Selama hampir empat tahun menjalin hubungan, Jelita merasa hubungannya dengan Arjune adalah hubungan yang paling normal dan sehat. Arjune adalah lelaki yang selalu menjaganya dan berusaha tidak terlibat hubungan beracun yang selalu melibatkan nafsu...
Guys, mau mengingatkan. Part ini sampai 3000++ kata, dan ada kelanjutan di KaryaKarsa. Semoga kalian suka, karena aku nulisnya seharian ini dengan isi yang bisa memuaskan kalian. (Semoga) xixi
Semangat bacanya, pelan-pelan, dan jangan lupa tinggalkan cinta di vote dan kolom komentar.
🤍
===
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
===
Buk!
"Oke, semua barang-barang udah siap. Kayaknya nggak ada yang ketinggalan. Kamu udah cek ulang, kan, June?"
Arjune kemudian melongok ke dalam mobilnya untuk mengecek barang yang sudah di packing. Ia menghitung barang-barangnya, dan ketika sudah merasa aman ia keluar dan memberitahu Jelita.
"Udah, aman."
"Oke, karena udah mau jam 9 pagi, kita berangkat sekarang aja, yuk!"
Arjune kemudian menahan tangan Jelita sebelum perempuan itu memasuki mobilnya. "Sayang, kamu beneran nggak mau ngasih tau aku kita mau ke mana?"
Arjune masih kebingungan, beberapa hari ini mereka sibuk menyiapkan kegiatan untuk merayakan anniversary mereka yang ke lima tahun, tetapi tiba-tiba Jelita mengatakan bahwa ia ingin jadi orang yang menentukan, dengan syarat Arjune tidak boleh diberitahu karena semuanya surprise.
Sebenarnya Arjune senang-senang saja, hanya ia bingung ketika Jelita menyiapkan banyak barang terlebih untuk pakaian-pakaian mereka. Padahal, Jelita juga tidak berujar bahwa mereka akan menginap.
Seriusan, Arjune akan sangat senang jika memang pada akhirnya mereka akan menginap di hotel atau villa atau di mana pun, agar dia bisa mempersiapkan diri. Ya, walau sebenarnya tidak ada harapan sama sekali setelah Jelita menolak tawarannya kemarin.
Ya, benar. Jelita tidak menyetujui ajakan Arjune untuk melanjutkan tahap aktivitas seksual mereka berdua. Arjune sedikit kecewa, ia bahkan sampai malas melakukan kegiatan bahkan sampai curhat pada teman-temannya, hal yang sangat jarang Arjune lakukan.
Dan teman-temannya menyarankan Arjune untuk bersabar, atau yang lebih gilanya Arjune harus mengambil kesempatan saat mereka tengah make out dan Jelita sedang berada di puncak. Biasanya, Jelita juga tipikal yang mudah tergoda, dan Arjune sangat berharap semuanya berjalan mudah. Tentu saja tanpa paksaan.
Arjune tidak mau memaksa Jelita, tetapi dari penolakannya itu entah mengapa membuat Arjune sedikit kecewa dan kesal. Padahal, Jelita sudah mulai sering memancingnya, tetapi ketika diajak lebih jauh, malah menolak mentah-mentah.
