the truth revealed

426 79 4
                                    

"gue jadian sama andrew" mulut lia yang terbuka hendak menyuap dimsum ke mulutnya mendadak kembali tertutup melihat yeji tidak percaya.

"yakin?" ia menatap yeji sangsi. yeji menganggukan kepala sebagai pertanda kalau keputusan yang ia ambil benar adanya.

"gue udah yakin. gue mau lupain jeno. gue ngga mau ngejar-ngejar jeno lagi"  lia mengerutkan alisnya tidak pecaya. selama ini sebenaranya dia sudah mendengar kalimat ini sebanyak puluhan kali selama yeji tidak diterima cintanya oleh jeno. jadi ucapan kali ini dia sebenarnya tidak terlalu percaya dengan ini.

"kenapa nih seru amat?" ryujin datang dengan jus semangka di tangannya, menatap keuda temannya bergantian. ia menyeruput jus nya  dan duduk dengan tenang diantara ketiganya.

"gue mau lupain jeno!" yeji berujar antusias. ryujin tersedak jus nya.

ia mengambil tissue dan mengusap mulutnya yang terdapat jus. "lo? yakin?"

yeji menatap keduanya kesal. "kok ngga ada yang percaya sama gue, sih" ia memandang kesal kedua sahabatnya yang sama sekali tidak terlihat percaya atas ucapannya.

"apa gue kelihatan percaya?" ryujin bertanya dengan nada suara andalannya.  yeji berdecak kesal.

"gue kesel. masa iya selama ini gue ngejar-ngejar dia. dia sama sekali ga  notis  sih padahal gue udah se bold itu" yeji berujar tidak percaya.

lia menggelengkan kepala, menelan habis dimsum yang baru berhasil dia makan. "nnih  ya, kalau gue jadi jeno gue juga ogah pacaran sama lo" ujarnya  sambil menunjuk yeji dengan garpunya.

"kok gitu? perasaan gue baik baik aja" yeji berujar tidak terima.

"mau lo atau gue yang ngomong nih?" lia bertanya kepada ryujin.

"nih,  ya, natasha. lo itu ngomong naksir ke jeno ngejar ngejar jeno tapi lo bahkan ngga ngelakuin itu di depan semuamya. lo pacaran sama orang lain, cari yang lain dan sekarang bahkan lo pacaran sama adek kelas dan gue yakin itu karena lo ngga berhasil dapetin jeno kan?" yeji manyun ketika kepalanya didorong oleh ryujin.

"tapi andrew ganteng, kaya lagi, sia  sia kalau ngga gue terima soalnya" yeji melakukan pembelaan. kedua temannya yang mendengar itu hanya  berdecih. "nih nih pantes jeno ngga mau sama lo, ini nih. udah kata gue jeno lo pacaran sama cewe lain aja"

"jangan dong" yeji berujar tidak terima dengan kalimat terakhir dari ryujin.

"ya kenapa ngga boleh? emang lo siapanya? kan lo udah punya pacar juga sekarang jadi bebas dong jeno mau pacaran sama siapa soalnya dia selama ini ngga keliatan deket sama siapapun" yeji manyun mendengar ucapan pedas dari temannya yang sebenarnya benar adanya.

"lo yakin mau  ngelupain yang kaya gitu?" lia menunjuk jeno yang  baru masuk kantin sendirian. ia masih memakai kaos olahraga dengan tubuh dan rambut yang berkeringat. dia membeli air mineral dan berdiri mengantre. pria itu nampak tidak mempedulikan orang-orang yang dengan sengaja melihatnya, baik diam diam atau bahkan secara terang terangan. ia meneguk air nya sambil mengantre.

melihat jeno dilihat banyak orang, ada rasa tidak terima dan rasa terbakar di dada yeji. ia jadi kesal sendiri yang dilampiaskan dengan menusuk baksonya dengan garpu yang membuat kuah nya keluar dari mangkok.

lia tersenyum puas. "kan?"

***

"lo mau kemana?" jeno bertanya sambil menangkap snowy yang berlarian kesana kemari. husky itu melolong senang karena akan diajak berjalan jalan dengan papanya. snowy melolong senang dan berlari ketika jeno memasang collar agar  anjing tersebut tidak berlari jauh dari jangkauannya.  masalahnya ini husky dan snowy sangat senang berlari, bisa bisa dia hilang karena berlari.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang