Sesampainya di restoran Riko langsung membawa Xania ke ruangan yang sudah ia pesan sebelumnya, lalu mengatakan kepada pelayan untuk memberikan menu kepadanya.
drt drt drt
Ponsel Riko berbunyi setelah ia selesai memesan makanan di salah satu restoran ternama di Belanda.
"Sebentar, aku angkat telpon dulu. Kamu jangan kemana-mana!" Ucap Riko sembari meninggalkan Xania yang berada di ruang VIP tersebut.
.
.
.Xania pov
Aku melihat dari tempat aku menunggu lelaki yang berperawakan Jerman - Indonesia dan tinggi sekitar 180 cm itu menjauh dari hadapanku, aku tidak tau siapa yang menghubungi nya dan tidak penting juga untuk ku.
Setelah sampai di restoran bernuansa mewah ini, aku merasa terkejut dengan semua yang sudah di siapkan oleh Riko. Ia menyewa ruangan VIP dan memesan makanan mahal hanya untuk makan malam dengan ku, padahal aku mengira akan dinner di restoran biasa saja.
Ini terlalu berlebihan menurutku, tapi aku juga tidak bisa mengutarakan pendapatku. Kalian pasti tahu akhir dari perdebatan aku dan Riko, sudah pasti dia akan selalu menang.
"Hei, kenapa melamun? Ada yang gak kamu suka dari makanan nya?" Ucap Riko sambil mengusap bahuku.
Aku tetap diam sambil menatap wajah dingin itu, aku juga merasa akhir-akhir ini aku sering sekali melamun.
"Tidak ada" hanya itu yang bisa aku katakan, tidak mungkin aku mengatakan seluruh kegundahan ku yang tentunya dialah penyebab utama aku melamun.
"Ya sudah, ayo kita makan." Aku menatap kembali wajah tampannya, aku terdiam dengan semua sikap nya.
Aku tidak tau harus apa sekarang, aku sangat lapar tapi tubuh ku menolak semua ini. Aku hanya ingin bebas tanpa ada Pria yang saat ini sedang duduk di hadapanku sembari melahap makanan nya.
Aku tidak mengenal Riko, aku hanya tau dia adalah pemilik perusahaan di tempat kerja ku. Apa aku harus bersikap biasa saja jika ada seseorang yang dengan seenaknya mengklaim tubuhku menjadi miliknya, tidak ada seorang pun yang bisa mengambil kebebasan aku.
Tapi kenyataannya tidak mudah lepas dari jeratan Pria gila ini.
"Kamu kenapa, sayang? Kok gak di makan, gak suka ya?" Ucap Riko dengan lembut dan aku bisa melihat tatapan nya penuh cinta.
"Pelayan! Ganti makanan nya, kekasih saya tidak menyukai makanan ini" ucap Riko kepada pelayan yang dikhususkan untuk melayani aku dan Riko.
"Apa-apaan ini, aku diam bukan berarti tidak menyukai makanan nya. Sudah jangan di ambil mbak" ucapku kepada pelayan.
Memang orang gila, masa begitu saja sudah marah-marah. Batinku.
"Makanya dimakan Xania, aku tidak suka kamu hanya diam saja seperti itu." Ucapnya dengan datar.
Nah, kalau sudah begini aku akan menuruti semua ucapan nya. Aku tidak ingin di kurung kembali, aku hanya perlu mengikuti semua perintah nya sampai lelaki itu lengah. Setelah itu aku akan pergi jauh.
Xania pov end
Sesuai keinginan Riko, akhirnya Xania menuruti perintah nya untuk memakan makanannya.
Dilihat sang gadis yang sedang lahap menyantap makanan yang ia pesan khusus untuk Xania, sambil menatap dengan diam Riko semakin dibuat kagum oleh kecantikan gadis itu.
Untuk kesekian kalinya Riko merasa jatuh cinta kepada gadis cantik itu, ia semakin dibuat ketakutan akan pergi nya Xania. Ia sangat yakin, di masa depan gadis itu akan berusaha pergi jauh darinya untuk yang ke dua kali.
Tapi karena Riko berkuasa, ia akan tetap menjaga pergerakan gadisnya. Akan ia tambah penjaga di apartemen nya nanti, sudah cukup sekali ia dibuat gila dengan kecolongan atas pergi nya Xania.
Namun jika penjagaan nya tetap bisa membuat gadis itu pergi, ia tidak akan segan untuk mematahkan kedua kaki Xania dan memborgol tangan gadis itu.
Atau lebih bagus ia langsung nikahi saja Xania saat ini, agar gadis nakal itu menjadi miliknya seutuhnya.
Seperti nya itu bukan ide yang buruk, kita lihat saja nanti bagaimana sikap Xania kepada nya.
Riko lebih dulu selesai makan dari Xania, ya karena memang dia yang terlebih dahulu makan.
"Selesai dari dinner aku mau ajak kamu ke sesuatu tempat, aku yakin kamu pasti akan menyukainya." Riko tersenyum manis sekali namun Xania tidak menghiraukan nya.
"Gak perlu, aku mau langsung pulang" ucap Xania ketus.
Sudah ia katakan bukan sebelumnya, jika dirinya tidak ingin bersama dengan Riko terlalu lama. Itu membuat ia merasa muak dengan dirinya sendiri yang harus bersikap palsu di hadapan Riko.
"Hanya sebentar saja, aku janji" ucap Riko memaksa.
"Sudah aku katakan, aku gak mau! Tolong jangan memaksa, aku lelah" ucap Xania dengan tegas.
"Baiklah, sayang"
Akhirnya Riko memilih untuk mengalah, padahal sebelumnya Riko tidak pernah melakukan semua ini.
Ia adalah orang yang sangat disegani oleh semua orang, sikap dingin dan tak tersentuh membuat Riko sangat di takuti di seluruh dunia. Bahkan tidak sedikit pula musuh di setiap langkah Pria itu.
Selain pengusaha dan memiliki perusahaan, Riko juga terjun dunia gelap yaitu Mafia. Ia memasarkan barang barang terlarang di pasar gelap milik nya, sudah pasti ia juga tidak segan membunuh orang yang dirasa memang berkhianat atau mengganggu nya.
Setelah meninggal nya kedua orang tua Riko, ia menjadi pribadi yang kejam dan dingin. Namun itu semua tidak berlaku kepada Xania, hanya gadis itu yang bisa membuat Riko mengalahkan ego nya.
Tapi jika gadis itu berontak Riko tidak akan bersikap baik, ia akan menjadi Riko sesungguhnya.
••••
Hai readers 💜
Gimana bab kali ini, sukak gak?
Maaf aku terlalu lama update nya huhu jangan pergi ya readers setia Crazy Obsession 🥺🫶
Tapi tenang, aku tetap akan update kok.
Aku sedih, yang baca gak klik bintang sama komen yang banyak hehehe bercanda guys🫣
Okee segitu dulu ya, nanti aku balik lagi kokk😉
Bantu vote & follow cerita ini ya boleh juga share ke teman-teman kalian, bantu ramaikan cerita ini biar author semangat update nya🫶
See you guys
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession
Romance"Mau, lari kemana lagi? Sudah ku bilang kau tidak akan pernah bisa lepas dari jangkauan ku sayang" senyum licik terlihat jelas di wajah yg tampan itu. "Kau, bisa gak Menjauhlah dari ku!" Gadis tersebut bergegas melarilan diri,ke sebuah tempat gang...