BAB 3 - Hotel atau Pulang?

16K 491 37
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Arjune dan Jelita kini menepi di antara kerumunan orang-orang yang merayakan after party engangement Mario dan Hanna. Kedua tuan rumah acara itu belum membubarkan tamu terutama teman-teman SMA-nya untuk kembali menikmati live music sambil berdansa.

Lagu-lagu HiVi yang menemani masa remaja mereka terputar hingga membuat mereka bernostalgia, terutama Arjune dan Jelita yang kini larut dalam nyanyian bersama.

Posisi Arjune yang memeluk Jelita dari belakang dengan tangan melingkari bahu kekasihnya sambil bergerak pelan ke kanan dan ke kiri menambah kesan romantis keduanya. Jelita bahkan melupakan perlakuan Arjune tadi yang mendadak mengusir lelaki yang mendekatinya dengan cara yang membuat Jelita terkejut.

"Kangen banget masa SMA," gumam Jelita yang masih didengar Arjune.

"Kangen pas bagian mana?" tanyanya lalu menundukkan kepala hingga sejajar dengan Jelita.

"Banyak, kangen belajar sama Bu Tantri, kangen rapat OSIS, kangen tidur di perpustakaan, kangen main drama musikal, kangen juga lomba debat," ucap Jelita terkekeh pelan.

"Kamu nggak kangen pas kita sering bolos di rooftop buat pacaran?" tanya Arjune yang membuat Jelita mencubit pelan punggung tangannya.

"Ish, kalo itu mah mana pernah lupa," gerutunya kemudian mengulum senyum.

"Kalo aku, kangen masa-masa deketin kamu, kangen masa-masa caper sama kamu, pura-pura nggak ngerti materi debat cuma biar kamu ngajarin aku dan aku bisa ngeliatin kamu lama. Terus pas kamu tanya aku udah ngerti atau belum, aku bakal jawab belum, dan kamu bakal ngejelasin lagi dengan sabar sampai aku bener-bener bilang ngerti." Arjune mulai mengenang.

"Dan aku ngejelasin materi itu sampai lima kali ke kamu," gerutu Jelita yang membuat Arjune tertawa pelan.

"Tapi kamu sabar ngajarin dan nggak pernah marah."

"Siapa bilang? Abis itu aku ngadu sama Pak Joko buat minta gak jadiin kamu partner, tapi Pak Joko nggak percaya pas aku bilang kamu lemot, katanya nggak mungkin, orang kamu di kelas paling pinter. Terus dari situ aku baru sadar kalau kamu emang modus!"

"Dan setelah tau aku modus, kamu tetep ladenin."

"Iya, penasaran soalnya. Sampai sejauh mana kamu pura-pura bego depan aku."

Tawa Arjune mengudara dengan lepas setelahnya. "Terus abis itu, kamu juga terjebak, terpikat sama sosok Arjune."

"Pede banget! Nggak semudah itu, ya, aku kan dulu masih belum move on dari Ernanda," jawabnya yang seketika membuat Arjune terdiam, bahkan pergerakkan tubuhnya ikut berhenti mengikuti musik.

Menyadari bahwa ia salah bicara, Jelita langsung hendak berbalik untuk melihat wajah Arjune, tetapi lelaki itu menahannya dan malah mengeratkan pelukannya pada Jelita.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang