"yeji, bekal nya jangan lupa dibawa" yeji yang sedang berjalan turun dari lantai tiga rumahnya dengan ponsel digenggamannya serta seulas senyuman lebar di bibirnya menoleh ke arah sang mama yang memanggilnya dari meja makan.
"pagi semua" yeji menyapa ayah, ibu, serta saudara laki-lakinya yang sudah duduk di meja makan. Rambutnya ia biarkan diikat kuda sementara matanya terbingkai dengan kacamata yang nampak cantik pada mata kucingnya.
"makanlah. sudah siang" ayahnya yang tengah membaca berkas entah apapun itu hanya meliriknya sekilas. Yeji menganggukan kepalanya kemudian duduk di samping sang ibu kemudian memakan sarapannya dengan tenang karena tentu saja etika sangat dijunjung tinggi oleh keluarga nya.
"ayah, ibu, nanti mungkin aku akan pulang terlambat. Temanku mengadakan pesta ulang tahun. kemarin sudah kuberi tahu kepada ibu undangannya. bukan begitu?" ia menoleh kepada ibunya yang duduk dengan anggun. ibunya menganggukan kepalanya. "itu benar"
ayahnya menganggukan kepalanya. "jangan sampai terendus oleh media" yeji menganggukan kepalanya. "baik"
"aku selesai" saudara kembar yeji, hyunjin, segera menarik almamater miliknya setelah menghabiskan sarapan miliknya. Ia tidak mengatakan apapun setelah ini selain melenggang keluar dari ruang makan. Hubungannya dengan keluarganya memang belakangan tengah merenggang, pun dengan yej Mereka tidak saling bertegur sapa setelah mereka naik ke sekolah menengah atas.
"jangan terlalu dipikirkan, ibu. Aku akan mencoba berbicara dengan dirinya" ia berbisik pelan sambil menggenggam punggung tangan ibunya. ibunya hanya bisa tersenyum tipis, anak lelakinya mulai memberontak dengan peraturan yang dibuat suaminya.
yeji menghabiskan sarapannya kemudian berangkat sekolah dengan diantar supir.
"pak, makasih ya. Nanti yeji pulang sendiri. Bapak ngga usah jemput yeji" ia berujar sembari melambaikan tangannya ke arah supir pribadinya. Yeji kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas tak lupa dia membalas sapaan dari entah teman temannya atau mungkin dari kakak tingkat yang menyapanya.
"kamu ngga papa?" tanyanya saat berpapasan dengan salah satu teman sekelasnya yang yeji tidak bisa deskripsikan. Yeji tidak mengenalnya dengan baik, dia hanya tau namanya jeno. sudah. hanya itu. karena ia tidak menonjol. Dia lebih sering menjadi sosok yang tidak terlihat yang selalu datang dengan wajahnya yang babak belur. sudah. yeji tidak tahu info apapun tentang pria itu.
karena seperti sekarang, pria dengan wajah babak belur itu berjalan mengabaikan eksistensi yeji yang menatap khawatir kearahnya.
"sayang, udah sampai?" yeji yang hendak menahan pergerakan jeno menoleh ke arah pria yang baru dua minggu menjadi kekasihnya. Seorang kakak tingkat yang menjadi pacarnya selama satu minggu belakangan. kakak tingkat yang digadang gadang menjadi seorang kakak tingkat paling populer yang mendekati dirinya ketika masa pengenalan lingkungan sekolah.
"udah dong. eh nanti malam jadi kan?" yeji menganggukan kepalanya mengingat ajakan dari kekasihnya yang sekarang tengah merangkul dirinya untuk mengantarnya masuk ke kelas.
dan disinilah yeji berada. di sebuah klub malam berbohong kepada kedua orang tuanya. tidak sepenuhnya sih karena memang ada kakak tingkatnya yang betulan ulang tahun tapi dia berbohong mengenai tempat ulang tahunnya. dia entah kenapa bisa masuk dan duduk bersama daniel, kekasihnya di sebuah sofa panjang bersama teman teman daniel yang sedang meneguk minuman keras.
jujur saja, yeji sekarang merasa risih karena memakai dress yang menunjukkan kulitnya dari bahu hingga dada yang menyembul serta dress panjangnya hanya setengah paha bahkan sepertinya organ intimnya terlihat jika dia berjongkok dan membuka kakinya lebar lebar.
"kak, bajunya ganti ya. ini kependekan" yeji menggerakkan badannya tidak nyaman. dress nya jika ditarik ke bawah akan menunjukkan dadanya jika hendak membenarkan letak bagian atas, paha bagian dalam nya terlihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/348801631-288-k308813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TROUBLE
Fiksi PenggemarNatasha Yeji merupakan anak seorang konglomerat terkenal. Dia hidup dengan rengkuhan harta serta kasih sayang. Semua orang menjaganya agar tidak ada siapapun berani menyentuh gadis cantik ini. ia tidak pernah jatuh cinta sebelum bertemu dengan kakak...