BAB 10 - Drive in Cinema

15.2K 318 18
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Suasana canggung begitu terasa di dalam mobil milik Arjune. Selesai acara pelepasan malam lajang Mario dan Hanna, paginya Arjune dan Jelita memutuskan untuk pulang.

Sebenarnya kejadian semalam adalah alasan kenapa Arjune dan Jelita bersikap canggung, hal terakhir yang mereka lakukan setelah menyelesaikan kegiatan panas itu adalah membersihkan diri kemudian Arjune mengantar Jelita ke villa perempuan.

Tidak ada kata yang terucap selain ucapan selamat malam. Setelahnya mereka tidak berbicara lagi sampai keesokan harinya.

Tidak. Mereka tidak menyesali apa yang mereka lakukan, tetapi apa yang terjadi semalam sungguh di luar kuasa mereka. Maksudnya, mereka tidak pernah melakukan itu sebelumnya, tetapi ketika nafsu sudah menguasai dan mereka mencoba melakukan itu, setelahnya seperti ada rasa malu yang meliputi, terutama Jelita yang memang memancing dari awal.

Suara Taylor Swift yang melantunkan lagu Cruel Summer dari radio mobil Arjune kini menjadi pelengkap keheningan keduanya. Sesekali, Arjune melirik ke arah kekasihnya itu yang duduk diam memperhatikan jendela mobil.

Saat mobilnya berhenti di sebuah lampu merah, Arjune berusaha mencairkan suasana dengan berdeham.

"Sayang? You okay?"

"Hm?" Jelita menoleh, bibirnya terlihat digigit karena perasaan gugup. Wajahnya juga tampak merona. Arjune yang menyadari itu justru malah mengulum senyum.

"Kamu nggak apa-apa? Kamu nggak lagi sariawan, kan? Daritadi kok diem?" Tangan Arjune terulur untuk mengusap pipi chubby Jelita.

"Kamu juga diem aja," balas Jelita sambil menurunkan tangan Arjune dan berganti menggenggamnya.

"Aku lagi mikirin soal semalem," aku Arjune blak-blakan.

Wajah Jelita kontan memerah, ia hendak memalingkan wajah, tetapi Arjune keburu menahannya.

"Masih malu?" Arjune bertanya sambil mengulum senyum.

"Ish, apa, sih!" Jelita memejamkan mata untuk menghindari tatapan Arjune yang tampak menggodanya.

"Nggak apa-apa, nanti juga terbiasa," ungkap Arjune yang membuat Jelita kembali membuka mata. Namun sayangnya, Arjune sudah fokus menatap ke depan karena lampu merah telah berubah hijau.

Dalam diam, Jelita menutup wajahnya dengan kedua tangan. Merasa semakin malu dengan pembahasan yang Arjune bicarakan.

===

Toxic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang