news

409 81 1
                                    

jeno sedikit berubah

yeji tidak mengetahui alasan pria itu menjadi lebih dingin daripada sebelumnya. ia tahu kalau jeno itu memang pendiam, malah terkesan tidak peduli dengan keadaan sekitar. tapi yeji tidak bohong kalau ada yang berubah dari pria tampan yang sekarang duduk di depan komputernya.

"lo ngga sekolah?" yeji yang sudah memakai seragam menoleh ke arah jeno yang sedari tadi masih asik duduk di kursi gaming miliknya dengan earphone terpasang di telinganya.

jeno menoleh. "buat apa?" ia bertanya dengan nada datar.  yeji mengangkat bahu. "ngga tahu, siapa tau lo ada urusan sama guru atau ngurus basket?" yeji menjawab asal. jeno hanya berdecak kesal, ia kemudian kembali duduk di kursinya, fokus dengan game di depannya.

"ck, yaudahlah, gue pinjem motor lo ya" jeno hanya menganggukan kepala, tidak memperdulikan keberadaan yeji yang melotot kesal karena merasa diabaikan oleh pria di depannya.

dan yeji benci diabaikan.

yeji kemudian dengan kesal menarik earphone milik jeno dan berteriak "GUE MINJEM MOTOR LO YA, ANJING"

jeno yang diteriaki hanya menutup kedua telingannya karena ia tidak berohong jika suara yeji yang berteriak itu membuat telinganya berdengung. "apasih?" jeno menatap yeji sewot.

yeji yang kesal memukul bahu jeno dengan kencang dan membuat Jeno mengaduh. "kalau ada yang ngomong dengerin kek, respon kek, kaku amat kaya kanebo kering"

jeno mendengus. "kan udah gue iyain. tadi gue udah ngangguk" jeno membalas tidak terima. "dah sana lo berangkat, telat ntar ngamuk lagi"

jeno tidak mempedulikan bagaimana yeji yang keluar dari kamar dengan menghentak-hentakan kakinya.

yeji meminjam motor sport milik jeno, jangan tanya apakah ia bisa menaiki motor ini karena jawabannya tentu saja dia bisa karena jeno yang mengajari wanita itu dengan alasan bahwa nanti mereka bisa bergantian mengendarai kendaraan ini jika merasa kelelahan.

walau kita semua tahu alasannya bukan itu.

beruntung hari ini yeji memakai kaos olahraga sehingga ia bisa dengan leluasa menggunakan motor jeno yang sebenarnya cukup besar daripada badannya, tahu sendiri jeno kan lebih kekar daripada dirinya yang seperti lidi berjalan.

"lo berangkat pake motor itu, ji?" ryujin, anak kelas sebelah yang juga ikut ke dalam osis bertanya sekaligus kaget melihat yeji turun dari motor yang ukurannya lebih besar daripada badannya. yeji melepas helm fullface milik jeno juga karena ia malas mengeluarkan helmnya.

"punya jeno ini, gue minjem lagian orang nya males nganterin gue jadi ya yaudah gue bawa aja motornya biar dia ngga  kemana kemana" yeji berujar sambil memasukkan kunci motor jeno ke dalam saku.

tentu saja ucapan jeno membuat orang-orang disekitarnya kebingungan. "kalian tinggal serumah?" lia bertanya bingung.

yeji mengangkat bahu. "engga, kebetulan aja dia nginep semalam soalnya kena hujan jadi ngga bisa balik. ya udah sekarang gue suruh dia jaga rumah" ia membuat alibi.

"lo ngga takut dia macem macem gitu ji?" ryujin bertanya dengan nada heran. kok bisa gituloh yeji dengan seenak jidat memasrahkan seorang pria di rumahnya.
"gue percaya dia kok. lagipula anaknya lagi  tidur" jawaban yeji makin membuat mereka memikirkan hal yang tidak-tidak. tapi mereka hanya diam.

"ya udah, mending kita kumpul dulu. kak mark mau briefing soalnya" lia menghelelntikan pembicaraan mereka begitu melihat mark, selaku ketua panitia sudah  hadir dan bersiap mengumpulkan pasukannya.

***

"sorry banget gue ngumpulin kalian setelah kegiatan. buat evaluasi tadi mark udah selesaai ngucapin semua, jadi gue maua  minta waktunya sebentar"

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang