Alvin Addison, pria berusia 45 tahun itu, telah menjadi supir terpercaya keluarga Carlex selama lima tahun. Dia menemani Ibu Carlex berbelanja, dan mengantar Pak Carlex ke kantor. Alvin selalu sopan, rajin, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
Namun, di balik topeng kesetiaan, Alvin menyimpan rahasia kelam. Dia diam-diam menaruh dendam pada keluarga Carlex, terutama pada Tuan Carlex. Alvin merasa diperlakukan tidak adil dan dibayar rendah dibandingkan dengan karyawan lain. Dia juga iri dengan kehidupan mewah keluarga Carlex yang jauh berbeda dengan kehidupannya yang sederhana.
Suatu malam yang kelam, Alvin memanipulasi rem mobil keluarga Carlex, membuatnya blong saat mereka sedang dalam perjalanan pulang dari acara makan malam. Mobil itu menabrak pembatas jalan dan terjun ke jurang yang curam. Alvin berhasil melompat keluar dari mobil sebelum api membakar kendaraan tersebut.
Riko, yang saat itu sedang berada di kantor cabang perusahaan ayahnya di luar negeri, selamat dari tragedi ini. Namun, dia kehilangan kedua orang tuanya secara tragis. Kabar kematian orang tuanya bagaikan petir di siang bolong bagi Riko. Dia dihantui rasa trauma dan kecurigaan terhadap semua orang di sekitarnya.
Riko kembali ke Indonesia dan memulai penyelidikan atas kematian orang tuanya. Dia tidak percaya bahwa kecelakaan itu murni sebuah musibah. Ada keraguan dalam benaknya bahwa ada seseorang yang dengan sengaja ingin membunuhnya dan orang tuanya.
Kecurigaan Riko jatuh pada Alvin, mantan supir keluarga yang selamat dari kecelakaan. Alvin menunjukkan sikap yang mencurigakan setelah kematian orang tua Riko. Dia selalu menghindari Riko dan tampak ketakutan setiap kali Riko menatapnya.
Riko mengumpulkan bukti dan informasi tentang Alvin. Dia melacak keberadaan Alvin dan berhasil menemukannya. Riko menculik Alvin dan membawanya ke sebuah gudang terpencil. Di sana, Riko menyiksa Alvin dan memaksanya untuk mengakui semua kejahatannya.
Riko ingin tahu siapa yang menyuruh Alvin membunuh orang tuanya. Alvin awalnya bungkam, tetapi setelah mengalami siksaan yang kejam, dia akhirnya mengaku bahwa dia dipaksa oleh Anton, seorang pengusaha saingan Pak Carlex yang ingin menyingkirkan Pak Carlex dari persaingan bisnis.
*****
Malam setelah kejadian Xania berhasil kabur untuk kedua kalinyaKegelapan malam menyelimuti kota dengan dinginnya, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk pertemuan mematikan yang akan terjadi. Riko, seorang mafia berdarah dingin yang telah terbakar oleh obsesi dan dendam, akhirnya setelah sekian lama Riko berhasil menangkap Anton, musuh bisnisnya yang telah menjadi dalang dalam kematian kedua orang tuanya.
Dengan tatapan mata yang memancarkan kebencian, Riko memerintahkan para pengikutnya untuk membawa Anton ke gudang yang sama di mana Alvin, seorang korban lain dari konflik mereka, telah menunggu.
Di dalam gudang yang terang benderang oleh sinar bulan, atmosfer dipenuhi dengan ketegangan yang hampir dapat dirasakan secara fisik. Mata Riko, terbakar oleh api kemarahan yang tak terpadamkan, menatap tajam ke arah Anton yang penuh ketakutan.
Tidak ada belas kasihan yang tersisa dalam hati Riko, hanya niat dingin seorang pria yang merasa telah dihianati dan siap untuk membalasnya dengan cara apa pun. Ketika pintu gudang ditarik rapat di belakang mereka, mengunci takdir Anton dan Alvin, rintihan putus asa Anton hanyalah suara lemah yang hilang di antara suara langkah kaki yang terhenti.
Riko telah menjadi lambang kegelapan dan kekuatan yang tak terbantahkan di dunia kriminal. Bagi Riko, setiap pengkhianatan adalah dosa yang harus dibalas dengan cara yang paling kejam. Dan sekarang, saat malam semakin dalam, Anton dan Alvin akan menjadi korban kesekian dari kemarahan Riko yang tanpa belas kasihan.
Dengan isyarat yang dingin, Riko memerintahkan para pengikutnya untuk memulai penyiksaan. Setiap pukulan dan tendangan yang dilancarkan terhadap Anton dan Alvin menjadi seruan rasa sakit yang menakutkan, sebuah simfoni kekejaman yang diatur dengan dingin oleh Riko sendiri. Namun, meskipun teriakan mereka mencapai puncaknya, Riko tetap tidak tergoyahkan, hatinya telah membeku dalam kegelapan yang tak berujung.
Bagi Riko, penyiksaan ini bukan sekadar balas dendam, tetapi lebih merupakan pameran kekuasaan dan ketidak berpihakan yang melampaui batas kemanusiaan. Dengan setiap detik yang berlalu, Riko semakin terbenam dalam obsesi dan ambisi kekuasaannya yang tak terpuaskan, tenggelam dalam hasratnya yang gelap akan dominasi dan kontrol.
Saat fajar mulai menyingsing, dan Riko meninggalkan gudang itu, tangannya masih tercemar oleh darah orang lain dan hatinya terisi oleh dendam dan kemarahan.
Semua kemarahan yang ia luapkan dengan cara sadis, Riko sangat marah ketika gadis tersayang nya memilih pergi meninggalkan dirinya untuk kedua kalinya.
"Kamu sudah membangun sisi gelap ku, Xania Eliazer. Sudah siap kakimu untuk aku patahkan sayang, hm?" Gumam Pria itu sembari menatap foto gadis cantik di tangan nya.
Hanya Xania, gadis yang membuat seorang Riko Charles kembali menjadi monster tak terkalahkan, kali ini apakah Xania masih bisa bebas?
*****
Double update guys!!
Ini untuk menebus kesalahanku kemarin karena gak update yaa🥹🙏
Gak tau deh, ini nyambung apa gak, seru atau gak. Aku bingung soalnya pembaca gaada yang mengekspresikan jadi aku gak tau cerita ku berasa gak feel nya ke pembaca semua🥺
Kali ini harus komen ya, readers 🤍
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession
Romance"Mau, lari kemana lagi? Sudah ku bilang kau tidak akan pernah bisa lepas dari jangkauan ku sayang" senyum licik terlihat jelas di wajah yg tampan itu. "Kau, bisa gak Menjauhlah dari ku!" Gadis tersebut bergegas melarilan diri,ke sebuah tempat gang...