“senyum kek, mukanya kusut amat” yeji mengomentari wajah jeno yang nampak masam pada pagi hari ini ketika mereka hendak berpindah ke sekolah mereka yang baru, sekolah swasta yang terkenal bagi kalangan kalangan high class, beruntung jeno memiliki tabungan hasil ‘kerja’ nya yang membuat dia bisa ikut keluar dari sekolah lama nya dan bergabung dengan yeji.
“lo yakin mau pakai pakaian gitu?” jeno mengomentari perubahan yeji yang begitu mencolok. rok nya di atas lutut dengan rambut yang diwarna merah mencolok dibiarkan terurai serta sepatu yang memiliki hak beberapa centi, sangat berbanding terbalik dengan pakaiannya yang dulu ia pakai ketika sekolah di sekolah lama mereka. ia bahkan tengah memakai liptint di bibirnya. mengabaikan bahwa sekarang mereka berada di kelas sepuluh.
“lo harus liat penampilan lo sendiri ga sih” yeji mengomentari balik pakaian yang jeno pakai. sebenarnya tidak ada yang berubah dari pakaian jeno selain ia mengeluarkan kemejanya dan memakai rompi sebagai atasan, yang paling berubah adalah gaya rambutnya yang sekarang benar benar menunjukkan wajahnya.
yang jelas, dengan wajah seperti ini tidak ada yang tahu kalau mereka berhasil menangkap lima orang pria dan membunuh keduanya secara sadis. mereka masih terlihat layaknya remaja yang polos dan sedikit bandel karena melawan aturan.
keduanya kemudian berangkat menggunakan motor jeno, iya, jeno memiliki sebuah motor sport. yeji juga tidak menyangka kalau pria ini ternyata kaya, tapi setelah dihitung hitung omset dari jeno bahkan milyaran dalam sekali panen pantas saja jeno memiliki kehidupan yang nyaman.
“ini sekolahnya?” jeno bertanya saat mereka berhenti di depan salah satu sekolah swasta dengan gerbang yang cukup tinggi. “iya, yang ini” yeji menjawab. jeno menganggukan kepalanya kemudian menjalankan motornya kembali ke parkiran yang ada di dalam kawasan sekolah.
“gue mau pura-pura nggak kenal sama lo tapi lo malah nebeng ke gue” jeno mendengus sambil membenarkan rambutnya, ia kemudian melangkah menjauhi parkiran membiarkan motornya di parkiran. yeji menyengir kemudian sedikit mengejar teman nya itu kemudian merangkul lengan jeno. “lo udah nyentuh kesini, sekalian aja” jeno hanya bisa mendengus kemudian mengibaskan tangannya kemudian berjalan dengan lebih cepat sementara yeji berlari dengan tertawa terbahak bahak melihat jeno yang kesal.
keduanya masuk ruang tata usaha bergantian, tentu saja ruangan yang didapat oleh jeno dan yeji berbeda karena yeji adalah anak dari seseorang yang cukup terpandang yang juga memiliki peran penting di sekolah ini sementara jeno masuk melalui jalur reguler dengan membayar beberapa puluh juta sebagai biaya pendaftaran.
“lo dapet kelas berapa?” yeji bertanya kepada jeno. jeno melihat kertas yang berisi ruang kelas dan jadwal pelajaran yang diberikan. “science 1” ia berkomentar.
“YES” yeji bersorak. jeno mengerutkan keningnya. “alah gue males sama lo lagi lo lagi. di sekolah sama lo, di rumah juga tidur sama lo lagi” jeno mendengus kesal sementara yeji tertawa, jeno kan pintar, dia bisa menyontek dan menyalin tugas milik jeno karena mereka kan tinggal serumah.
“jangan gitu dong, kita tuh udah soulmate nih sekarang. susah senang bareng bareng" yeji berujar agak lebay. jeno bergidik ngeri kemudian menjitak wanita di sampingnya. "jijik anjing"
yang dijitak hanya tertawa terbahak bahak. jeno menggelengkan kepala. "emang beneran gila nih anak"
keduanya melangkah dengan perbedaan yang begitu kontras. yang satu melangkah dengan melompat lompat sesekali menyapa orang orang yang melewati mereka sementara yang satunya nampak gelap dan pendiam serta hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan yang satunya.
jeno paham kalau yeji ingin merubah penampilan dan sikapnya, tapi sepertinya ini terlalu berubah tidak sih?
“permisi, kami murid baru” yeji yang masuk pertama kali ke dalam kelas, jeno hanya bisa mengikuti yeji, tidak apa apa itu lebih baik daripada dia yang harus berinteraksi bersama dengan orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TROUBLE
FanfictionNatasha Yeji merupakan anak seorang konglomerat terkenal. Dia hidup dengan rengkuhan harta serta kasih sayang. Semua orang menjaganya agar tidak ada siapapun berani menyentuh gadis cantik ini. ia tidak pernah jatuh cinta sebelum bertemu dengan kakak...