BAB 23 - Dikerjain

5.1K 301 18
                                    

🤏🏻 Yang lupa sama alurnya, boleh baca 3 part terakhir dulu ya💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤏🏻 Yang lupa sama alurnya, boleh baca 3 part terakhir dulu ya💕

***

Arjune tidak main-main saat ia mengajak Jelita untuk tinggal bersama di apartemen. Lelaki itu benar-benar melakukannya.

Selepas pulang dari rumah sakit, Arjune membawa Jelita pulang ke apartemennya. Seluruh pakaian dan perlengkapan kuliah Jelita tiba-tiba telah dibereskan dan berada di apartemen Arjune.

Kamar utama pun disulap menjadi kamar Jelita yang lemarinya diisi oleh pakaian perempuan itu. Meja rias yang kacanya polos, kini berubah dengan hiasan lampu di tiap sisi, khusus dibuatkan untuk Jelita berdandan.

Arjune benar-benar mempersiapkannya dengan baik, sampai-sampai Jelita tidak bisa lagi menolak. Jadilah, sepulangnya dari rumah sakit, ia sudah resmi tinggal bersama Arjune di apartemen lelaki itu.

Dengan syarat, hanya satu bulan.

Bi Mirna sudah diberitahu perihal rencana Arjune dengan dalih mendapat izin dari Ayah dan Bundanya. Bi Mirna merasa lega dan bersyukur, karena ia mengaku takut tidak bisa menjaga Jelita sebab ibunya sedang sakit dan perlu dijaga secara berkala.

Jelita pisah kamar dengan Arjune. Itu salah satu keinginan perempuan itu. Alasannya, karena Jelita tidak mau menjadikan itu sebagai habit dari hubungan keduanya yang belum sah sebagai suami istri.

Arjune mengiakan awalnya, walau lama kelamaan ia sering beralasan tertidur di kamar Jelita setelah mereka mengobrol banyak hal. Atau alasan merindukan Jelita walau mereka berada dalam satu atap yang sama, atau terang-terangan berada di kamar Jelita karena lelaki itu ingin bercinta.

Segala akal Arjune selalu ada saja yang membuat Jelita geleng-geleng kepala. Untungnya, ia masih bisa mengontrol diri.

Hal positif yang mereka lakukan ketika mulai tinggal bersama adalah kegiatan yang mereka lakukan sama-sama. Seperti beberes rumah, memasak, mencuci, hingga belajar bersama. Atau yang mulai rutin Jelita ikuti, adalah berolahraga bersama.

Ruangan gym baru yang ada di apartemen Arjune membuat Jelita sering mengunjunginya, bahkan bisa dikatakan lebih rajin daripada Arjune sendiri.

Contohnya, pada pagi hari. Ketika Arjune masih tertidur pulas di bawah selimut tebalnya, Jelita sudah bergerak di atas treadmill sambil mendengarkan musik.

Arjune menyusul lima belas menit kemudian, dengan rambut sedikit basah, kaus hitam oblong yang dipakai serta celana pendeknya. Lelaki itu berjalan menghampiri Jelita yang sudah berpindah memainkan salah satu alat gym, yaitu Lat Pulldown Machine.

"Hei, morning, Babe."

Jelita menoleh dan segera melepas pegangannya pelan-pelan lalu berbalik duduk menghadap Arjune yang berdiri di depannya.

"Morning, maaf ya, nggak bangunin kamu." Jelita mengusap peluh di pelipisnya ketika Arjune mendekat untuk memberikan kecupan di bibir, tetapi sayangnya Jelita malah mengalihkan pandangan dan membuat kecupan itu mendarat di pipinya.

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang