"gue mau pergi dari sore sampai malem, ngga usah nyariin ntar juga balik. kalau ga keujanan di jalan" jeno berujar, ia keluar dari kamarnya sambil menguap dengan tangan kanan memegang ponsel. ia kemudian duduk di sofa depan televisi sambil bengong.
"terserah" yeji yang tengah mencoba berkarya di dapur menjawab acuh. dengan rambut coklat nya, ia asik mengaduk aduk kuah soto yang ia buat. belakangan ini ia tengah suka melakukan eksperimen di dapur, berbagai kegagalan serta caci maki dari jeno sudah ia dapatkan saking tidak bisanya ia berurusan dengan dapur.
ia pernah membuat cookies, jeno memakannya satu keping dan langsung menghilang, mengambil pereda nyeri karena katanya "ini kue apa beton, anjing? keras begini" dan yeji langsung melempar cookies ke kepala jeno dan benar sajak langung berbunyi 'tak' cukup keras.
tidak hanya itu, yeji pernah memanggang ayam tapi ia kelupaan karena asik menonton drama dan membuat alarm kebakaran di apartemennya berbunyi serta membuat semua orang berbondong-bondong keluar dari apartemen karena ulahnya.
lebih dari itu, yeji pernah membuat bakso aci ala ala youtuber dan meminta jeno me-review masakan yang sebenarnya mudah. kunyahan pertama jeno langsung terhenti. ia bahkan tidak repot-repot menelan bakso di mulutnya. tangannya mengambil satu bakso kemudian membantingnya di lantai yang kemudian memantul pelan. "ini bakso apa bola bekel?"
walaupun sudah berkali-kali dihina masakannya oleh jeno, semangat yeji untuk memasak tidak kunjung surut. untuk hari ini, ia memutuskan untuk membuat soto dari tutorial youtube yang sudah ia yakini benar adanya.
"lo bikin apalagi?" jeno meletakkan ponsel nya di meja, ia melangkah mendekati yeji yang tengah menyiram kuah soto
"rencananya sih bikin soto" yeji berujar kepada jeno. jeno menatap yeji sangsi. "rencananya" sindirnya.
yeji menatap jeno sengit, ia kemudian meletakan semangkuk soto ayam di depan jeno, bersiap untuk kembali dihina ketika masakanannya tidak sesuai dengan lidah si pria.
yeji mengatupkan kedua tangannya serta memejamkan mata kirinya melihat kuah sup sudah ada di ujung sendok sup milik jeno. jeno menyuap dan menyeruput secara pelan .
terjadi keheningan beberapa saat.
"gimana?" yeji bertanya saat jeno mengatup-ngatupkan mulutnya.
"lo masak air pam ya?" komentarnya pedas. yeji melotot. "maksudnya?"
"lo cobain sendiri deh. lo masak soto rasa air pam apa gimana" jeno meletakan sendoknya. ia menatap yeji dengan datar.
yeji kemudian mengambil sendoknya dengan terburu-buru. ia kemudian menyendok sesendok kuah soto yang ia buat dan "bleh" ia melepeh makanan yang ia buat.
"gimana rasanya? kaya air pam ngga?" jeno menatap yeji yang tengah menetralisir rasa aneh di mulutnya dengan air mineral.
"beneran aneh rasanya" yeji berkomentar setelah merasakan kalau memang rasa masakannya itu luar biasa. dia bahkan tidak bisa menelan satu sendok penuh soto yang ia buat karena rasanya yang terlampau aneh dan benar kata jeno, rasanya cenderung tawar dan terasa seperti air pam kalau dirasa-rasa.
"udahlah, makan diluar aja kita" yeji langsung mengambil dua mangkuk soto ayam yang gagal dan meletakkanya di wastafel.
"lo berangkat jam berapa?" yeji bertanya kepada jeno. jeno mengangkat bahu. "paling jam lima atau enam"
"ya udahlah, cari makan aja dulu, ntar drop gue di sana gue balik sendiri setelah makan" jeno menganggukan kepalanya. "ya boleh" jeno setuju.
"gue ganti baju dulu" yeji melepas apron nya kemudian kembali masuk ke kamar sementara jeno, ia memilih memakai pakaian seperti ini saja. ribet harus ganti baju lagi padahal mereka cuma mau makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TROUBLE
FanfictionNatasha Yeji merupakan anak seorang konglomerat terkenal. Dia hidup dengan rengkuhan harta serta kasih sayang. Semua orang menjaganya agar tidak ada siapapun berani menyentuh gadis cantik ini. ia tidak pernah jatuh cinta sebelum bertemu dengan kakak...