===
"Of course I do."
Sebait kalimat yang menjadi gerbang menuju hubungan yang naik tingkat menjadi alasan mengapa Arjune begitu bahagia.
Jelita memberinya kesempatan, entah ke berapa kali selama mereka menjalin hubungan yang sudah melewati tahun kelima dan hendak melaju pada babak baru di tahun keenam.
Sematan cincin yang sudah Arjune persiapkan sebelum hari wisuda Jelita tampak cantik dan pas berada di jari manis sebelah kiri perempuan yang kini berada dalam pelukannya.
Sepanjang malam itu, Arjune tidak berhenti menciumi punggung tangan Jelita, bahkan mengabadikan momen tersebut pada akun media sosialnya dan mendapat banyak tanggapan bahagia dari teman-temannya.
Dari momen itu pula, Arjune merasa kebahagiaan tengah memeluknya erat-erat, bahkan tidak ada waktu yang ia lewati tanpa senyum semringah yang membuat Akila—adiknya selalu bergedik ngeri ketika melihatnya. Jelita sendiri hanya pasrah, melihat betapa Arjune sangat merasa bangga berhasil mengikat Jelita menjadi tunangannya.
Meskipun begitu, ada satu hal yang Jelita khawatirkan, tentang orangtua Arjune yang belum mengetahui pertunangan ini. Sudah pasti, hubungan keduanya harus diresmikan dalam persetujuan keluarga, dan Arjune baru memberitahu ketika Jelita bertanya perihal izin dari orangtua lelaki itu.
"Nanti sekalian pas makan malam aku bilang."
Dengan kalimat itu, kini mereka berdua sudah berada di rumah Arjune, menunggu kedatangan orangtua Arjune yang ternyata pulang dua hari lebih lambat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Keduanya tengah betah berada di sofa ruang keluarga dengan Arjune yang duduk sembari memeluk Jelita dari belakang. Jelita sibuk memainkan ponsel di tangannya, mengecek update sosial media, sedangkan Arjune betah mengecupi puncak kepala kekasihnya—atau mungkin sekarang bisa ia sebut sebagai tunangannya?
Aroma wangi bunga segar dari rambut Jelita membuat Arjune betah menghirupnya lama-lama. Acara makan malam ini tadinya hendak diadakan di sebuah restoran, tetapi Jelita meminta diadakan di rumah karena tidak ingin membuat orangtua Arjune kelelahan, makanan pun Jelita yang siapkan dan dibuat khusus oleh Bi Mirna. Untungnya, walau sempat mendapat penolakan, orangtua Arjune menyetujui.
"Ekhm, ekhm... mesra-mesraan mulu sampai ada yang dateng nggak sadar."
Arjune dan Jelita kompak menoleh ketika melihat kedatangan Akila dengan seragam sekolahnya.
"Nggak denger," kata Arjune tampak tidak peduli. Lelaki itu kembali pada posisinya dengan memeluk Jelita yang kini tampak tersenyum canggung.
"Kak Jelita, selamat, ya, buat kelulusannya. Udah jadi sarjana cieeee... bentar lagi mau LDR-an."
Akila berjalan mendekat dan disambut pelukan oleh Jelita yang terkekeh pelan.
"Apaan, sih, lo!" Arjune mendelik pada adiknya kemudian menarik pinggang Jelita agar kembali dipeluknya hingga tubuh itu jatuh ke atas pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Love
RomanceSelama hampir empat tahun menjalin hubungan, Jelita merasa hubungannya dengan Arjune adalah hubungan yang paling normal dan sehat. Arjune adalah lelaki yang selalu menjaganya dan berusaha tidak terlibat hubungan beracun yang selalu melibatkan nafsu...