Bab 3

4.5K 119 1
                                    

Cristofer menatap punggung Xania yang perlahan hilang dari jangkauan nya.

"Kenapa tuh bocah bisa di panggil Pak Riko?" Tanya Cristofer.

"Gak tau aku" Dinda menjawab jujur, lalu kembali melanjutkan makan siang nya yang sempat tertunda.


🖤🖤🖤

Xania merasakan tubuhnya berkeringat karena gugup, jadi gadis tersebut memilih berhenti sesaat untuk menenangkan diri saat akan memasuki Ruangan tersebut.

Setelah dirasa sudah lebih baik, Xania memberanikan diri mengetuk pintu yang berada dihadapan nya.

Tok Tok

"Permisi, Bu Dian. saya Xania dari devisi kreatif, ada keperluan apa ya ibu memanggil saya?" Ucap Xania sopan.

"Oh iya, silahkan masuk saja Xania. Kamu sudah di tunggu Pak Riko di dalam dari tadi." Jawab Dian selaku Sekretaris Pak Riko.

Xania diam sejenak untuk memperhatikan wanita dihadapannya ini, jika dilihat lebih detail, Bu Dian lebih cocok di juluki wanita penggoda, karena cara berpakaian yang terbuka di bagian dada membuat isinya mengembul seperti minta dikeluarkan.

"Baik bu, Terima kasih"

Xania berpamitan dan bergegas keluar dari Ruangan Bu Dian, lalu mengganti posisi berdiri menjadi menghadap ruangan CEO yang beketepatan bersebelahan dengan Ruangan Bu Dian, Sekretaris Pak Riko.

Tok Tok

"Masuk" jawab seseorang didalam sana.

"Permisi Pak, saya Xania. Ada perlu apa ya bapak memanggil saya?" Xania memberanikan diri untuk membuka suara saat sudah memasuki ruangan tersebut.

Xania menatap punggung Tegap milik lelaki yang pagi ini, membuat seluruh Orang yang berada di ruangan rapat dengan nya ketakutan semua.

"Duduk!" Lelaki dingin sekaligus datar itu memutar kursi kebanggaan nya menghadap Xania.

"B-baik pak" ucap Xania gugup, saat melihat tatapan tajam dari sang atasan.

"Kamu tau salah kamu apa saat ini Xania Eliazer?"

"Tidak, Pak" Xania menunduk dalam.

"Lalu kenapa kamu terlihat ketakutan?"

"Saya hanya merasa.." Xania sangat gugup sampai tidak sanggup melanjutkan perkataan nya.

"Sudah cukup, sekarang saya minta kamu menemani saya rapat diluar dengan kolegan saya. " Ucap Pak Riko

"A-apa? Maaf saya tidak bis.." Belum sempat Xania selesai menjawab, Pak Riko sudah menarik tangan nya keluar dari ruangan itu.

Xania di bawa menuju lift yang dikhususkan untuk CEO, setidaknya ia aman dari omongan karyawan lainnya nanti.

"Pak, ini kenapa saya di tarik - tarik sih" Ucap Xania sesudah di dalam lift.

"Diam Xania" Ucap Pak Riko

"Tapi saya gak mau ikut bapak" Protes Xania.

"Saya tidak menerima penolakan" Ucap Pak Riko datar.

Sesampainya di parkiran Pak Riko tetap saja menarik tangan Xania menuju pintu mobil, Pak Riko membuka pintu tersebut lalu mendorong Xania masuk kedalam nya dan menutup pintu mobil tersebut dengan cepat.

"Pak gak bisa seperti ini dong, lepaskan saya pak!" Protes Xania.

Seolah-olah tidak mendengar gerutunya Xania, Riko tetap menghidupkan mobilnya lalu melaju menuju restoran ternama yang akan menjadi tempat tujuan awal mereka, yaitu Rapat.

🖤🖤🖤

Tidak butuh waktu lama mereka sampai di restoran bernuansa Italia, hanya 10 menit waktu tempuh yang mereka lalui, dikarenakan posisi yang tidak jauh dari kawasan kantor.

Saat sudah sampai di parkiran Pak Riko langsung turun dari mobilnya lalu membuka pintu penumpang yang didalam nya ada Xania.

Tanpa bicara apapun Pak Riko menarik tangan Xania keluar mobil lalu membawa Xania masuk kedalam restoran, kali ini Pak Riko menarik tangan Xania dengan lembut.

"Selamat siang Tuan, apa sudah reservasi sebelum nya? " Ucap waiter restoran.

"Sudah, atas nama Riko Charles" Jawab Pak Riko dengan datar.

"Baik Tuan, atas nama Rico Charles ruangan VIP ya. Mari saya antar." Ucap waiter.

Mereka berdua mengikuti pelayan tersebut sampai ruangan kecil yang bertuliskan, VIP.

"Silakan duduk Tuan, Nyonya." Waiter itu membatu menarik kursi Xania dan Pak Riko.

"Ini buku menu nya Tuan, mau pesan apa? " Pelayan tersebut memberi dua buku menu ke hadapan Pak Riko maupun Xania.

"Saya Mau Italian White Alba Truffle dan Limoncello" Ucap Pak Riko

Lalu Pak Riko menatap Xania, seperti biasa. Tanpa ekspresi alias datar.

"Kamu pesan apa, Xania?" Tanya Pak Riko.

"Samakan aja Pak" Jawab Xania.

Pak Riko hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, lalu ia melirik sang waiter agar mencatat pesanan mereka.

"Baik Tuan, pesanan akan siap dalam 25 menit. Saya permisi"

"Pak, saya mau kembali ke kantor. Ada banyak pekerjaan saya Pak yang belum saya kerjakan" Ucap Xania.

Pak Riko yang sedang mengecek pekerjaan nya di ponsel terhenti saat mendengar ucapan Xania.

"Pak Riko ya? Maaf saya terlambat, tadi ada kendala di jalan"

Saat akan menjawab ucapan Xania, ternyata kolegan Pak Riko sudah datang dan akhirnya Pak Riko memfokuskan untuk membahas perusahaan terlebih dahulu.






Jangan lupa klik
Vote & follow
Komen "next" juga yaa

Tbc

Crazy ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang