===
Kejadian Akila yang datang tiba-tiba saat Arjune sedang berada di puncak bersama Jelita segera Arjune selesaikan. Saat itu ia bertanya lebih dulu kenapa Akila pulang cepat padahal seharusnya ia masih ekskul, dan adiknya mengatakan meninggalkan ponselnya di kamar, jadi ia pulang lebih dulu.
Setelah mengetahui jawaban Akila, Arjune baru menjelaskan bahwa Jelita tidak ada di rumah, tas yang berada di dapur memang milik Jelita, tetapi perempuan itu sedang berada di rumah temannya yang memang tidak jauh dari rumah mereka, dan menitipkan tasnya kepada Arjune.
Akila percaya-percaya saja, setelah itu adiknya langsung pergi tanpa banyak bertanya. Arjune juga tidak lagi melanjutkan kegiatannya dengan Jelita, mereka hanya menghabiskan waktu untuk berpelukan di atas ranjang sambil bercerita banyak hal termasuk rencana Arjune untuk tinggal di apartemen.
"Tinggal di apartemen? Buat apa?" Jelita bertanya heran.
"Ya, nggak apa-apa. Biar lebih deket aja ke kampus, lagian aku bakal mulai sibuk sama tugas-tugas kuliah," kata Arjune beralasan. Tidak mungkin ia mengaku ingin lebih bebas dan mengajak Jelita untuk sesekali tinggal di apartemennya, kan?
Jelita saat itu diam, tampak menimbang. Karena perempuan itu juga merasa bahwa tempat tinggl Arjune membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke kampus, belum lagi terjebak macet dan harus menjemput Jelita dulu.
"Ya udah, coba aja bilang sama Ayah dan Bunda. Aku, sih, terserah kamu aja."
"Tapi, nanti aku tetep antar jemput kamu, ya."
"Nggak usah juga nggak apa-apa, aku masih ada mobil nganggur lho, June."
"Tetep aja aku pengen antar jemput kamu."
Jelita tidak membalasnya lagi saat itu, ia mengalihkan topik pembicaraan perihal kuliah mereka dan tujuan masa depannya. Saat itu, Arjune merasa pembicaraannya dengan Jelita saling menyambung dengan niat mereka untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.
Dan di sinilah Arjune sekarang, di ruang keluarga dengan wajah murung beberapa hari ini. Tubuhnya bersandar di punggung sofa dengan helaan napas yang terus terdengar keluar, memantik rasa penasaran kedua orangtuanya yang sejak tadi memperhatikan.
"Abang kenapa? Lagi ada masalah?" tanya Bundanya khawatir. Wanita itu melirik pada suaminya yang juga ikut memperhatikan.
"Ayah perhatiin, kamu sering banget kelihatan capek, nggak ada semangat hidup. Lagi berantem sama Jelita? Atau putus?"
"Ayah, mana ada!" Arjune langsung duduk tegak dan menatap Ayahnya dengan raut wajah kesal.
"Kirain," celetuknya sambil kembali fokus memainkan iPad di tangannya.
"Kenapa, sih, Bang?" tanya Bundanya lagi.
"Capek, Bun. Kuliah lagi padat, pulang sore terus. Banyak nyiapin berkas juga buat syarat-syarat pendaftaran beasiswa. Waktu pacaran aja udah limit," ujarnya sedikit curhat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Love
RomanceSelama hampir empat tahun menjalin hubungan, Jelita merasa hubungannya dengan Arjune adalah hubungan yang paling normal dan sehat. Arjune adalah lelaki yang selalu menjaganya dan berusaha tidak terlibat hubungan beracun yang selalu melibatkan nafsu...