BAB 25 - Pertemuan Tak Terduga

5.5K 324 19
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Tanpa terasa, kesibukan Jelita di perkuliahan semakin padat mengingat ia sudah memasuki semester akhir, dan pada semester ini, ia sedang sibuk-sibuknya mengurus skripsi termasuk pendaftaran beasiswa S2-nya.

Dalam beberapa hal, Jelita sering mengeluh karena lelah, tetapi jika mengingat tentang tujuannya, Jelita selalu kembali bersemangat.

Kesibukannya juga membuat Jelita kadang tidak bertemu dengan Arjune. Perempuan itu tidak lagi menetap di apartemen Arjune setelah menyadari bahwa rumahnya juga perlu disinggahi, apalagi ia harus hati-hati karena setiap waktu, orangtua Arjune bisa saja datang memergoki.

Paling tidak, dalam seminggu di saat weekend, Jelita akan menginap di apartemen Arjune, atau gantian Arjune yang menginap di rumah Jelita.

Hubungan mereka berjalan baik, hanya saja masalah kebutuhan seksualitas cukup meningkat pesat. Jelita tidak mau berpikir negatif, tetapi ia merasa Arjune menjadi sedikit... hyper?

Perkiraan Jelita terjadi karena sekarang, setiap kali berduaan dengan Arjune, selalu saja ada momen di mana lelaki itu menyentuh Jelita tanpa tahu tempat.

Kalau mereka sedang berkencan normal, semuanya berjalan lancar, tetapi saat pulang ke rumah, atau berada di dalam mobil, ada saja adegan-adegan di mana Arjune akan meminta mereka berciuman, tentu saja dengan tangan Arjune yang menjajah ke mana-mana.

Jelita sesungguhnya tidak menyukai kegiatan ini, terlebih mereka masih belum terikat status resmi. Hanya saja, kebiasaan seperti ini membuat Jelita juga jadi lebih mudah bergairah dan sensitif, kadang... ia juga membiarkan Arjune melakukannya karena Jelita juga menyukai setiap sentuhannya.

Namun, tidak dapat dipungkiri, Jelita terkadang merasa kesal ketika Arjune melakukannya di saat-saat yang tidak tepat.

Contohnya seperti saat ini, ketika Jelita dengan penampilan acak-acakannya—rambut messy hair yang digelung, kacamata bacanya, tanktop putih serta hotpants yang dikenakannya, sedang duduk di kursi pantry dapur rumahnya dengan laptop yang menyala di depannya juga kertas-kertas skripsi berisi revisi yang bertebaran di meja, Arjune datang bertamu sepulang dari kampus, menghampiri Jelita, memeluknya dari belakang tanpa bersuara, kemudian mengecupi lehernya sambil mencuri celah meremas dadanya.

"June, berhenti, aku lagi ngerjain revisi." Jelita menarik kedua tangan Arjune yang kini semakin kencang meremas dadanya. "Hsss... sakit, June."

Arjune tidak berkata apa-apa, tidak juga mendengarkan Jelita yang mencoba menghentikan kegiatannya. Lelaki itu mendadak tuli, bahkan tidak peduli larangan kekasihnya.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang