BAB 11 - Naughty Night

20.7K 291 14
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Jelita keluar dari kelas dengan wajah yang muram bersama kedua temannya Chelsea dan Jasmine.

"Emang itu dosen kerjaannya nyari perkara mulu. Udah jarang masuk, sekalinya masuk jadwalin pre-test dan ngasih tugas seabrek-abrek. Kampret!" Jasmine lebih dulu mewakilkan teman-temannya yang kesal dengan salah satu sikap dosen muda yang bernama Teddy.

Dosen muda itu transferan dari salah satu Universitas di Yogyakarta, dan telah mengajar di kampus mereka kurang lebih dua bulan ini. Selama mengajar, dosen muda itu selalu bersikap seenaknya, membuat para mahasiswa seakan-akan belajar sendiri dengan melakukan presentasi di tiap pertemuan, jarang masuk karena ia tidak hanya mengajar di kampus mereka, lalu ketika masuk selalu tiba-tiba memberi kejutan dengan menjadwalkan pre-test serta memberi tugas yang banyak.

Jika bukan karena title-nya yang merupakan dosen tampan berkompeten lulusan luar negeri di usianya yang masih terbilang muda, yaitu 32 tahun dan cerita hidupnya menginspirasi banyak orang, mungkin Jelita dan dua temannya sudah sering bolos di tiap mata kuliah dosen tersebut.

Namun memang tidak dapat dipungkiri, semenyebalkannya dosen itu, tetap saja cara ia memberi nilai pada mahasiswanya terkesan adil dan mudah didapatkan, itu salah satu contoh kelebihannya, sisanya banyak kurangnya.

"Ya udahlah, mau gimana lagi? Toh, ujung-ujungnya ngegerutu juga nggak akan bikin tugas kita selesai dan pre-test batal, kan?" sahut Chelsea tenang.

Jasmine mendengkus sebal. "Tapi tetep aja, ngeselin banget. Mana gue kesel sama anak-anak kelas yang lain, aneh banget nggak pada protes. Lo liat kan tadi, si Marshella malah genitin tu dosen dan nanyain pertanyaan yang nggak perlu? Najis banget deh, caper."

"Lo tuh kesel atau cemburu sih sebenernya?" Chelsea menghentikan langkah mereka saat hampir mencapai pintu kantin.

Jelita yang sedari tadi diam langsung ikut menyahut. "Gue curiga sebenernya lo ada apa-apa sama Pak Teddy."

Jasmine langsung membelalakan matanya. "Gila! Kenapa lo berdua mikir gitu? Aneh-aneh aja, gue pure kesel! Emang lo nggak kesel apa, Ta?"

Jelita mengedikkan bahu. "Gue kesel karena emang dikasih taunya mendadak, soalnya gue udah punya rencana pergi sama Arjune, dan kayaknya harus batal gara-gara tugas dadakan ini."

Chelsea langsung memutar bola mata, sedangkan Jasmine mendengkus. "Sumpah, lo makin hari kenapa makin bucin, sih? Serem amat."

"Lho, justru bagus dong? Gue makin lama pacaran makin lengket." Jelita langsung melengos masuk ke dalam kantin diikuti kedua temannya.

"Yang jomlo mana ngerti sih, Ta," ledek Chelsea yang mendapat pelototan dari Jasmine.

"Awas lo pada ya, ngeledekin gue tau-tau putus!"

"Amit-amit!" seru Jelita dan Chelsea kompak.

Keduanya kemudian memutuskan untuk duduk di salah satu meja kantin yang masih tersisa, kemudian Chelsea bergerak memesan bakso untuk mereka bertiga beserta minumannya.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang