make over

487 72 1
                                    

yeji menghela napas ketika hyunjin mengajaknya bertemu di luar. seminggu sudah dia memutuskan untuk tidak kembali ke rumah, memutuskan komunikasi dengan anggota keluarganya dan tinggal bersama jeno di apartemen kecil nya.

kelas dua belas sedang ada ujian sehingga sekolah diliburkan, hyunjin sedikit kesulitan untuk menemui adik perempuannya yang menghilang secara tiba-tiba.  Bahkan ketika rekeningnya di blokir untuk sementara waktu, yeji tidak kunjung pulang. bagaimana tidak, yeji memiliki satu rekening rahasia yang isinya setengah dari uang saku nya, ya setidanya bisa untuk bertahan hidup sampai mereka berdua bisa 'memasarkan' jualan mereka.

"lo dimana?" kedua kakak beradik itu tengah duduk di salah satu minimarket. yeji sedang membeli es krim dan beberapa snack dan langsung ditahan oleh hyunjin.

yeji menormalkan raut wajahnya ketika melihat jeno keluar dari minimarket dengan botol kopi di tangannya. jeno yang memang tadi keluar dari yeji untuk membeli stok mie instan langsung memasang wajah datar, berpura pura tidak menyadari kalau ada yeji dan saudaranya kemudian berjalan meninggalkan keduanya tanpa membuat hyunjin sadar.

"gue? ngga dimana mana" yeji menjawab asal sambil membuka cup es krim miliknya.

"gue tau lo bohong, yeji"

yeji tertawa pelan. "tau apa lo tentang hidup gue?" ia berujar sinis sebelum menyendok es krim rasa strawberry nya ke dalam mulut. tidak menyadari perubahan yang terjadi dengan raut wajah sang kakak.

"pulang, yeji. balik" yeji meletakkan sendok es krim nya. "setelah mereka ngebunuh anak gue dan hampir bunuh gue? lo lagi bercanda ya?" yeji berujar tajam.

hyunjin menghela napas. "ya udah kalau lo ngga mau balik, seenggaknya gue tau dimana lo tinggal sekarang. jadi, lo tinggal dimana?" ia bertanya, membujuk yeji yang tengah marah seperti ini tentu saja akan sia sia.

"ada. sama temen gue. dia mau nampung gue. mungkin gue bakal tinggal sama dia. patungan. aman kok rumahnya" karena dia tinggal dengan penjahat, yeji melanjutkan dalam hati.

hyunjin kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari saku jaketnya kemudian memberikan kepada sang adik. yeji menatap hyunjin. "apanih?"

"papa bakalan pindahin lo jadi satu sekolah sama gue, asal lo tau. mulai senin besok. dia udah ngomong sama pihak sekolah. ini duit, dari tabungan gue tenang aja. bisa lo pake buat hidup kalau lo ngga mau pulang, bisa buat beli keperluan lo buat sekolah" hyunjin mengambil tangan kiri adiknya. membuka nya kemudian meletakkan setumpuk uang yang dimasukkan ke dalam amplop.

"gue masih punya cukup duit" yeji berujar sambil memberikan uang itu kepada kakaknya. hyunjin menggelengkan kepalanya. "simpan aja. gue janji ngga bakal bilang apapun tentang pertemuan ini sama papa. lo bakal baik baik aja" hyunjin berujar. ia kemudian mengambil susu kotak milik yeji sebelum bangkit.

"kalau udah baikan, nomor gue masih sama if you need some helps. by the way, gue balik dulu sebelum gps gue ke detect. thanks" hyunjin mengangkat susu kotak yang ia ambil dari sang adik. ia kemudian menaiki mobil nya kemudian berjalan berputar.

yeji melihat setumpuk uang di tangannya, memastikan tidak ada cctv atau penyadap suara di dalamnya sebelum memasukkannya ke dalam saku hoodie milik jeno. ia kemudian memilih jalan berputar yang cukup untuk satu orang pejalan kaki karena bukannya tidak mungkin hyunjin akan mengikuti kemana dirinya melangkah. jadi lebih baik dia mencari jalur aman walau sedikit lebih jauh.

"mie punya gue mana?" yeji bertanya kepada jeno saat jeno tengah memegang mangkuk berisi mie kuah di depan komputernya. tinggal dan tidur seminggu dengan pria di hadapannya membuat dia terbiasa dengan kelakuan jeno.

DOUBLE TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang