Bab 12

3K 95 4
                                    

Sudah dua hari Xania di mansion ini dan selama itu Xania tidak pernah berniat untuk keluar dari kamar nya, para pelayan lah yang mengantarkan makanan atau kebutuhan apapun yang diperlukan gadis itu.

Riko tidak pernah mengganggu nya selama Xania melakukan aksi mengurung diri dikamar, Riko juga mengerti jika gadis nya memerlukan waktu.

Tepat pukul sepuluh malam Riko akhirnya memutuskan untuk melihat gadisnya di dalam kamar, setelah memasuki mansion Riko bergegas menuju kamar Xania.

Saat memasuki kamar tidur Xania Pria itu langsung berjalan mendekati ranjang dan terduduk di pinggiran ranjang itu, terlihat gadis yang sudah beberapa hari ini menemani nya di mansion sebesar ini.

"Maafkan aku sayang, bukan maksud aku mengurung mu disini. Tapi ketauhilah bahwa suatu saat kamu menerimaku, aku akan memberikan kebebasan untuk mu lagi. Jadi bertahan lah disisi ku" ucap Riko lalu mengecup kening Xania.

Setelah selesai Riko kembali keluar dan menuju kamarnya sendiri.

Xania memastikan bahwa Pria itu sudah keluar kembali lalu ia menegakkan tubuh nya. Dia memang belum tidur tadi saat mendengar langkah kaki dari luar kamar Xania bergegas menuju kasur dan berpura-pura tidur agar ia tidak berbicara dan melihat wajah Riko.



Pov Xania.

"Aku harus mencari cara untuk kabur dari sini, sudah cukup aku meratapi nasi beberapa hari terakhir ini. Aku tidak ingin bersama Pria gila itu!" Ucap ku lirih.

Malam ini aku biarkan tertidur pulas di mansion ini, aku membutuhkan cukup tenaga untuk melakukan rencana kabur. aku pastikan ini hari terakhir ku disini. Setelah beberapa hari aku memikirkan cara untuk keluar dari tempat terkutuk ini.

Keesokan harinya aku sudah berpakaian rapih namun tidak menyulitkan ku untuk melakukan aksi kabur nanti, aku hanya pakai t-shirt dan celana jeans. Pakaian ini sudah di sediakan oleh Pria gila itu, niat sekali dia menculik ku.

Cklek

"Nona ini sarapan pagi anda, Tuan memerintahkan saya untuk mengantarkan makanan ini" ucap pelayan itu, aku tidak perduli dan hanya mengangguk saja.

Disaat pelayan itu sudah menghilang dari balik pintu aku langsung saja bergerak menuju rooftop, aku melihat posisi kamar aku tepat di belakang mansion ini.

"Aku harus keluar saat ini, tapi ini tinggi sekali. Huh"

Aku sebenarnya takut untuk melakukan ini tapi mau bagaimana lagi, aku lihat sekeliling kamar itu tidak ada penjagaan seperti malam sebelum nya. Mungkin karena aku selama dua hari lalu tidak melakukan hal apapun jadi Riko membebaskan nya dari para bodyguard.

Oh ya, aku ingat di lemari ada kain yang cukup panjang walaupun gak akan bisa sampai bawah. Aku berlari menuju lemari dan mengambil kain itu, lalu aku mengikatkan di tiang-tiang rooftop.

Aku mencoba kekuatan nya dengan menarik kain itu, dirasa sudah cukup kuat barulah aku meloncat ke bawah dengan berpegangan pada kain itu.

Tuk

Akhirnya aku menginjak tanah setelah beberapa hari ini terkurung didalam kamar itu, tanpa membuang waktu aku berlari menuju tembok besar yang menutupi mansion ini.

Untung saja aku dulu sering memanjat tembok saat terlambat sekolah jadi bagiku ini sangat gampang di lewati, saat berhasil aku melewati tembok besar itu aku berlari menyusuri jalan besar yang aku tidak tau ini dimana.

Aku terus saja berlari sampai menemukan taksi yang sedang istirahat.

Tok tok

"Pak, tolong saya!" Aku mengetukkan kaca taksi itu dengan tergesa, aku melihat si pengemudi yang baru saja terbangun oleh ketukan ku.

Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang