Xania sangat kesal saat ini, tidak ada henti nya Xania mengumpati bos nya itu. Bagaimana tidak kesal, bos nya ini sangat menyebalkan sekali, masa dirinya baru bisa kembali ke kantor pukul lima sore. Apa kata temannya besok saat Xania kembali bekerja.
Xania dengan cepat membereskan barang yang akan ia bawa pulang sekarang, ia juga merasa takut karena hanya ada dia di ruangan itu. Teman-teman nya sudah pulang semua dari satu jam yang lalu.
Saat sudah dirasa tidak ada yang tertinggal, Xania segera meninggalkan ruangan nya lalu memesan ojek online agar saat sampai di lobby ia tidak perlu menunggu lebih lama.
Namun Xania di kejutkan dengan sebuah mobil Lamborghini yang terparkir di lobby, Xania tau betul itu adalah mobil Pak Riko. Karena hanya Pak Riko lah yang mempunyai mobil tersebut. Tanpa memperdulikan mobil itu, Xania berjalan melewati mobil sport itu.
"Masuk!" Xania berhenti berjalan saat mendengar suara seseorang tepat di belakang nya. Tanpa berkata Xania membalikkan tubuhnya menghadap lelaki tersebut. Xania terkejut ternyata Pak Riko sudah berdiri hanya beberapa senti dari wajah Xania.
"Tuli kamu? Cepat masuk ke mobil!" Dengan tatapan tajam Pak Riko menatap Xania yang hanya berdiri tanpa bergerak maupun berbicara.
"Terima kasih atas tawaran nya Pak, saya sudah memesan ojek online dan pengemudinya sedang menunggu saya" Setelah beberapa menit diam akhirnya Xania berbicara.
"Batalkan, saya akan membayar 5 kali lipat dari harga yang ada di aplikasi itu" Ucap Pak Riko.
Mau apa sih Pak Riko? Kenapa dia selalu saja mengganggu dan memaksa untuk mengikuti semua keinginan nya, Batin Xania.
"Maaf Pak saya tidak bisa asal membatalkan pesanan, saya permisi"
Xania melenggang pergi dari hadapan Pak Riko yang sedari tadi memasang wajah datar, namun saat mendengar penolakan dari Xania. Wajah Pak Riko semakin gelap dan tangan nya mengepal kuat.
Kamu pikir, kamu bisa lepas dari ku baby. Aku, Riko Charles tidak akan pernah melepaskan apa yang aku inginkan.
Pak Riko menyeringai sambil menatap tubuh Xania yang perlahan menghilang dari pandangan nya.
🖤🖤🖤Pukul 20.00
Setelah sampai dirumah Xania tidak langsung membersihkan diri, ia mencari keberadaan Dinda namun tidak Xania temukan dipenjuru ruangan. Lalu Xania mendudukkan dirinya di sofa sambil memikirkan apa yang terjadi hari ini.
Hari ini adalah hari yang paling melelahkan bagi Xania, bukan hanya tubuhnya yang lelah namun otak nya pun ikut lelah. Lelah memikirkan apa yang terjadi dengan CEO nya itu, bagaimana bisa sang CEO yang selama ini tidak pernah terlihat di perusahaan tiba-tiba muncul dan bertingkah aneh.
Sikap dingin dan menyebalkan Pak Riko hari ini membuat emosi Xania tidak terbendung, apa yang ada di dalam pikiran Pak Riko mengajaknya untuk menemani Pak Riko meeting. Dan selama meeting terjadi Xania tidak di perbolehkan mengucapkan apapun.
Lalu tadi Pak Riko mengajaknya pulang bareng? Mimpi apa dia bisa diperlukan seperti itu oleh Pak Riko selalu pemimpin perusahaan tempat ia bekerja.
Huft memikirkan itu semua membuat Xania pusing, lalu Xania memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu.
Tidak butuh waktu lama Xania melakukan ritual mandinya, hanya 30 menit yang ia perlukan untuk membersihkan diri. Lalu ia melangkah menuju meja rias untuk melakukan rutinitas skincare nya.
Setelah sudah selesai memakai semua skincare, Xania menatap jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam namun belum ada tanda-tanda Dinda pulang.
Dengan khawatir Xania mengambil ponsel yang terletak di ranjang tidur, lalu Xania mencari kontak Dinda.
"Halo" Ucap seseorang disebrang sana.
"Din, kamu dimana?" Ucap Xania khawatir.
"Aku lagi part time Xania, kamu gak usah nungguin aku pulang ya. Kemungkinan aku pulang agak malam, yasudah aku tutup dulu ya. Lagi ramai nih" Ucap Dinda.
Tut
"Astaga anak ini, selalu saja seperti itu" Xania membuang nafas lega saat mendapat kabar bahwa Dinda baik-baik saja.
Xania berjalan menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuh nya.
"Uh, melelahkan sekali hari ini"
🖤🖤🖤
Jangan lupa klik
Vote & follow
Komen "next" juga yaaTbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Obsession
Romance"Mau, lari kemana lagi? Sudah ku bilang kau tidak akan pernah bisa lepas dari jangkauan ku sayang" senyum licik terlihat jelas di wajah yg tampan itu. "Kau, bisa gak Menjauhlah dari ku!" Gadis tersebut bergegas melarilan diri,ke sebuah tempat gang...