BAB 8 - Dinner

9.7K 362 14
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Jelita:

Aku lagi pengen sendiri dulu, June. Jangan temuin aku dulu, ya. Aku pengen nenangin diri.

Pesan itu sudah terkirim dan terbaca satu minggu yang lalu tanpa terbalas oleh Arjune.

Jelita menghela napas ketika kembali membaca roomchat-nya dengan Arjune. Biasanya roomchat itu akan diisi dengan ocehan Arjune dan emoji yang bertumpuk dari lelaki itu, tetapi seminggu ini Jelita tidak mendapatkan pesan itu begitupula dengan telepon dari Arjune. Jelita juga sudah satu minggu ini tidak pernah melihat keberadaan Arjune di manapun.

Jelita... merindukannya. Ternyata tidak bertemu dengan Arjune sehari saja begitu menyiksa. Apalagi seminggu ini sudah terlewati, apa terlalu berlebihan jika Jelita mengatakan rasanya begitu sesak?

"Jelita!"

"Ish, ni orang ngelamun mulu!"

Jelita langsung menoleh ketika Chelsea dan Jasmine menegurnya. Ternyata kelasnya sudah selesai, teman-temannya yang lain beberapa sudah pergi dan menyisakan Jelita yang baru saja tersadar dari lamunan.

"Eh, udah selesai kelasnya?"

Chelsea menghela napas. "Sumpah, untung lo nggak ditegur Pak Hartono."

"Abis lo kalau kena," timpal Jasmine. "Kenapa, sih? Lo lagi ada masalah ya sama Arjune? Dari kemarin nggak mau cerita terus."

Jelita langsung meraup wajahnya sambil menghela napas panjang. "Iya, gue lagi ada problem. udah semingguan ini nggak tukar kabar, gue minta waktu sendiri."

"Demi apa lo? Kok bisa? Emang masalahnya gede banget?" tanya Chelsea penasaran.

"Yah... gue nggak bisa ngukur masalah ini gede atau nggak, tapi ya gitu," kata Jelita menjawab asal.

"Pantesan gue liat si Arjune juga lemes banget mukanya kayak hidup enggan mati tak mau," celetuk Jasmine yang membuat Jelita menoleh cepat.

"Lo ketemu Arjune di mana?"

"Tadi sih pas baru nyampe kampus, mobil gue parkir di samping mobil dia."

Mendengar itu Jelita langsung membereskan alat tulisnya, iPad, serta ponselnya ke dalam tas. Hal itu membuat Chelsea dan Jasmine saling menatap satu sama lain.

"Gue duluan ya, mau nyusul Arjune dulu."

"Lo mau ke FEB?" tanya Chelsea menahan Jelita.

"Iya, kenapa? Lo mau ikut?"

Chelsea langsung menggeleng panik. "Lo berani dateng ke sana sendiri? Lo kan jarang banget ke FEB kalau gak sama Arjune, terus gue gak mau nganter, lo tau sendiri ada siapa di sana, nah Jasmine juga udah mau balik, jadi-"

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang