Berhari-hari telah berlalu, tidak terasa sudah memasuki tahun pertama Xania menetap di Singapura. Selama itu Xania benar benar merasa bebas, tidak ada satu orang pun yang mengenali nya, bahkan ia tidak pernah melihat seseorang yang mencurigakan mungkin saja orang itu suruhan nya Riko.
Hari ini adalah hari Senin, dimana semua karyawan berbondong-bondong mengejar waktu agar bisa lebih dulu mencapai ruangan kerja mereka.
Seperti saat ini Xania terjebak antri untuk memasuki lift yang tersedia di kantor, banyak lift yang penuh dengan manusia membuat Xania merasa pusing.
Akhirnya gadis cantik itu mengalah dan memilih pergi ke kantin untuk sarapan terlebih dulu, dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Karena hari ini Abang nya sedang ada meeting di luar ia akan bebas sampai makan siang, walaupun ia asisten manager sering kali Abang nya itu tidak mengizinkan Xania ikut dalam pekerjaan yang dilakukan diluar kantor.
Ia baru mengetahui bahwa bekerja di perusahaan sepatu tersebut memiliki pekerjaan yang hampir sama seperti pegawai swasta lainnya, namun Xania tetap senang menjalani kehidupan ini.
Sesampainya Xania di kantin perusahaan ia berjalan mendekati cafe yang ada disana, gadis cantik itu memesan kopi susu dan satu roti.
Sesudah itu ia berjalan menuju kursi yang tersedia disana, lalu menikmati kopi dan roti milik nya. Tidak lama kemudian ada seorang pria yang tidak ia kenal menyapa nya.
"Hai, Xania Eliazer ya?" Ucap Pria tersebut.
"Hai, iya. Kamu siapa ya? Maaf saya belum pernah lihat sebelumnya" jawab Xania sembari tersenyum manis.
"Haha, tidak apa-apa, kamu pasti sibuk bekerja sampai tidak menyadari aku. Perkenalkan aku Alvaro Sean Samudra anak accounting, kamu bisa panggil aku apapun. Sean boleh, Alvaro juga tidak masalah" ucap Alvaro dengan tangan yang sibuk menarik kursi untuk ia duduki.
Xania menatap wajah pria yang dihadapannya ini, pria itu memiliki rambut yang cukup keren seperti cowo Korea. Wajah nya tampan seperti V BTS, mungkin tinggi mereka juga sama. Dengan setelan kemeja biru senada dengan celananya membuat kesan wibawanya terlihat.
Patut untuk diakui bahwa pria yang sedang tersenyum kepada nya ini sangat tampan, tipenya sekali.
"Oh, begitu ya. Maaf saya masih belum hafal semua karyawan accounting, maklum baru setahun bekerja" Xania tersenyum miris, sungguh canggung rasanya. Apalagi dihadapannya ini pria tampan.
"Tidak masalah, aku memaklumi nya. Oh ya kenapa belum keatas?" Tanya Alvaro.
"Ini saya sarapan dulu baru nanti naik, bos sedang tidak ada di ruangan jadi agak sedikit senggang untuk sarapan. Lift nya juga ramai malas berdempetan" ucap Xania. Gadis itu mengambil cangkir kopi nya lalu meminum, tidak lupa setelah nya kembali melahap roti milik nya.
"Wah ternyata tidak ada bos, bagaimana kalau aku temani disini, Terganggu tidak?"
Xania terdiam menatap lekat wajah Alvaro, gadis itu mengernyit heran.
"Kamu sendiri memang nya gak kerja? Sampai bisa menemani saya disini"
"Kebetulan aku tidak ada kerjaan, tinggal menunggu meeting nanti siang. Jadi untuk menemani kamu dua jam masih cukup" Alvaro tersenyum menggoda, ia seperti nya tertarik dengan gadis cantik ini.
Apa aku harus coba mendekati gadis ini?, Batin Alvaro terkekeh dengan pikirannya sendiri.
"Hm, begitu. Tapi sepertinya lain waktu saja, saya akan langsung keruangan sekarang. Sampai bertemu kembali Alvaro, permisi."
Xania membereskan barang yang ia bawa tadi dan bergegas pergi meninggalkan kantin.
"See you again, Xania!" Pekikan Alvaro cukup menggelegar, Xania yang mendengar hanya bisa tersenyum tipis. Sangat tipis sampai tidak ada yang bisa melihat nya.
******
Halo readers, aku update nih!Karena hari ini adalah hari spesial buat aku yaitu adalah hari ulang tahun aku, jadi aku Double update lagi😍🎉
Kalian tim siapa nih nanti nya
Alvaro - Xania
Atau
Riko - XaniaKomen ya guys🤩👇
Jangan lupa bantu vote & follow cerita ini ya boleh juga share ke teman-teman kalian, bantu ramaikan cerita ini biar author semangat update nya🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession
Romance"Mau, lari kemana lagi? Sudah ku bilang kau tidak akan pernah bisa lepas dari jangkauan ku sayang" senyum licik terlihat jelas di wajah yg tampan itu. "Kau, bisa gak Menjauhlah dari ku!" Gadis tersebut bergegas melarilan diri,ke sebuah tempat gang...