Tibalah saat ini Xania berada di ruangan yang sama dengan Riko, setelah aksi kejar-kejaran itu Xania memutuskan untuk pasrah saja yang sudah tertangkap.
Namun bukan berarti Xania akan diam saja di tahan seperti ini, di dalam otak kecil nya itu sudah banyak rencana yang akan ia lakukan nanti untuk pergi kembali.
Tidak terasa sudah berapa lama Xania melamun tentang nasib nya yang sudah tertangkap kembali, sampai ia tidak mendengar ucapan pria yang saat ini penyebab dirinya melamun.
"Sayang, kamu mau makan apa?" Ucap Riko kembali serta mengguncang lembut tubuh gadisnya.
"Tidak mau" ucap Xania setelah tersadar dari lamunannya.
"Kamu harus makan sesuatu sayang, nanti kamu sakit baby" ucap Riko dengan lembut sembari mengusap kepala Xania.
Xania dengan cepat menepis tangan Riko dari atas kepala nya, ia merinding mendengar panggilan Riko. Sungguh menjijikan.
"Pergi! Aku tidak mau melihat wajahmu brengsek" dengan tetap memasang wajah datar Xania mengusir lelaki yang saat ini sudah duduk tepat di sebelah dirinya.
"Sialan! Berani banget kamu hah! Sekali lagi aku dengar kamu mengucapkan kata itu, aku akan merobek mulut mu itu" dengan wajah merah padam Riko mengapit pipi Xania.
"Sakit, sialan!" Teriak Xania.
"XANIA ELIAZER, BERANI KAU MENGUMPAT KEPADA KU!" Bentak Riko.
Sungguh dia sangat membenci gadis itu mengumpat dan meninggikan suara nya dihadapan pria tersebut.
"Kamu harus aku hukum baby" bisik nya tepat di telinga Xania.
Dengan cepat Riko mendekati wajah nya kepada Xania lalu meraup bibir merah milik gadis itu, tangan Riko menahan kepala Xania agar tautan mereka tidak lepas sebelum Riko merasa puas.
Sayang nya Xania tidak diam begitu saja saat ia merasa di lecehkan, ia langsung menginjak kaki pria yang saat ini masih asik meraup bibir milik nya.
"Argh, sakit sialan!" Riko yang merasa kesakitan langsung menjauh dan memegangi kakinya yang nyeri setelah di injak Xania.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Xania langsung pergi dari kamar menuju dapur, ia tidak mau satu ruangan dengan pria gila itu yang sudah berani mengambil first kiss yang. Seharusnya ia berikan kepada suami nya di masa depan.
Sesampainya di dapur Xania mengambil gelas di lemari piring lalu mengisi gelas itu dengan air putih dingin yang ia ambil dari dalam lemari es, diteguk nya lalu mencuci kembali gelas tersebut.
Sesudah itu Xania tidak kembali ke kamar, ia melangkahkan kakinya menuju rooftop untuk menyegarkan pikiran nya.
••••
Pov Xania.
Aku tidak menyangka akan tertangkap secepat ini, bahkan aku di Negara ini baru sebulan dan Pria itu dengan cepat bisa menemukanku.
Aku tau dia memang bukan Pria biasa, dia adalah pengusaha nomer satu di dunia ini. Perusahaan nya bukan hanya bergerak di bidang entertainment, lelaki itu masih memiliki usaha lainnya.
Seperti hotel, restoran, villa dan mall. Dan semua itu bukan hanya ada di Jakarta bahkan sampai ke luar negeri contohnya saat ini, ternyata apartemen yang aku tempati adalah miliknya.
Bodoh nya aku tidak tau apartemen ini milik Pria gila itu, sama saja aku seperti keluar dari kandang singa dan masuk kembali kandang buaya.
Memikirkan masalah yang sekarang aku hadapi membuat kepala ku pusing, terjebak dengan Pria obsesi yang bisa saja melakukan hal lebih, membuat aku merasa takut dan cemas.
Bohong jika aku bilang aku berani dengan Pak Riko, aku hanya wanita manja yang berusaha untuk mandiri karena selama ini keluargaku sungguh menyanggupi semua kebutuhan ku.
Orang tua ku memiliki beberapa usaha restoran yang cukup populer di Surabaya dan beberapa butik milik Mama, aku anak terakhir dari dua bersaudara. Abang ku bernama Evan Mahendra, ia sedang bekerja di Singapura di perusahaan Adidas sebagai manager.
Oh ya aku belum mengenalkan orang tua ku, kenalkan Mama ku bernama Clara Evania dan Papah ku bernama Gilang Mahendra. Walaupun bukan termasuk daftar orang terkaya, orang tua ku sangat berkecukupan dengan usaha yang mereka miliki.
"Sedang apa kau disini, cuaca sangat dingin. Cepat masuk!"ucap seseorang yang membuat aku tersadar dari lamunanku.
Aku sudah tau suara siapa itu, tanpa berkata lagi aku langsung bergegas masuk melewati Pak Riko yang berdiri sambil menyenderkan tubuhnya ke sofa.
Sesampainya di kamar aku langsung mengunci pintu kamar berjaga-jaga agar Pak Riko tidak bisa masuk. Dia sangat menakutkan.
Lalu aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang lelah ini, aku butuh berendam sesaat.
Xania Pov end
🖤🖤🖤🖤
Halo readers 🙌
Maaf banget aku baru sempat update lagi🥺🙏
Bantu vote & follow cerita ini ya boleh juga share ke teman-teman kalian, bantu ramaikan cerita ini biar author semangat update nya🫶
See you guys
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession
Romance"Mau, lari kemana lagi? Sudah ku bilang kau tidak akan pernah bisa lepas dari jangkauan ku sayang" senyum licik terlihat jelas di wajah yg tampan itu. "Kau, bisa gak Menjauhlah dari ku!" Gadis tersebut bergegas melarilan diri,ke sebuah tempat gang...