“lo udah liat berita belum?” yeji yang sedang duduk di kasur bertanya kepada jeno yang keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan tangan yang memegang handuk.
“berita apa?” ia bertanya karena memang mereka baru pulang sekolah, ia belum melihat apapun informasi melalui komputernya. ia memilih mandi sementara yeji berganti pakaian di kamar. biasanya yeji akan mandi nanti sebelum tidur jadi daripada berebut kamar mandi, jeno mengalah untuk mandi lebih dulu.
“nih, lo liat sendiri” ia mengganti channel televisi ke salah satu channel yang menunjukkan sebuah breaking news. jeno kemudian duduk di sofa yang berada di depan televisi sambil mengeringkan rambutnya.
“telah ditemukan potongan tubuh manusia yang berada di beberapa titik. setelah diidentifikasi, potongan tubuh ini merupakan milik seorang siswa bernama D. tidak hanya itu, identifikasi korban selanjutnya masih terus dilakukan guna mencari tahu apakah ada korban lain yang berkaitan dengan ini”
jeno tersenyum sinis, “lama amat ketemunya, sudah membusuk tuh badan” gumamnya.
yeji mengangkat bahu. ia kemudian melangkah untuk duduk di sofa yang berada di samping jeno. “lo sengaja mutilasi mereka emang?” yeji bertanya kepada jeno. jeno menganggukan kepala. “biar ngga ada yang tahu kalau kita ambil organnya” jawabnya asal.
ia kemudian bangkit kemudian melemparkan handuk basahnya ke keranjang sebelum melangkah ke depan komputernya, melihat channel mana saja yang menayangkan pemberitaan ini.
“menurut lo ini bakal diusut nggak sih sama polisi?” yeji bertanya kepada jeno yang mulai mengotak atik komputernya sambil sesekali melihat sejauh mana pihak polisi menemukan anggota-anggota tubuh yang sengaja disebar.
jeno menganggukan kepala. “daniel anak orang kaya, pasti diusut” jawabnya apa adanya. ia kemudian menoleh ke arah yeji. “siapin jawaban terbaik karena kemungkinan besar kita bakal diselidiki polisi” jeno berujar sambil memutar mutar kursinya.
“terus gue harus gimana” yeji sedikit panik tentu saja karena ini adalah kali pertama ia membuat kejahatan, sementara jeno yang memang lebih ‘berpengalaman’ masih memejamkan matanya santai.
“lo tahu sendiri harus gimana. pertama kita buat alibi dulu” jeno berujar. ia membuka matanya. ia kemudian melihat ke komputernya. dia kemudian memutar mutar tempat kejadian dimana yeji sebelumnya yang bertemu dengan kekasih dari daniel sebelum kematian daniel.
“pertanyaan yang paling sering keluar yaitu lo siapa, lo punya hubungan apa sama dia, lo punya dendam apa sama dia, gimana sikap dia sama lo, ada ngga motif yang bisa ngebuat pembunuhan itu bisa terjadi” jeno menjabarkan. yeji menoleh. “terus, gue harus jawab apa?”
ia mengetuk ngetuk telunjuknya di meja. “jawab aja lo punya dendam sama dia, tapi jangan lupa nunjukin sifat rapuh lo. mereka mudah terpedaya soalnya dan itu bikin mereka makin bingung nyari pelakunya siapa” jeno mengusulkan. yeji menganggukan kepalanya pelan.
“terus lo gimana? apa yang bakal lo lakuin waktu ditangkap nanti? eh lo nggak bakal ditangkap kan?’ jeno menggelengkan kepalanya pelan. “nggak usah mikirin gue, lo lebih baik pikirin gimana cara lo bisa keluar dari mereka”
***
benar saja, dua hari setelahnya yeji dan jeno mendapat panggilan dari kepolisian dimana mereka diharuskan memberikan kesaksian mengenai kematian dari daniel dan teman-temannya.
yeji berpura pura tidak mengenali jeno seperti biasa begitu mereka sampai di kantor polisi, tidak hanya itu mereka sepakat untuk berangkat sendiri sendiri dengan kendaraan umum dari titik jemput yang berbeda beda. yeji berangkat dari salah satu kawasan kos putri dan jeno berangkat dari kota tetangga dengan naik kereta. dia sengaja jauh jauh kesana untuk meminpulasi kepolisian dimana ia menunjukkan dirinya di tempat yang memiliki banyak kamera cctv agar mereka percaya alibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TROUBLE
FanfictionNatasha Yeji merupakan anak seorang konglomerat terkenal. Dia hidup dengan rengkuhan harta serta kasih sayang. Semua orang menjaganya agar tidak ada siapapun berani menyentuh gadis cantik ini. ia tidak pernah jatuh cinta sebelum bertemu dengan kakak...