birthday

515 87 12
                                    

fiksi, fiksi, fiksi!

"happy birthday jeno" jeno memejamkan matanya saat pipinya tiba-tiba terasa basah karena ciuman tiba-tiba penghuni rumah yang baru saja menciumnya dari belakang. tangan yeji melingkari kepalanya sementara  kepalanya  ia letakkan di bahu.

jeno menyingkir ketika yeji hendak menciumnya kembali. yeji menatapnya protes. "gue mau ngucapin selamat ulang tahun loh" protesnya tidak terima.

"yeah, thanks" jeno hanya menganggukan kepalanya. ia membiarkan yeji menyerang pipinya lagi walau ia sekarang berusaha untuk  menghindar.

"lo berangkat sekolah atau mau bolos? eh ngomong-ngomong lo mau gue ajakin party ga sih buat birthday lo" jeno menggelengkan kepala. "engga, gue ada urusan yang harus gue urus" ujarnya sambil bangkit hingga membuat tangan yeji yang melingkar terlepas.

ia yang memang sudah memakai seragamnya kemudian menyambar hoodie berwarna hitam yang langsung ia pakai. "lo berangkat sama pacar lo kan?"  ia bertanya kepada yeji, mengabaikan yeji yang kesal karena jeno melangkah melewati dirinya.

jeno kemudian berbelok ke arah kulkas, mengambil telur rebus sisa semalam yang sudah ia kupas. duduk dengan tenang di meja makan kemudian memakan tiga butir telur itu dengan tenang tanpa memerlukan yeji yang kesal di belakangnya.

"iya, gue sama andrew. kenapa?" yeji menjawab ketus. jeno tidak memberikan reaksi apapun selain menganggukan kepala, ia kemudian mengambil mangkuk milik snowy dan meletakkan di kandang besar husky  tersebut. jeno membelikan kandang yang cukup besar untuk snowy agar anjing itu tidak berlarian di rumah ketika mereka berdua tinggal.

jeno hanya melihat secara sekilas yeji yang tengah mengusak-usak snowy agar snowy tidak menggonggong pagi-pagi karena mereka tidak ada waktu menanggapi obrolan husky ini, sebentar lagi jam sekolah.

"snowy udah makan, gue udah sediain minum. gue berangkat dulu, andrew udah nunggu di depan" yeji meraih tas nya, ia sedikit merapikan rambutnya kemudian melangkah keluar mengabaikan jeno yang tengah memakan telurnya  dengan wajahnya yang terlampau datar.

jeno menghabiskan telur rebus kemudian membuang sampahnya di tempat sampah. ia menghampiri snowy yang sedang makan di dalam kandangnya.

woof!

woof!

snowy menggonggong begitu keras ketika jeno mengelus kepalanya dari balik kandang. jeno tersenyum lebar. "you'll be good boy, right?"

***

"happy birthday bro" jeno yang baru turun dari bus menoleh saat jaemin datang. pria itu nampak memakai seragam olahraga karena dia ada pelatihan nanti.

jeno tersenyum tipis. "thanks" ujarnya seadannya. ia juga bingung harus menjawab seperti apa karena ulang tahunnya tidak terbiasa untuk dirayakan dan jarang sekali yang mengucapkan selamat kecuali keluarga angkatnya dan yeji,   iya, si nenek sihir itu selalu membuat perayaan yang membuat jeno 'keluar'

"jeno, happy birthday" jeno berkedip bingung saat ada tiga wanita mendekat kepada dirinya. ia menoleh ke arah jaemin yang dibalas dengan bahu yang terangkat pertanda kalau dia tidak tahu menahu tentang ini.

"emm.. thanks" jeno menjawab canggung. ia bingung harus menerima kado berwarna merah muda dengan pita itu atau tidak karena hei, dari warna nya saja itu tidak membuat jeno tertarik karena bayangkan saja jeno dengan pink? seharusnya kalau mau memberi sesuatu yang jadi pertimbangan kan apa yang disukai sama orang yang akan diberi bukan hanya keputusan mengenai kesukaan sang pemberi.

jeno karena harus mempertahankan image 'baik' nya disini, mau tidak mau hanya tersnyum dan menerima kado berpita dengan warna pink tersebut. "thanks, gue duluan" ia kemudian menyeret jaemin untuk berjalan lebih cepat karena malas meladeni obrolan-obrolan aneh dari gadis-gadis di depannya.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang