Mommy pulang"

"Dadda!" Lili berlari kearah Lisa dan memeluk kaki panjangnya.

"Jagoan Dadda" Lisa mengangkat tubuh Lili tinggi-tinggi.

"Xixixii aaaak baby telbang! Wohoo" Lili memekik riang.

"Huh huhh Lili lalinya sangat cepat, Laulen lelah mengejalnya" keluh Lauren.

"Hihihi Laulen lemah" ledek Lili.

"Iish menyebalkan" Lauren cemberut melipat kedua tangannya.

"Lauren, Lili pulang dulu okey besok kalian lanjut lagi bermainnya" Lisa mengacak-acak rambut Lauren.

"Okay Dadda tampan. Cium dong" genit Lauren menyodorkan pipinya.

Lili memutar matanya malas melihat kegenitan teman nya.

"Ini Dadda Lili, suluh Papa Laulen saja yang cium" Lili memeluk posesif leher Lisa.

"Iih Lili pelit. Laulen kan mau di cium Dadda tampan, Laulen nangis ya hmph mmphh" Lauren melengkungkan bibirnya.

"Dlama setali. Ga like" Lili menggeleng menggerakkan jari telunjuknya.

Lisa tertawa pelan melihat tingkah menggemaskan keduanya.

"Aigoo jangan menangis anak manis, sini Dadda tampan cium" Lisa berjongkok dan mengecup pipi Lauren.

Lauren berbinar, wajahnya memerah dan anak kecil itu memegang pipinya dengan perasaan senang.

"Aww thank you Dadda tampan" kata Lauren dengan malu-malu.

Puk

Lili menepuk bibir tebal Dadda nya.

"Ndak boleh cium Laulen! Baby anak Dadda satu-satunya!" Pekik Lili merasa cemburu.

"Awssh iya baby anak Dadda satu-satunya" Lisa mengusap bibirnya.

"Hahahaha wleek Dadda tampan cium Laulen, wleek Lili cembulu ya hahaha kasian deh" ledek Lauren.

"Tidak! Ayo Dadda tita pulang, tinggaaltan saja Laulen jelek disini bial ahjussi jahat menculiknya. Wleek"

Lauren menjadi takut mendengar ahjussi jahat.

"Tidak ada ahjussi jahat. Masuklah Lauren, waktunya makan siang" kata Lisa.

"Ya Dadda tampan. Bye i love you" Lauren berlari masuk ke dalam rumah sebelum di semprot Lili.

"Ndak boleh di balas, itu hanya untuk baby dan Mommy" Lili mencubit bibir Lisa.

Lisa manggut-manggut dengan bibir mengerucut.

"Love you Dadda, muach" Lili tersenyum mengecup bibir Lisa setelahnya.

"Love you more baby, muach" balas Lisa mengecup bibir Lili.

Setelah itu Lisa membawa Lili pulang ke rumah.

"Balontu ada lima.." nyanyi Lili.

"Dor!" Lisa si paling lupa lirik.

"Issh lilik lagu nya belum sampai situ Dadda.." rengek Lili mengepak-ngepakkan kakinya.

"Hehehe ulang-ulang" Lisa gemas mencium lama pipi Lili.

Chup

"Otey!" Semangat Lili dan melanjutkan nyanyiannya.

-

"Dadda Mommy, apa yang sedang talian latutan?"

"Aaaak kamjjagiya!"

"A-ah ini olahraga malam baby"

Tuk

"Shut up!"

•••

Tbc

21/08/23

Hmm ada yang terciduk.

Mulai banyak pembaca gelap 👀 

Vote komen lanjut.

Fam[L]ili✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang