everyone crush

437 81 8
                                    

"lo ngga kerja lagi kah?" yeji mengomentari  jeno yang tiap hari hanya duduk di depan komputer bermain game, pria itu seolah tidak mengerjakan apapuun, hanya menghabiskan waktunya untuk bermain game di depan komputernya.

jeno yang tengah memakan mie nya menoleh sejenak. "libur" jawabnya asal.

"buset lama amat liburnya, padahal sekarang kita udah mau kelas sebelas tapi lo masih tetep libur juga?" yeji protes kepada jeno yang hanya diam, memakan mie nya dengan tenang tidak peduli dengan ocehan dari yeji yang mengeluh.

"emang kenapa? kenapa lo nyuruh-nyuruh gue buat kerja? lo sana kerja dimana gitu" jeno menjawab asal, ia meneguk soda nya. 

yeji melotot melihat apa yang sedang dimakan jeno, ia memakan mie instan dua bungkus dengan soda dua kaleng sekaligus. "lo minum soda habis makan mie? usus lo apa ngga keriting?" sindirnya.

jeno mengangkat bahu. "usus gue emang keriting kok. dan stop ngomel,  gue ngga bakal mati kok kalau  makan ini" jeno menjawab asal.

yeji yang mendengar itu kupingnya terasa panas.  "ngomong lo sembarangan. kalau mati gimana? sugar daddy gue siapa?" jeno memutar bola matanya, ucapan yeji terdengar sangat hiperbola di telinganya. "mati ya udah mati aja, lagian gue ngga punya orang yang bakal layat kalau gue mati"

yeji tertegun mendengar jawaban asal dari jeno yang tidak pernah ia kira dugaannya. setelah dipikir-pikir, jeno disini yang sendirian,  bukanlah dirinya. yeji masih memiliki orang tua (walau dia tidak mau mengakui mereka orang tua), dan masih punya hyunjin.

ia memukul pelan kepala jeno membuat jeno mengaduh. "tenang aja, sekarang lo sama gue. kalau lo mati duluan nanti gue yang ngurus" jeno hanya memutar bola matanya.

"bacot. sana katanya mau pergi" jeno berujarm menyadari kalau yeji sudah berpakaian yang tidak biasanya,  kaos oblong milik yeji sudah kemana  digantikan dengan pakaian yang membentuk tubuhnya.

"oh iya, untung lo ingetin gue" yeji kemudian merapikan rambutnya kembali sebelum mengambil tas selempang dari meja  yang memang sudah ia siapkan sebelumnya.

"gue pulang pagi, lo tidur duluan aja" yeji berujar sambil memakai tas nya, ia kemudian memakai tas nya dan keluar dari kamar meninggalkan jeno yang tengah duduk sambil menghabiskan mie nya.

"jen" jeno yang tengah mengunyah mie nya  menoleh, ia melihat wanita dengan rambut merah yang sudah mulai pudar itu  melongok dari pintu kamar. ia mengangkat alis dengan mulut yang penuh mie.

"lo udah naksir  gue belum selama ini?" dia bertanya, pertanyaan yang selalu ia ucapkan tiap malam selama berbulan bulan tinggal bersama dengan jeno.

jeno menelan mie yang ada di mulutnya kemudian menggeleng. "belum" jawabnya apa adanya.

yeji, hanya mengangguk. "oke. kalau gitu gue tanya besok lagi. bye, langsung tidur lo jangan begadang"  dan jeno hanya mengabaikan ucapan dari yeji membiarkan yeji keluar dengan menghentak-hentakkan kakinya.

diam diam, jeno mengulum senyum dan menggelengkan kepala melihat kelakuan teman sekamarnya itu.

***

"jen, lo ngga tau kalau ada yang naksir lo?" jaemin yang tengah mengganti seragamnya dengan pakaian basket nya bertanya kepada jeno yang tengah menali sepatunya.

jeno mendongak. "ngga. siapa emang?" ia bertanya dengan jujur karena memang benar ia tidak mengetahui siapa yang dimaksud oleh jaemin.

"ada anak kelas 12 yang naksir lo, anak cheers juga ada yang terang-terangan naksir lo. bahkan denger denger, nanti ada yang bakal confess ke lo deh" jaemin berujar sambil melangkah keluar bersandingan dengan jeno yang juga ikut berjalan di sampingnya.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang